Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Shin Tae-yong Jadikan Kelebihan Vietnam sebagai Rujukan untuk Timnas Indonesia

3 Juni 2022   11:11 Diperbarui: 4 Juni 2022   19:01 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memberikan instruksi kepada para pemain.| Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A via Kompas.com

Upaya seorang pelatih meniru performa dan kemampuan tim-tim lain di dunia sepak bola bukanlah hal baru. Umumnya, hal itu dibuat agar performa dan kemampuan itu juga terjadi pada tim dari pelatih tersebut. 

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tak bisa menyembunyikan pujiannya pada kualitas dan kelebihan dari timnas Vietnam. Pelatih asal Korea Selatan menilai bahwa Vietnam mempunyai etos kerja yang belum dimiliki oleh timnas Indonesia.

Melansir berita dari Kompas.com (3/6/22), Tae-yong menilai bahwa pemain timnas Indonesia tak memiliki tekad dan semangat pengorbanan yang kuat sebagaimana yang ditunjukkan oleh para pemain timnas Vietnam. 

Sebagai langkah untuk meniru dan mengikuti jejak timnas Vietnam, Tae-yong perlahan-lahan membangun timnas dari komposisi para pemain muda.

Sebagai akibat, para pemain senior dan pemain lama ditepikan dari skuad Tae-yong, termasuk untuk laga-laga kualifikasi Piala Asia 2023. 

Tae-yong rupanya ingin membangun kekuatan baru yang benar-benar bermula dari langkah dasar. Langkah dasar itu dengan cara merekrut para pemain muda.

Pada satu sisi, pilihan kerja Tae-yong sangatlah tepat. Para pemain muda ini pastinya masih minim pengalaman dalam hal kerja sama dengan pelatih di tingkat timnas senior. 

Tae-yong bisa dipandang sebagai mentor pertama para pemain muda untuk konteks timnas nasional. Dengan ini, para pemain muda ini bebas dari upaya untuk membuat perbandingan. 

Pendeknya, ide dan cara kerja Tae-yong menjadi situasi awal dalam perkembangan mereka sebagai pemain timnas Tae-yong. 

Tanpa terkontaminasi dengan ide-ide pelatih sebelumnya, Tae-yong bisa sedikitnya gampang untuk mentransfer ide dan gagasannya kepada para pemain muda yang umumnya baru di dalam timnas senior. 

Pada tempat lain, upaya ini membutuhkan kesabaran. Tae-yong sendiri mengakui bahwa tak gampang untuk membangun tim yang betul-betul kuat apabila bersandar pada para pemain muda. 

Maka dari itu, Tae-yong menyerukan kesabaran dari suporter Indonesia dalam menanti hasil dari proyek yang sementara dibangun Tae-yong bersama timnas Indonesia. 

Benar juga, membangun karakter pemain bukanlah perkara gampang. Darah muda para pemain harus diimbangi dengan karakter yang kuat sebagai seorang pemain, sehingga mereka tak gampang mendidih ketika berhadapan dengan situasi sulit di lapangan hijau.

Secara umum, Tae-yong sebenarnya sudah mulai memberikan asa berharga untuk suporter Indonesia. 

Sejauh ini, Tae-yong mampu mengubah pola permainan timnas Indonesia yang umumnya berkomposisi para pemain muda. 

Prestasi meraih medali perunggu dan juara kedua dalam kontes piala AFF menjadi acuan dari mengukur cara kerja timnas Indonesia di bawah asuhan Tae-yong.

Ya, pujian dan belajar dari timnas lawan memang perlu dalam membangun timnas Indonesia. Langkah itu bisa membahasakan dari upaya timnas Indonesia untuk keluar dari kotak nyaman dan mulai berwaspada sekaligus melihat hal-hal positif yang telah terjadi pada timnas lawan, seperti Vietnam. 

Sepak bola Vietnam sangatlah berkembang. Iklim sepak bolanya persis sama dengan Indonesia. 

Akan tetapi, proses pembinaan barangkali menjadi sebab adanya gap antara timnas Indonesia dan timnas Vietnam. 

Timnas Vietnam berkembang menjadi salah satu kekuatan sepak bola di Asia Tenggara. Bahkan Vietnam juga mulai menunjukkan pamornya di Asia. 

Etos kerja timnas Vietnam tentu saja tak terlahir begitu saja. Proses pembinaan dan iklim sepak bola yang kuat berjalan satu arah.

Proses pembinaan itu meliputi kesabaran dalam menghargai kerja pelatih dalam membangun timnas. Juga, dukungan pelbagi sektor, cara kerja dari badan sepak bola nasional, hingga dukungan pemerintah. 

Timnas Indonesia akan melakonkan laga kualifikasi Piala Asia 2023. Indonesia berada di grup A bersama dengan Kuwait, Yordania, dan Nepal. 

Kualifikasi ini tak gampang. Terlebih lagi, timnas masih belum mapan sebagai sebuah tim kuat dan harmonis, sebagaimana yang ditimbang Tae-yong. 

Walau demikian, laga kualifikasi ini bisa menjadi momentum untuk mengasah kemampuan timnas Indonesia, yang mana banyak dihuni oleh para pemain muda. 

Cara kerja Tae-yong akan makin bertumbuh bersamaan dengan setiap pengalaman di Kuwait Selamat perhelatan kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung dari tanggal 8-15 Meii 2022. 

Pengalaman ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menguatkan komitmen dan pengorbanan para pemain dalam membela timnas di ajang internasional. 

Harapan lebih jauhnya, pujian Tae-yong atas kelebihan Vietnam juga bisa terjadi di timnas Indonesia di kemudian hari.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun