Menjelang laga kedua di Grup A kualifikasi Piala Asia 2023 kontra timnas Yordania, timnas dihantui pelbagai macam tantangan.Â
Salah satu tantangannya berupa ekspetasi tinggi publik Indonesia. Kemenangan kontra tuan rumah Kuwait menaikan tensi dan serentak menguatkan asa publik pecinta sepak bola tanah air.Â
Terlihat peluang untuk bermain di Piala Asia 2023 bukan saja mimpi atau pun impian belaka. Tim asuhan Shin Tae-yong berhasil memberikan penampilan terbaik dengan membungkam publik tuan rumah Kuwait di laga perdana.Â
Ekspetasi kuat dari suporter timnas Indonesia bisa dikategorikan tantangan  untuk timnas. Tantangan ini bisa diolah atau pun dipandang sebagai motor yang bisa menggerakkan dan menguatkan motivasi pemain untuk kembali menunjukkan performa gemilang kontra Yordania.Â
Tantangan lainnya adalah mempertahankan mentalitas para pemain. Kemenangan kontra Kuwait tak boleh membuat para pemain lupa daratan.Â
Dalam mana, para pemain tetap berpijak pada daratan dan berupaya untuk fokus pada laga kontra Yordania. Performa kontra Kuwait seharusnya ditunjukan kembali saat meladeni kekuatan Yordania. Â
Selain tantangan-tantangan ini, salah satu tantangan yang aneh, hemat saya, muncul dari kubu badan sepak bola Indonesia. PSSI.
Sebagaimana terlansir dari Kompas.com (11/6/22) muncul wacana untuk menetapkan Shin Tae-yong pelatih U-19. Tujuannya agar Tae-yong bisa fokus pada pembinaan para pemain dalam menghadapi Piala Dunia u-20.
Sontak saja, wacana ini menghadirkan pelbagai kecaman dan kritikan. Bagaimana bisa STY yang sudah memegang U-23 dan sementara membangun tim senior malah harus turun takhta ke U-19.Â
Wacana ini menghadirkan diskusi publik. Tak sedikit pihak yang mengecam PSSI karena mengeluarkan wacana yang tak perlu di tengah persaingan timnas untuk lolos Piala Asia 2023.
Seyogianya wacana seperti itu perlu direm. Perlu ada waktu khusus dengan STY agar fokusnya dalam mempersiakan timnas tak terganggu.
Wacana seperti ini bisa menjadi salah satu tantangan untuk persiapan timnas. Dan, terasa aneh wacana ini keluar di tengah kesibukan timnas. Karenanya, ini menjadi tantangan aneh untuk timnas di tengah kesibukan kualifikasi Piala Asia 2023.
Seharusnya badan sepak bola PSSi satu kaki untuk mendukung timnas tanpa menciptakan wacana yang berhubungan pekerjaan pelatih dan para pemain.Â
Harapannya, STY dan para pemainnya tak terpengaruh dengan hiruk pikuk dari wacana yang telah beredar di publik ini. Apabila wacana ini menjadi kenyataan, boleh jadi STY akan memilih hengkang dari sepak bola Indonesia.Â
Level STY sudah mendunia. Pernah melath timnas Korea Selatan hingga Piala Dunia. Â
Tentu saja, reputasinya ini menjadi magnet bagi tim-tim lain di Asia untuk menggaetnya. Maka dari itu, tak berlebihan jika badan sepak bola tetap memercayakan STY dengan apa yang sudah dilakukannya saat ini.Â
Toh, sejauh ini STY tak sekalipun mengeluh dengan peran yang telah dimainkan di dalam sepak bola Indonesia. Malahan, STY mempunyai banyak kesempatan untuk melihat dan menilai perkembangan timnas sejak dini.Â
Pendek kata, para pemain yang diorbitkan ke timnas adalah mereka yang sudah dilihat dan dimonitor oleh STY dari tim yang dilatihnya. Hal itu nampak pada komitmen STY untuk mengorbitkan para pemain muda demi membangun kekuatan timnas.Â
Hal ini terjadi karena keleluasaan peran yang dimainkan oleh STY di sepak bola Indonesia.
Selain itu, ada kesinambungan dari setiap level sehingga kelak akan menghasilkan timnas yang kuat.Â
Barangkali yang menjadi pekerjaan rumah adalah mencari asistan yang bisa membantu STY untuk melihat perkembangan sepak bola dari setiap level.Â
Para asistan itu perlu searah dengan ide yang diterapkan dan dimainkan oleh STY dalam timnas senior. Apa yang diharapkan STY pada timnas, hal itu juga berlaku untuk level timnas U-19 dan U-20.Â
Langkah ini bisa menciptakan regenerasi dan melancarkan pekerjaan STY mencari bibit-bibit unggul untuk kebutuahan timnas Indonesia.Â
Semoga saja tantangan aneh yang menghantui dunia sepak bola Indonesia ini tak mempengaruhi semangat timnas dalam menghadapi Yordania.Â
Semangat Timnas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H