Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alasannya Tak Perlu Melakukan Naturalisasi untuk Kepentingan Piala Asia 2023

19 Juni 2022   22:14 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:31 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain timnas Indonesia mendengarkan arahan pelatih Shin Tae-yong. Foto: ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A via Kompas.com

Program naturalisasi menjadi salah satu tren dalam dunia olahraga, termasuk dunia sepak bola. Sudah tercatat beberapa nama pemain timnas Indonesia yang merupakan hasil dari proses naturalisasi. 

Bahkan pelatih timnas Shin Tae-yong pernah menyatakan niatnya untuk melakukan naturalisasi demi kepentingan timnas. Niat Tae-yong ini pun sontak menimbulkan pro dan kontra pada pecinta sepak bola Indonesia. 

Pada pihak Tae-yong, barangkali dia melihat efek dari peran pemain keturunan dan naturaliasi. Misalnya, kehadiran bek jangkung Elkan Baggott di timnas. Pemain yang dilahirkan di Bangkok ini menjadi salah satu punggawa penting dalam masa kepelatihan Tae-yong. 

Opini pro pada program naturalisasi muncul dengan pertimbangan demi keuntungan timnas Indonesia. Di tengah persaingan tim sepak bola saat ini, timnas Indonesia perlu keluar dari "zona nyaman" dan menjajaki kemungkinan para pemain keturunan atau pun pemain yang mau bergabung dengan timnas. 

Motif mendasarnya adalah demi membangun kekuatan timnas agar bisa bersaing dan sekaligus berprestasi. 

Sementara itu, pendapat kontra muncul dengan pertimbangan perkembangan bakat-bakat pesepak bola di dalam negeri. Sepak bola terbilang sebagai olahraga yang sudah merakyat. Dengan ini, tak sulit melakukan perekrutan talenta-talenta pesepakbola apabila hal itu dilakukan dengan program yang tepat sasar. 

Dalam mana, pemerintah sungguh-sungguh perlu membangun sistem pembinaan pemain yang teratur, terencana, dan terkordinasi dengan baik. 

Apabila melakukan naturalisasi, hal ini bisa berdampak pada dua arah. Pertama, hal ini membatasi peran para pemain lokal di dalam negeri. Mereka yang sudah berusaha sedemikan rupa kalah bersaing dengan para pemain yang asing yang merupakan hasil naturalisasi. 

Bukan rahasia lagi jika banyak pemain naturalisasi mendapatkan tempat, bukan saja faktor talenta, tetapi juga faktor fisik yang menunjang mereka bersaing di lapangan hijau. 

Dampak kedua adalah hal ini melemahkan semangat para pemain muda untuk berusaha kuat masuk ke timnas. Boleh jadi muncul pandangan di mana untuk apa berusaha sekuat tenaga, namun kemudian pelatih dan badan sepak bola Indonesia hanya memprioritaskan para pemain hasil dari proses naturalisasi. 

Secara tak langsung, proses naturalasi bisa melemahkan ambisi anak-anak muda untuk bermain demi kepentingan timnas. Niat mereka bisa menjadi kabur apabila alur pergerakan badan sepak bola Indonesia lebih cenderung untuk mencari pemain keturunan ataupun yang bisa dinaturalisasikan. 

Menimbang dua dampak ini, proses naturalisasi perlu mendapat kontrol yang ketat. Tak boleh dilakukan hanya untuk mendapatkan prestasi secara instan, tetapi kemudian berdampak pada proses pembinaan para pemain di dalam negeri. 

Lantas, apakah skuad timnas untuk Piala Asia 2023 masih membutuhkan pemain yang merupakan hasil dari proses naturalisasi?

Hemat saya, Tae-yong perlu fokus talenta di dalam negeri sembari mempertahankan skuad yang sudah ada. Dengan kata lain, upaya naturalisasi untuk menguatkan skuad Piala Asia 2023 perlu direm untuk sementara waktu. 

Piala Asia bisa menjadi momentum bagi anak-anak muda timnas Indonesia untuk menunjukkan performa terbaik di Asia. Tak masalah kalau timnas kalah. Namun, sangat membanggakan ketika skuad timnas dihuni banyak pemain dalam negeri tetapi mereka mampu menunjukkan permainan yang menarik di ajang Piala Asia 2023. 

Menjadi persoalan ketika para pemain naturalisasi gagal memenuhi ekspetasi. Situasi ini bisa menyudutkan pelatih dan badan sepak bola yang mengiakan program naturaliasi. 

Skuad yang tampil pada kualifikasi Piala Asia 2023 mampu menunjukkan kekuatan yang meyakinkan. Performa ini bisa menjadi jaminan bagi Tae-yong untuk terus membangun timnas agar bisa tampil semaksimal mungkin. Masih butuh waktu kurang dari setahun bagi Tae-yong untuk meningkatkan performa  anak-anak asuhnya.

Daripada keluar dari Indonesia dan menjajaki kemungkinan pemain baru dengan proses naturalisasi, lebih skuad yang berkontribusi dalam melapangkan jalan timnas ke Piala Asia 2023 perlu dipertahankan.  

Lebih baik Tae-yong fokus pada para pemain muda ini demi kepetingan Piala Asia 2023, daripada melakukan naturalisasi. Belum tentu, proses naturalisasi memenuhi harapan yang diinginkan pecinta sepak bola di tanah air. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun