Tak banyak suara yang mengudara di langit Filipina tentang tim bola basket Indonesia yang diperkuat para pemain naturalisasi.
Filipina cenderung kalem dengan komposisi skuad timnas Indonesia dengan beberapa pemain naturalisasi di skuad timnas Indonesia. Hanya saja, ada suara-suara yang sudah mulai mempertimbangkan kekuatan Indonesia karena faktor para pemain naturalisasi.
Salah satu alasannya minimnya suara tentang pemain naturalisasi di timnas Indonesia adalah realitas timnas basket Filipina.Â
Pada beberapa tahun terakhir, tim bola basket Filipina juga berbenah. Pembenahan itu dibarengi dengan upaya naturalisai para pemain dari luar negeri.
Untuk konteks Asia Tenggara, tim basket Filipina terbilang kuat.Â
Namun, kekuatan itu tak berdaya ketika berkompetesi di level Asia. Kekuatan  beberapa negara di Asia masih berada di atas Filipina, walaupun iklim bola basket negara-negara itu tak begitu kental dan kuat bila dibandingkan dengan konteks Filipina.
Dari level talenta, para pemain Filipina tak diragukan. Akan tetapi, faktor fisik kerap menjadi salah satu tantangan tersendiri ketika Filipina bertemu tim-tim seperti  Iran, Australia, atau pun China.
Pilihan naturalisasi pemain menjadi salah satu alternatif untuk bersaing di Asia.Â
Dalam 10 tahun terakhir, timnas Filipina merekrut 3 pemain naturalisasi. Ketiganya adalah Angelo Kouame yang baru resmi masuk timnas Filipina bulan Mei ini, Andray Blatche, dan Marcus Douthit.
Selain pemain naturalisasi, Filipina uga dihuni oleh para pemain keturunan. Dalam mana, salah satu orangtua dari pemain berasal dari Filipina, dan para pemain sendiri memilih untuk membela bendera Filipina.
Tak heran, timnas bola basket juga Filipina juga diperkuat oleh para pemain berwajah barat. Beberapa di antaranya adlaah bagian dari proyek naturalisasi.Â