Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Transfer Cerdik Real Madrid dan Jalan Dangkal Barcelona

12 Juni 2022   21:19 Diperbarui: 14 Juni 2022   10:22 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Real Madrid berhasil mengamankan tanda tangan Antonio Rudiger. Bek timnas Jerman ini didatangkan dari Chelsea sebagai pemain berstatuskan bebas transfer.

Setelah mengamankan tanda tangan pemain berusia 29 tahun ini, Madrid kemudian mengunci Aurelien Tchouameni dari AS Monaco. Madrid nekat menggelontorkan uang sebesar 80 juta Euro untuk mendatangkan pemain berusia 22 tahun ini. 

Apabila menimbang langkah transfer dua pemain ini, boleh dibilang Madrid melakukan cara transfer yang cukup cerdik. Rudiger bisa menguatkan barisan belakang Madrid. Lini belakang Madrid makin kuat walaupun akan ditinggalkan oleh Marcelo. 

Hampir serupa dengan langkah merekrut Tchouameni. Tchouameni menjadi pelengkap trio pemain muda di tengah Madrid yang sudah dihuni oleh Camavinga dan Falverde. Trio Tchouameni, Falverde, dan Camavinga diprediksi akan menggantikan peran trio gelandang senior Luka Modric, Toni Kross, dan Casemiro pada waktu yang akan datang. 

Ketiga trio gelandang ini masih berkiprah di Madrid hingga musim depan. Modric baru saja memperpanjang kontraknya setahun dengan Madrid. Artinya para gelandang muda masih mempunyai waktu untuk bisa belajar dari Modric, Kross, dan Casemiro di lini tengah. 

Makanya langkah Madrid menggelontorkan sejumlah uang untuk mengamankan tanda tangan Tchouameni sangatlah cerdik. Madrid sementara melakukan regenerasi untuk mengisi lubang yang akan ditinggalkan oleh pemain berpengaruh seperti Modric. 

Langkah ini juga sangat bertolak belakang dengan cara kerja madrid di tahun 2000-an. Dalam mana, Madrid cenderung tak hanya membeli pemain berkualitas, tetapi juga pemain itu mempunyai harga bisnis yang tinggi di pasaran. 

Kali ini, Florentino Perez lebih mengedepankan prestasi daripada nilai pasaran yang bisa dibawa oleh pemain baru. Toh, prestasi itu pula yang akan menaikan pamor Madrid. 

Tak ayal, Madrid tetap menjadi klub yang popular berkat prestasi yang ditorehkannya di La Liga Spanyol dan di Liga Champions. 

Raihan trofi Liga Champions yang ke-14 membuat pamor Madrid makin meningkat. Tanpa mengandalkan para pemain bintang dan berharga mahal, Carlo Ancelotti berhasil membuat Madrid sebagai tim yang tampil konsisten di Eropa. 

Raihan ini seolah mengubah langkah transfer Madrid. Madrid tak lagi membangun tim yang terdiri dari Galacticos, tetapi membangun tim yang betul-betul bisa menjadi fondasi kuat bagi permainan Madrid. 

Terlihat tak zamannya lagi membangun tim untuk sekadar urusan pasaran dan bisnis semata. Prestasi menjadi tujuan akhir dari sebuah tim. 

Rudiger dan Tchouameni memang tak mempunyai nilai bisnis yang begitu kuat seperti para pemain terdahulu. Namun, kedua pemain ini bisa menguatkan fondasi yang sementara dibangun oleh Carlo Ancelotti di Madrid.

Bergabungnya kedua pemain ini membuat Madrid menjadi tim yang sangat diperhitungkan di La Liga Spanyol dan Eropa pada musim depan. Bukan tak mungkin, Madrid akan kembali mempertahankan trofi Liga Champions. 

Ketika Madrid yang cenderung berhati-hati dan selektif dalam membeli pemain, rival abadinya di Spanyol Barcelona malah berhadapan dengan situasi yang rumit. 

Begitu banyak nama yang dikaitkan dengan Barcelona, namun sejauh ini Barcelona belum mendapatkan pemain yang memang sebagai kebutuhan untuk tim. 

Memang, Barcelona kemungkinan besar mendapatkan Andreas Cristensen dari Chelsea. Akan tetapi, performa Christensen dalam laga kontra Madrid di Liga Champios membangkitkan keraguan. Makanya, pembelian Christensen terlihat bukan solusi untuk mengatasi kelemahan di lini belakang Barca.

Lalu, Franck Kessie yang didatangkan dari AC Milan belum begitu teruji cocok dengan gaya permainan Barca. Besar kemungkinan, Xavi Hernandez masih memercayakan Sergio Busquets sebagai gelandang bertahan, dan Kessie harus siap sedia menjadi pelapis Busquests. 

Sejauh ini, keberhasilan Barca adalah mengamankan kontrak bek Ronald Araujo. Kabarnya dalam waktu dekat juga, Barca juga akan mengamankan tanda tangan gelandang muda, Gavi dari kejaran klub-klub besar di Eropa. 

Walau demikian, langkah Barca untuk mendapatkan Robert Lewandowski dan Bernardo Silva belum begitu jelas. Lewandowski sudah berniat hengkang dari Munchen, dan dikaitkan dengan Barca. 

Namun, persoalan keuangan menjadi hambatan Barca untuk mendatangkan pemain asal Polandia ini. Bahkan mantan pelatih Barca, Pep Guardiola agak ragu jika Barca berhasil mendapatkan Lewandowski di tengah kondisi keuangan klub yang belum stabil.

Di tengah pelbagai isu tentang transfer pemain yang masuk ke Barca, nama Frengkie de Jong pun masuk dalam daftar transfer. Gelandang asal Belanda ini menjadi target utama dari Manchester United (MU). 

Langkah MU tak lepas dari kehadiran pelatih baru, Erik Ten Haag yang nota bene mantan pelatih de Jong di Ajax. Ten Hag mengingkan de Jong sebagai bagian dari sistem permainan yang mau dibangunnya di MU. 

Peluang MU mendapatkan de Jong makin kuat apabila harga cocok dengan keinginan Barca. Barca juga membutuhkan sejumlah untu untuk mendapatkan pemain baru seperti Bernardo Silva ataupun Lewandowski.

Belum lagi, status Ousmane Dembele yang belum jelas. Pemain yang berstatuskan bebas transfer ini belum menemui kata sepakat dengan Barca. Tak heran, pemain timnas Perancis diisukan menjadi incaran Chelsea dan PSG. 

Pergerakan Barca dalam urusan transfer pemain terlihat agak dangkal. Kedangkalan ini disebabkan oleh kondisi keuangan klub yang belum stabil. 

Barca memang mencari pemain berkualitas, tetapi dengan harga terjangkau dan pemain tersebut juga mau mengikuti aturan klub dalam soal gaji. Langkah lain Barca adalah mencari pemain berkualitas yang berstatuskan bebas transfer. 

Kondisi keuangan ini membedakan Barca dengan Madrid. Kondisi keuangan Madrid dalam level aman. Juara Liga Champions menguatkan pundi-pundi keuangan Madrid sehingga bisa membeli pemain baru. 

Belum lagi, keputusan Madrid untuk melepaskan Gareth Bale, Isco, dan Marcelo yang nota bene pemain berpenghasilan tinggi di Madrid. Keputusan ikut menyehatkan kondisi keuangan Madrid. 

Sementara Barca masih berupaya untuk mengatur gaji para pemain, mengamankan para talenta muda dengan aturan keuangan klub yang keta, dan mencari pemain berkualitas dengan harga murah. Situasi ini pun bisa menjadi batu sandungan yang menghalangi Barca bisa bersaing ketat dengan Madrid pada musim depan. 

Langkah Madrid dalam transfer pemain terlihat cerdik. Sementara itu, kondisi keuangan yang belum stabil membuat langkah Barca agak dangkal dalam mendapatkan pemain yang diinginkan. 

Salam Bola 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun