Tak berlebihan jika menilai bahwa hasil yang dicapai Madrid pada musim ini menunjukkan kelebihan Ancelotti sebagai salah satu pelatih gaek di kursi pelatih saat ini. Tercatat hanya Ancelotti yang merupakan pelatih veteran yang masih bersaing kuat di arena Liga Champions pada musim ini.Â
Kelebihan Ancelotti adalah dalam memberikan motivasi kepada para pemain. Di awal karier kepelatihannya, Ancelotti tak begitu peduli pada status kebintangan dari seorang pemain.Â
Mantan pelatih AC Milan ini tak terlalu tertarik dalam melirik para pemain bintang untuk masuk ke skuad Madrid. Barangkali ini menjadi salah satu dasar pertimbangan presiden Madrid, Florentino Perez dalam memilih Ancelotti sebagai pelatih.Â
Beberapa musim terakhir, Perez tak begitu tertarik membeli pemain dengan harga mahal. Madrid cenderung membeli pemain muda dengan harga yang memadai. Alhasil, kondisi keuangan Madrid tetap sehat dan performa tim juga stabil.
Ancelotti patut diapresiasi. Pelatih yang didatangkan dari Everton di awal musim ini cenderung untuk memanfaatkan komposisi skuad yang ditinggalkan oleh pelatih Madrid yang tardahulu, Zinadene Zidane. Dia hanya menambahkan pemain muda Camavinga dan David Alaba yang datang dengan berstatuskan pemain bebas transfer.Â
Lebih jauh, Ancelotti tetap mengandalkan para pemain veteran seperti Toni Kroos, Luka Modric, dan Karim Benzema dari skuad utamanya.Â
Lalu, Ancelotti berhasil mengangkat performa para pemain muda seperti Camavinga, Rodrygo, dan Vinicius Jr. Tak hanya itu, Ancelotti juga berupaya mengembalikan kualitas pemain bintang seperti Eden Hazard dan Gareth Bale, walaupun masih jauh dari ekspektasi umum.Â
Ancelotti termasuk pelatih yang tak suka mengkritisi dan mempermasalahkan pemainnya ketika menghadapi kekalahan. Sebaliknya, dia termasuk pelatih yang selalu support dengan para pemain.Â
Tak ayal, sebelum final kontra Liverpool, Ancelotti mengungkapkan niatnya untuk menurunkan Eden Hazard dan Gareth Bale. Kendati niatnya itu menyata di partai final, tetapi paling tidak Ancelotti berupaya untuk mendongkrak mentalitas dari kedua pemain bintangnya.Â
Selain itu, Ancelotti termasuk pelatih yang kalem dan jeli dalam mengatur taktik permainan. Misalnya dalam menghadapi Liverpool.
Ancelotti sadar bahwa permainan agresif Liverpool bisa merepotkan pasukannya. Kendati demikian, Ancelotti menginstruksikan para pemainnya untuk bermain tenang, lebih bertahan, dan tak memberikan ruangan lebar antara barisan belakang dengan kiper.