Ketika diskusi tentang pemilihan umum (pemilu) 9 Mei 2022 lalu di Filipina belum usia, rakyat Filipina kembali bersatu dalam satu topik yang sama. Topik tentang kekalahan timnas bola basket Filipina.Â
Kegagalan timnas bola basket Filipina membawa pulang medali emas dari ajang SEA Games 2021 di Vietnam menjadi bahan pembicaraan dari masyarakat.Â
Cabang olahraga bola basket merupakan olahraga rakyat di Filipina.
Sebagai olahraga rakyat, kita gampang menjumpai lapangan basket di Filipina. Mulai dari lapangan yang terbangun secara resmi lewat aturan, hingga inisiatif pribadi. Bahkan tak sedikit orang yang memanfaatkan jalan raya sebagai arena bermain bola basket.
Selain itu, seolah ada aturan dan kebijakan di mana setiap desa mesti mempunyai lapangan bola basket. Ada kebanggaan dari sebuah desa ketika memiliki lapangan basket dengan fasilitas yang memadai.
Pemerintah juga tak menutup mata dengan situasi ini. Banyak gym atau lapangan bola basket yang terbangun berkat dana bantuan pemerintah.Â
Iklim pertandingan bola basket terbilang yang kompetitif di Asia. Hal ini nampak lewat jumlah orang yang datang ke arena bola basket, jam tayang pertandingan basket dari level domestik maupun NBA, dan juga loyalitas pecinta bola basket untuk tim-tim lokal dan tim asal luar negeri.
Di level terbawah, setiap ada pesta desa selalu ada kompetisi bola basket. Para politikus juga kerap mensponsori pertandingan basket.Â
Pendek kata, bola basket menjadi magnet yang mempersatukan masyarakat dan menangkap simpati masyarakat. Tak heran, laga yang dimainkan oleh timnas basket Filipina kerap menjadi buah bibir.
Siapa sangka, kekalahan dari Indonesia di SEA Games 2021 pun menjadi perbincangan hangat. Padahal, dalam benak masyarakat Filipina umumnya, medali emas sudah masuk kantong timnas basket Filipina.Â
Selama lebih dari 30 tahun, Filipina duduk sebagai pemegang medali emas di level Asia Tenggara. Sangat sulit tim-tim lain menyingkirkan dominasi Filipina dari arena bola basket.Â
Namun, Indonesia yang dilatih Rajko Toroman, yang nota bene pernah berkiprah di timnas basket Filipina memberikan efek kejutan.Â
Filipina tersadar bahwa kekuatan yang begitu berjaya selama beberapa dekada di ASEAN runtuh di hadapan timnas basket Indonesia.
Sontak saja, kekalahan ini menimbulkan diskusi di media sosial. Bahkan ketika saya yang berasal dari Indonesia bertemu dengan orang-orang Filipina mereka juga berbicara panjang lebar tentang kekalahan Filipina.
Seorang teman menyampaikan bahwa tim-tim lain di Asia sudah berkembang dan sudah mengenal kekuatan timnas basket Filipina.
Ada juga yang mempersoalkan taktik pelatih. Makanya, seruan agar Chot Reyes yang menjabat sebagai pelatih timnas Filipina untuk turun takhta menjadi bahan diskusi.Â
Juga, ada yang mengkritik seleksi pemain Filipina yang dihuni oleh beberapa pemain veteran dan mengabaikan peran pemain muda.
Bahkan ada yang mengkritik mentalitas para pemain Filipina, yang terlihat meremehkan lawan. Hal ini nampak ketika para pemain Filipina cenderung bermain individual daripada mengepankan permainan tim.Â
Pelbagai komentar ini menunjukkan kecintaan masyarakat Filipina pada bola basket. Sebagaimana biasanya, apabila timnya menang, apresiasi dilayangkan, namun saat timnya kalah, catatan negatif sangat menggema dari luar lapangan.Â
Kekalahan timnas Filipina menjadi catatan yang cukup menyakitkan. Kedigdayaan timnas basket Filipina di Asia Tenggara berakhir di tangan timnas Indonesia.
Pada tempat lain, hal ini seolah membuka pikiran masyarakat Filipina. Ada waktunya kedigdayaan itu bisa berakhir.Â
Toh, tim-tim lain juga pasti tak menutup mata dalam membangun skuad timnas. Cepat atau lambat, kekuatan timnas dari negara-negara lain ikut berkembang seturut persaingan di setiap kompetisi.Â
Hal yang sama juga untuk Indonesia yang kerap mengharapkan cabang olahraga badminton.Â
Kekalahan Indonesia di final Piala Thomas dari India menjadi pukulan dan catatan yang bisa membangunkan Indonesia dari tidur panjang sebagai salah satu tim yang kerap mendominasi dunia badminton.
Sorotan masyarakat Filipina atas performa timnas basket di SEA Games 2021 seolah membangunkan tim basket dari tidur panjang.
Ternyata, negara-negara lain juga sementara bertumbuh. Cepat atau lambat, negara-negara di Asia Tenggara menjadi saingan terkuat dan bukan lagi tim yang menjadi bulan-bulanan timnas bakset Filipina.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H