Eriksen menjadi salah satu pilihan Ten Hag di lini tengah. Boleh jadi, ketika Frenki de Jong benar-benar tiba di MU, Eriksen bisa didapuk sebagai pelapis. Atau juga, Eriksen menjadi pemain utama alternatif atas ketiadaan De Jong.Â
Eriksen memang tak jarang mencetak gol. Umumnya, gol-gol Eriksen dicetak dari jarak yang cukup jauh.Â
Akan tetapi, tugas Eriksen kerap sebagai gelandang yang menjemput bola dari area pertahanan dan mengalirkannya lini depan. Juga, dia juga berperan sebagai playmaker dalam mengatur permainan tim.Â
Dengan ini, Bruno Fernandes akan cenderung bergerak ke depan, dan Eriksen atau pun De Jong akan menjadi penghubung antara lini belakang dengan lini depan.Â
Selain itu, faktor pengalaman dan kedewasaan Eriksen di lini tengah bisa menjadi salah satu faktor tambahan untuk taktik Ten Hag. Ini akan menjadi tambahan baru untuk membangun kualitas skuad MU.Â
Terlepas dari peran yang akan dimainkan Eriksen di MU, kembalinya Eriksen pada salah satu klub elit Liga Inggris memberikan pesan untuk tak boleh cepat menyerah dengan situasi yang ada.Â
Boleh dibilang, apa yang dialami Eriksen serupa dengan mujizat. Karir pemain timnas Denmark ini sempat dipandang sudah berakhir. Â
Namun, siapa sangka selepas beberapa bulan kembalinya ke lapangan hijau, Eriksen langsung mendapat pinangan dari MU. Tak gampang untuk memasuki tim MU dengan latar belakang kesehatannya.Â
Namun, MU lebih melihat kualitas dan kontribusi Eriksen daripada sejarah masa lalunya. Terlihat MU yakin bahwa Eriksen bisa memberikan yang terbaik untuk tim.
Kembalinya Eriksen memberikan pesan penting untuk siapa saja. Salah satunya adalah jangan pernah menyerah dengan situasi.Â
Eriksen berhasil keluar dari situasi sulit. Dia berani untuk memulai kenyataan baru.Â