Peluang Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr menjadi presiden Filipina yang ke-17 kian besar. Jumlah perolehan suaranya begitu besar. Lebih dari 30 jutaan suara yang berpihak pada Bongbong Marcos. Lebih dari 15 juta suara dari saingan terdekatnya, Leni Robredo. Â Â
Selain itu, nada protes dari kalangan lawan-lawan politik tak begitu menggema. Beberapa kandidat presiden lainnya terlihat sudah memilih mengakui keunggulan Bongbong. Hal itu nampak pada pengakuan mereka pada hasil pilres yang terjadi.
Hanya Leni Robredo, lawan kuat Bongbong dan juga sekaligus wakil presiden Filipina, yang belum menyatakan kata pengakuan pada hasil pemilu yang berlangsung 9 Mei lalu. Cepat atau lambat, Robredo juga barangkali mengakui Bongbong sebagai presiden baru Filipina.Â
Di tengah keunggulan yang diperoleh dari pemilu 9 Mei lalu, kubunya sudah mulai melakukan pergerakan politik, terlebih khusus dalam penentuan kabinet. Memegang semboyan "Unity" (Persatuan) selama masa kampanyenya, calon presiden baru ini sekiranya menunjukkan semboyannya dalam pembentukan kabinetnya.Â
Akan tetapi, seperti yang terjadi di Indonesia, pemilihan anggota kabinet juga tak lepas dari ikatan politik. Pastinya, yang mendapat prioritas adalah mereka yang "berdarah-darah" menggolkan jalannya Bongbong ke tangga presiden.Â
Maka dari itu, wajah kabinet tak luput dari relasi politik, latar belakang keluarga, dan latar belakan teritori dari presiden dan wakil presiden.Â
Secara mengejutkan, beberapa pekan yang lalu Bongbong terlihat memilih tandemnya di pilpres, Sara Duterte sebagai menteri pendidikan.Â
Dengan ini, Sara Duterte yang merupakan anak dari Presiden Filipina saat ini, Rodrigo Duterte akan memegang dua kursi sekaligus dalam kabinet Bongbong Marcos, sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan.Â
Langkah politik ini menjadi bahan diskusi politik di Filipina. Kendati suara-suara kontra atas niat Bongbong itu belum begitu kuat di ruang publik, namun tanda tanya begitu dari publik pasti menggema.Â
Terobosan apa yang akan dibuat oleh Sara Duterte untuk dunia pendidikan di Filipina? Apa rencana Bongbong Marcos dengan memilih Sara Duterte sebagai menteri pendidikan?