Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pindah Zona Kompetisi, Lari dari Kenyataan atau Tanda Kelemahan Diri?

21 Juli 2022   08:46 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:00 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersingkirnya timnas Indonesia U19 di kompetisi AFF U19 membangkitkan pelbagai reaksi. Reaksi-reaksi itu terhubung oleh satu benang yang merah yang sama. Kecewa dengan regulasi yang dibuat oleh AFF.

Kekecewaan ini memantik banyak opini di antara pecinta sepak bola tanah air. Salah satu opini yang menggema adalah anjuran agar timnas Indonesia angkat kaki dari AFF dan pindah ke zona lain.

Anjuran ini juga coba diperkuat oleh pelbagai alasan. Salah satu alasannya agar timnas Indonesia bisa mempunyai kesempatan dan pengalaman untuk berlaga di tingkat yang lebih tinggi atau juga bisa berkompetisi dengan tim-tim berkualitas.  

Lantas, apakah langkah itu tepat?

Hemat saya, sebelum memikirkan lebih jauh keputusan untuk keluar dari AFF, sebaiknya kubu PSSI perlu berintrospeksi dalam mengevaluasi proses pembinaan timnas dan sekaligus performa timnas secara keseluruhan.

Sistem kerja organisasi sepak bola, proses pembinaan pemain, dan kualitas kompetisi di dalam negeri berjalan searah dalam membentuk performa timnas. Apabila salah satu komponen berjalan timpang, performa timnas pun ikut terpengaruh.  

Performa timnas agak membaik di tangan pelatih Shin Tae-yong. Pada kubu PSSI sendiri, terlihat ada upaya dari PSSI untuk membangun timnas dengan mengontrak pelatih kelas dunia guna mengatur timnas.

Salah satu hal yang kurang dari proyek timnas di tangan Tae-yong adalah trofi. Tanpa trofi, performa timnas seperti sayur tanpa garam. Hambar.

Tak heran, suporter begitu kecewa dan marah ketika timnas tersingkir, apalagi tersingkir dengan cara yang tak diinginkan. Ekspresi suporter timnas Indonesia merupakan luapan emosi atas ekspetasi yang belum tercapai.

Jika timnas berhasil meraih trofi, belum tentu ada wacana untuk pindah haluan dengan pindah zona kompetisi yang berbeda. Suporter malah hanyut dalam sukacita sembari memuji timnas. Karenanya, PSSI perlu melihat ke dalam diri sebelum mengambil keputusan.  

Timnas Indonesia.Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasas via Kompas.com
Timnas Indonesia.Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasas via Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun