Jumat (15/7/22), saya menghadiri sebuah acara kelulusan dari teman kerja. Banyak tamu yang berdatangan dan menyampaikan ucapan selamat untuk keluarga teman saya itu.Â
Kebetulan saya mengenal baik keluarga ini. Makanya saya tak canggung untuk masuk ke rumah itu dan juga meminta untuk minum  kopi setelah makan malam.Â
Sambil menikmati kopi, suami dari teman kerja saya menemani saya. Kami bercerita banyak hal, termasuk harapannya untuk anaknya yang baru lulus bangku kuliah.
Kadangnya istri datang dan nimbrung bercerita. Namun hanya sebentar dan kemudian ke tempat lain. Â
Tiba-tiba, istrinya menyampaikan bahwa ada dua orang teman angkatannya sewaktu SMP akan datang untuk singgah di rumah itu. Keduanya laki-laki dan bekerja di salah satu instansi kepolisian di kabupaten tetangga.Â
Sebagai tuan rumah suaminya ikut menerima kedua temannya itu. Namun, raut wajahnya agak tak bersahabat dan hal itu coba disembunyikan hingga kedua tamu dari istrinya pergi.Â
Situasi menjadi agak jelas ketika istrinya coba menyampaikan latar belakang dari kedua temannya itu. Kecemburuan suaminya kian terbuka. Dia pun melontarkan kata-kata yang coba menyudutkan dan mencurigai istrinya.Â
Saya berada di antara kedua pasangan itu hanya diam dan berupaya untuk mengubah bahan pembicaraan.Â
Situasi cemburu bisa terjadi kepada siapa saja. Bagaimana pun, hal ini sangat normal dalam sebuah relasi. Maka dari itu, kita perlu tahu bagaimana bersikap.Â
Pertama, sebelum membawa teman lawan jenis, sebaiknya hal itu disampaikan kepada pasangan.Â