Community Shield, Pembuktikan Darwin Nunez yang Dikritik dan Erling Haaland yang Penuh Ekspetasi

Kira-kira tinggal sepekan lagi, 6 Agustus 2022, Liga Inggris kembali bergulir. Seperti biasa, laga Community Shield yang akan mempertemukan juara Liga Inggris, Manchester City  kontra juara Piala FA, Liverpool musim lalu seolah "membaptis" awal mulainya kompetesi baru Liga Inggris 2022/23. 

Laga Community Shield ini akan berlangsung di stadion King Power, Sabtu ini (30/77/22) malam  WIB. Untuk Man City dan Liverpool, laga ini juga memberikan tanda-tanda awal persaingan di musim kompetesi mendatang.

Juga, laga Community Shield ini bisa ikut mengamini persaingan kedua tim di daratan Inggris pada beberapa musim terakhir. Besar kemungkinan, kedua tim kembali bersaing pada musim depan apabila menimbang komposisi skuad dan strategi permainan tim. 

Liverpool dan Man City bersaing ketat pada musim lalu. Persaingan yang paling kentara terjadi di Liga Inggris, di mana juara kompetesi ditentukan hingga laga terakhir premiere league. 

Tak hanya itu. Baik Pep Guardiola dan Jurgen Klopp pun mengakui persaingan di antara kedua tim. Bahkan Guardiola memutuskan untuk bertahan di Man City karena menimbang kadar persaingan di Liga Inggris, termasuk dengan Liverpool. 

Hal yang sama pun dengan Klopp. Pelatih asal Jerman ini pun mengakui bahwa persaingannya dengan tim asuhan Guardiola ikut membantunya dalam menjadi pelatih yang baik. 

Tak ayal, persaingan itu bisa berlanjut hingga musim kompetesi 2022/23. Hal itu bisa ditilik dari pergerakan kedua tim di jendela transfer pemain pada musim panas 2022 ini. 

Baik Man City dan Liverpool berhasil memperdalam skuadnya dengan mendatangkan beberapa pemain baru. Memang, kedua tim juga harus merelakan beberapa pemain penting.

Liverpool harus membiarkan Sadio Mane pergi ke Bayern Munchen. Pemain yang telah berjasa untuk kesuksesan Liverpool di bawah asuhan kepelatihan Jurgen Klopp ini memilih untuk pergi ke Bayern Munchen daripada tinggal di Anfield. 

Sementara itu, Man City harus ditinggalkan oleh  Fernadinho yang kembali ke negara asalnya Brasil, Raheem Sterling yang direkrut oleh Chelsea dan Gabriel Jesus, dan . ke Arsenal. 

Sewaktu ketempat pemain ini berada di Man City, hanya Sterling dan Fernadinho yang kerap mendapat jam bermain lebih daripada Jesus dan Oleksandr Zinchenko. Kendati demikian, Jesus dan Zinchenko  tampil meyakinkan apabila dipercayai untuk bermain oleh Guardiola. 

Tak heran, Jesus langsung tancap gas di Arsenal. Jesus memberikan dampak instan untuk lini depan Arsenal. 

Di tengah eksodus beberapa pemain, Lvierpool dan Man City juga menututp lubang dan sekaligus tetap menjaga kedalaman skuad dengan merekrut beberapa pemain, terlebih untuk posisi striker. 

Liverpool menutup kepergian Mane dengan merekrut Darwin Nunez dari Benfica. Pemain timnas asal Uruguay ini dipandang menjadi prospek berhaga untuk Liverpool pada waktu yang akan datang. 

Sebaliknya, Man City berhasil mendapatkan Erling Haaland dari Borussio Dormund. Pemain yang sempat dikaitkan dengan Barca ini memilih Man City karena rekam sejarah ayahnya yang nota bene merupakan mantan pemain Man City.  

Kedatangan kedua striker muda ini akan ikut meramaikan persaingan di daftar top skorer Liga Inggris pada musim depan. Baik Haaland maupun Nunez memiliki rekam jejak sebagai sebagai pencetak gol produktif di klub mereka sebelumnya. 

Citra itu memang belum kentara di laga uji coba. Pada laga uji coba terakhir, Liverpool menelan kekalahan dan Darwin Nunez kembali gagal mencetak gol dan memberikan perbedaan. 

Karena ini, Nunez kembali dikritik. Padahal, sewaktu bersua RB Leipzig Nunez memborong 4 gol dan seolah membungkam kritik yang dilayangkan ke pemain bertubuh jangkung ini. 

Sebelum menyarangkan 4 gol, Nunez mendapat kritikan karena gagal mencetak gol di dua laga uji coba kontra Manchester United dan Crystal Palace. Sebenarnya, beban tak sepenuhnya jatuh pada  Nunez karena dia juga baru beradaptasi dengan permainan dan iklim Liverpool. 

Walau demikian, tak sedikit pihak yang tak peduli. Bahkan ada pihak yang mulai melabeli Nunez dengan "Timor Werner" versi Lvierpool, karena gagal mencetak gol saat berada dalam posisi bebas mencetak gol. 

Kritik ini pun menarik perhatian pelatih Jurgen Klopp. Klopp pun menyeruhkan ke skuadnya untuk mendukung Nunez agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. 

Kloop benar. Bukan saatnya untuk mengritik Nunez yang baru bergabung dengan Liverpool di sebulan terakhir. Bagaimana pun, Nunez perlu beradapasai dengan iklim permainan tim. 

Berbeda dengan Nunez, Haaland terlihat dinaungi oleh ekspetasi tinggi dari Man City. Walau Haaland coba menenangkan diri dengan mengatakan bahwa harganya setengah dari harga Jack Grealish, namun Haaland tetap mendapat harapan tinggi. 

Ya, Haaland dibeli dengan harga 51 paun ataus Rp 516 dari Dortmund. Harga itu sangat menguntungkan Man City apabila menimbang kontribusi Haaland bersama Dortmund, di mana dia mencetak 86 gol, 23 assist dari 89 laga. 

Phil Foden rekan setimnya  menilai Haaland serupa dengan Sergio Aguero, dan bahkan menjadi striker yang bisa menakutkan lawan-lawan Man City. 

Kehadiran Haaland menutup lubang di lini depan Man City yang pada musim lalu bermain tanpa striker murni. Tak ayal,  Haaland pun diharapkan bisa menutup lubang yang dibiarkan kosong pada musim lalu. 

Maka dari itu, laga Community Shiled akan menjadi momentum pembuktian duo striker muda ini di daratan Inggris. Nunez harus membungkam suara-suara kritis untuknya yang mulai menyeruak ke ruang publik. 

Di tempat lain, Haaland yang mencetak gol tunggal ke gawang Bayern Munchen di laga uji coba beberapa waktu lalu perlu memenuhi harapan besar dari suporter Man City tentang sosok striker yang dinantikan. 

Salam Bola