Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tantangan Sulit Chelsea Setelah Kepergian Marina Granovskaia

21 Juni 2022   17:59 Diperbarui: 21 Juni 2022   18:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marina Granovskaia memutuskan pergi dari Chelsea. Foto: Adrian Dennis/AFP via Kompas.com

Pergantian kepemilikan sebuah klub bisa mengubah performa tim di lapangan hijau. Perubahan itu bisa bergerak ke arah yang positif, tetapi bisa juga ke arah yang negatif. 

Klub Liga Inggris, Chelsea mengalami pergantian kepemilikan. Dari tangan pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich ke pengusaha asal Amerika Serikat Todd Boehly. 

Abramovich yang nota bene berkewarganegaraan Rusia harus rela melepaskan klub yang telah dibelinya itu sejak 2003. Gegara konflik Rusia dan Ukraina, Abrahimovich mendapat getah karena sanksi yang diberlakukan di Inggris. 

Sontak saja, pergantian ini juga dibarengi dengan hengkangnya beberapa figur sentral di Chelsea. Terlebih khusus mereka yang terbilang dekat dengan Abramovich. 

Yang terkini adalah keputusan direktur olahraga klub, Marina Granovskaia. Perempuan berdarah Rusia dan Kanada ini memilih untuk pergi dari Chelsea. 

Granovskaia memainkan peran penting sebagai direktur klub, termasuk dalam urusan proses transfer pemain di Chelsea. Pendek kata, Granovskaia seolah menjadi tangan kanan Abramovich di Chelsea. 

Dia terbilang sebagai salah satu sosok yang sukses dalam urusan negosiasi pemain yang masuk dan keluar dari Chelsea. 

Ketegasannya dan kepandaiannya bernegosiasi berbuah dengan kualitas tim yang dimiliki Chelsea selama lebih dari satu dekade. 

Salah satu contoh yang masih segar dalam ingatan ketika Chelsea berhasil menyalib Liverpool dalam mendapatkan tanda tangan Timo Werner.  Tak ayal, Granovskaia pun dijuluki sebagai "dewi transfer Chelsea".

Kepergian sosok sentral seperti ini akan meninggalkan lubang besar untuk Chelsea. Chelsea harus segera mencari pengganti yang sepadan agar bisa mengatur proses transfer pemain.

Kabarnya, pemilik baru Todd Boehly mengambil sepenuhnya proses negosiasi termasuk yang berhubungan dengan transfer pemain untuk sementara waktu.  

Akan tetapi, kepergian Granovskaia bisa merumitkan Chelsea. 

Pasalnya, Chelsea kehilangan beberapa pemain. Yang cukup menyakitkan adalah kepergian Antonio Rudiger (29 tahun) ke Real Madrid. 

Pemain timnas Jerman ini menolak perpanjangan kontrak dengan Chelsea dan lebih memilih untuk mengiakan pinangan Real Madrid. Padahal, Rudiger kerap dipercayakan oleh Tuchel di lini belakang pada musim lalu.

Rudiger nampaknya tak peduli tempat regular di Chelsea. Dia lebih memilih Madrid, yang baru memenangi Liga Champions musim 2021/22. Boleh jadi, status Madrid menjadi salah satu motif dari kata sepakat Rudiger untuk Madrid. 

Selain Rudiger, Chelsea juga bisa kehilangan Christensen yang kemungkinan besar akan hengkang ke Barcelona. 

Tak hanya itu, Barcelona juga menjajaki kemungkinan untuk mendapatkan tanda tangan duo bek asal Spanyol Marco Alonso dan Azpilicueta. 

Apabila hal ini terjadi, lini belakang Chelsea bisa sangat timpang menghadpai musim depan. Terlebih lagi, Thiago Silva tak lagi muda dan rentan kena cedera. 

Maka dari itu, Chelsea harus segera mengambil langkah cepat untuk mencari bek berkualitas. Target kuat Chelsea adalah Jules Kounde yang bermain bersama Sevilla. 

Namun, Kounde juga ditargetkan oleh Barcelona. Keuntungan Chelsea adalah Barca mengalami kesulitan keuangan sehingga agak sulit mendapatkan Kounde. 

Ketertarikan Chelsea pada Kounde sebenarnya sudah terjadi sejak musim lalu. Tuchel sangat mengingingkan pemain timnas Perancis ini menjadi bagian dari skuadnya pada musim lalu. 

Akan tetapi, keinginan itu tak tercapai karena ketidakcocokan atas patokan harga yang diberikan Sevilla. Sevilla memberikan harga terlalu tinggi. 

Kali ini, Chelsea tak memiliki pilihan lain. Lini belakang Chelsea telah kehilangan salah satu sosok sentral. 

Mengiakan patokan harga Sevilla bisa menjadi opsi terbaik, daripada lini belakang yang sudah ditinggalkan oleh salah satu bek terbaik akan menjadi batu sandungan bagi performa Chelsea pada musim depan. 

Tentu saja, upaya mendapatkan pemain yang diinginkan untuk skuad juga bergantung pada pemilik baru dan sosok yang pandai bernegosiasi. 

Pemilik yang pro dengan strategi pelatih akan memberikan keleluasaan pada pelatih untuk memutuskan pemain mana yang perlu dimasukan dalam skuad. 

Tantangannya, ketika pelatih baru begitu mengontrol proses transfer hingga enggan untuk mengucurkan uang untuk mendapatkan pemain yang berkualitas. 

Letak keberhasilan Chelsea di bawah era Abramovich terjadi karena Abramovich memberikan keleluasaan kepada para pelatih untuk membeli pemain. Bahkan Abramovich terbilang sebagai pemilik yang royal dalam urusan membeli pemain. 

Sikap royal Abrahomovich ini dibarengi dengan kecekatan direktur olaharga Marina Granovskaia yang melakukan negosiasi untuk mendapatkan pemain baru. 

Pengalaman dari pemilik sebelumnya bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk Chelsea di era pemilik baru, Todd Boehly. 

Kalau tidak, pergantian pemilik hanya malah menjadi titik balik yang meruntuhkan performa Chelsea. 

Chelsea menghadapi pelbagai tantangan di bawah kepemilikan baru. Tantangan itu bisa saja mengubah perjalanan Chelsea di Liga Inggris dan Eropa umumnya. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun