Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sikap yang Perlu Diterapkan dalam Membangun Gaya Hidup Minimalis

10 Juli 2022   16:16 Diperbarui: 17 Juli 2022   22:00 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaya hidup minimalis. Foto: Shutterstock/Photograpee.eu via Kompas.com

Sejauh ini, ada cara yang saya terapkan agar bisa membangun hidup minimalis.  

Pertama, Kontrol Diri dalam Hal Berbelanja

Sebelumnya, saya termasuk orang yang suka sekali belanja online. Ketika waktu senggang, saya sekedar search di platform jual beli online. Namun, kebiasaan ini malah kerap membuat saya tergoda untuk membeli barang tertentu.  

Persoalannya, ketika saya hanya memakai barang-barang itu untuk sementara waktu. Semangat saja sejak awal, tetapi kemudian cepat bosan. Ketika tak terpakai lagi, barang-barang itu dipinggirkan dan dibiarkan di salah satu pojok rumah. 

Selaras dengan upaya membangun hidup minimalis, saya coba membatasi diri dan mengontrol diri dalam berbelanja, baik itu untuk kepentingan pribadi maupun untuk kebutuhan di rumah. Kontrol diri itu termasuk mengontrol jari untuk masuk platform media online. 

Saya hanya akan berbelanja kalau memang barangnya sangat mendesak dan dibutuhkan. Apabila tidak, saya merem diri sembari mencari alternatif lain. Alhasil, kebiasaan untuk mengumpulkan barang mulai terhindarkan.

Kedua, Kerelaan Diri untuk melepaskan. 

Hidup minimalis membutuhkan sikap berani untuk melepaskan barang-barang yang tak dibutuhkan. Barangkali ada banyak barang yang tersimpan di rumah, namun sangat jarang terpakai. Contoh paling sederhana itu adalah pakaian. 

Saya pernah mengatur lemari pakaian dan saya memperhatikan ada pakaian yang sudah jarang terpakai. Bahkan ada pakaian yang sama sekali tak tersentuh dalam jangka waktu satu bulan atau pun dua bulan. 

Menimbang hal itu, saya pun memutuskan untuk memberi pakaian itu kepada mereka yang membutuhkan walaupun masih agak baru dan bermerek. Ternyata tak gampang untuk melepaskan terlebih barang yang agak mahal.

Cara saya adalah ketika ada baju baru masuk, saya berusaha mencari satu baju lain di lemari yang jarang terpakai dan kemudian diberikan kepada orang lain. Sama halnya juga dengan barang-barang pribadi lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun