Timnas Argentina sementara menghadapi musim terbaik. Setelah meraih trofi Copa America tahun 2021, timnas Argentina menjuarai trofi Finalissima setelah mengalahkan timnas Italia.
Laga Finalissima merupakan turnamen yang mempertemukan dua negara yang menjuarai Copa America 2021 dan Piala Eropa 2020. Argentina yang menjuarai Copa America tahun lalu dan timnas Italia yang menjuarai Piala Eropa bertemu di stadion Wembley, Inggris. Â Â
Timnas Argentina menang dengan sangat meyakinkan dengan mencatatkan 3 gol tanpa balas. Kemenangan ini seolah membantah sindiran Kylian Mbappe yang menilai bahwa negara-negara Eropa lebih unggul daripada negara-negara Amerika Selatan karena faktor kompetesi yang dimiliki.Â
Rupanya, Mbappe lupa bahwa sebagian besar penghuni timnas di Argentina atau pun Brasil bermain di Eropa. Ini menjadi salah satu faktor yang membuat timnas dari Amerika Selatan tak boleh dipandang sebelah mata.Â
Prestasi ini memperpanjang status Argentina yang belum terkalahkan di 33 laga (22 menang, 11 seri). Setelah beberapa hari perayaan kemenangan turnamen Finalissima, Argentina pun menunjukkan kekuatannya di laga persahabatan kontra Estonia (6/5/22).
Estonia memang bukan tandingan Argentina. Akan tetapi, timnas Argentina menunjukkan keseriusannya dalam mengukur kekuatan tim sebagai persiapan menghadapi Piala Dunia 2022. Â
Adalah mega bintang Lionel Messi menjadi aktor utama dari kemenangan besar Argentina kontra Estonia (5-0). Tak tanggung-tanggung, mantan pemain Barcelona ini memborong 5 gol.Â
Raihan Messi ini menjadi catatan kedua dalam karirnya sebagai pesepakbola yang pernah mencetak 5 gol dalam satu pertandingan. Sebelumnya, Messi pernah mencetak 5 gol ke gawang Bayern Leverkusen di ajang Liga Champions.Â
Kali ini, tuah Messi terjadi bersama timnas Argentina. Realitas ini seolah mempertegas aura positif Messi bersama timnas Argentina.
Pada turnamen Finalissima Messi dinobatkan sebagai man of the match. Penghargaan ini didapatkan Messi berkat performanya sepanjang laga. Selain menjadi kreator permainan Argentina, Messi berhasil mencatatkan 2 assist.Â
Pemain yang sempat berpikir pensiun dini dari timnas Argentina seolah menemukan kebahagiaannya bersama timnas Argentina. Puncak kebahagiannya ketika dia berhasil mempersembahkan trofi Copa America setelah mengalahkan rival klasik Brasil.
Trofi Copa America menjadi trofi internasional yang dipersembahkan Messi untuk Argentina. Setelah sekian lama membela timnas Argentina, Messi akhirnya memberikan trofi untuk Argentina. Â
Trofi internasional bersama timnas sangat berarti bagi pemain yang membela Paris Saint Germain (PSG). Pasalnya, Messi yang sangat diagungkan di Eropa ketika masih berseragam Barcelona tampak tak begitu gemilang bersama timnas Argentina.Â
Secara umum, performa Messi bersama timnas tak terlalu buruk. Pemain yang berjuluk La Pulga (si kutu) ini pernah membawa Argentina di final Piala Dunia dan 2 kali final Copa America. Akan tetapi, suporter Argentina menginginkan agar Messi bisa mempersembahkan trofi sebagaimana yang dilakukannya bersama Barcelona.Â
Tak ayal, banyak pihak yang menyindir pemain yang dididik di La Masia ini. Tak sedikit sindiran juga muncul dari daratan Argentina sendiri.Â
Namun, sindiran itu sudah mulai berubah pujian. Perlakuan yang pernah dialami Messi di Barcelona  sudah mulai nampak di timnas Argentina.Â
Messi sudah menjadi bintang yang sudah sangat dieluhkan di Argentina. Perlahan tetapi pasti, Messi keluar dari bayang-bayang dari bintang legendaris, Marandona.Â
Messi tampak bahagia bersama timnas Argentina. Sebelumnya, performa Messi lebih gemilang bersama klub yang dibela. Saat ini, Messi lebih gemilang bersama timnas daripada bersama PSG.Â
Target Messi bersama timnas Argentina adalah meraih trofi Piala Dunia di Qatar. Jalan ini memang tak gampang, tetapi menimbang performa Messi dan kawan-kawan sejauh ini, target itu bisa saja tercapai. Timnas Argentina pun dipandang sebagai salah satu tim yang bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2022.Â
Performa timnas Argentina tak lepas dari sentuhan pelatih muda, Lionel Scaloni (44 tahun). Pelatih yang mulai melatih Argentina sejak 2018 ini berhasil membangun konsistensi.
Timnas Argentina tak lagi menjadi tim yang gampang tunduk melawan tim-tim di Amerika Selatan. Bahkan tim-tim seperti Chile dan Uruguay yang kerap merepotkan Argentina harus berwaspada dengan pasukan Scaloni.Â
Scaloni berhasil membangun persatuan tim. Memang, secara umum Scaloni tak melepaskan diri dari peran dan pengaruh Lionel Messi di dalam metode permainannya.Â
Messi tetap menjadi sentral permainan Argentina. Akan tetapi, Scaloni berhasil mengurangi efek ketergantungan yang membuat tim kehilangan konsentrasi.Â
Dalam mana, ketika Messi menguasai bola dan mengatur permainan, para pemain lain tetapi fokus dalam menjaga areanya tersendiri. Akibatnya, ketika Messi kehilangan bola, para pemain timnas Argentina sudah mengantisipasi.Â
Selain itu, Scaloni juga membangun karakter timnas Argentina yang agresif. Permainan keras dan pergerakan cepat untuk melakukan serangan balik terlihat dari pola permainan timnas Argentina.Â
Beruntung, Scaloni memiliki Messi dalam skema permainannya. Messi mampu membuyarkan konsentrasi lawan, sekaligus memberikan ruangan untuk rekan setimnya.Â
Rahasia terbesar Scaloni adalah membangun kekompakan para pemain di timnas dan mengembalikan mentalitas pemenang. Timnas Argentina tak semata-mata kumpulan para pemain yang bermain di tim-tim Eropa, tetapi para pemain yang sungguh mau membela timnas Argentina.Â
Pilihannya tak semata-mata berdasarkan popularitas pemain, tetapi kesiapan para pemain untuk membela timnas Argentina.Â
Salam BolaÂ
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H