De Jong menjadi target utama. Namun, untuk mendapatkan De Jong dari Barca, langkah Ten Hag begitu rumit. De Jong bisa dipandang sebagai referensi utama bagaimana Ten Hag membangun permainan MU.Â
Besar kemungkinan, Ten Hag akan memainkan gaya permainan di Ajax di MU. De Jong yang pernah sukses bersama Ten Hag di Ajax bisa didapuk sebagai jenderal utama permainan  MU.
Namun, sampai saat ini Ten Hag belum mendapatkan De Jong. Akibatnya, performa MU di bawah Ten Hag masih diragukan.Â
Situasi ini  bisa saja mengusik Ronaldo. Di usia yang sudah 37 tahun, Ronaldo masih haus untuk mendapatkan kejayaan.
Selain Ronaldo mau bermain di Liga Champions, Ronaldo juga mau mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan itu tercapai apabila diimbangi dengan kekuatan tim yang mumpuni.Â
Selain itu,, kondisi skuad MU juga terlihat tak kompetetif apabila dibandingkan skuad  tim-tim lain di Liga Inggris seperti Man City, Liverpool, dan bahkan Arsenal.
Tim-tim ini berhasil memoles skuadnya dengan membeli beberapa pemain berbakat demi kedalaman skuad pada musim depan. Sementara itu, MU masih tertatih-tatih karena belum mendapatkan pemain yang bisa memberikan MU tampil pada level terbaik.Â
Dengan ini, MU bisa kesulitan dalam bersaing di Liga Inggris pada musim depan. Bertolak dari kondisi ini, tak heran apabila Ronaldo mempunyai niat untuk pindah ke klub lain.Â
Lantas, apa efeknya untuk Erik Ten Hag? Tentu saja, Ten Hag bisa saja kesulitan menemukan sosok pencetak gol sebagaimana yang telah ditunjukan Ronaldo selama semusim di MU.Â
Musim lalu, Ronaldo menjadi tulang punggung MU dalam urusan menjebol gawang lawan. Efektivitas dan faktor pengalaman membuat Ronaldo menjadi salah satu pemain depan yang sangat berbahaya di depan  gawang  lawan.Â
Kepindahannya bisa meninggalkan lubang besar untuk Ten Hag di lini depan. Tak gampang untuk menggantikan pemain seperti Ronaldo.Â