politik di Filipina. Filipina akan melangsungkan pemilihan umum (pemilu) mulai dari tingkat kabupaten/walikota hingga tingkat pusat.
Tanggal 9 Mei 2022 esok akan menjadi salah satu catatan bersejarah dalam duniaSaya coba menelaah dari kontestasi politik di level pusat. Â Tepatnya pertarungan memperebutkan kursi presiden.Â
Perlu diketahui sistem pemilu di Filipina agak berbeda dengan di Indonesia. Kendati calon presiden dan calon wakil presiden berada dalam satu paket, namun keterpilihan masih sangat bergantung pada individu semata.Â
Dalam mana, capres bisa saja lolos dan wakilnya tidak lolos, begitu pun sebaliknya. Contoh paling nyata adalah Presiden Duterte dan Wakil Presiden Leni Robredo saat ini. Kedunaya berasal dari dua paket yang berbeda.Â
Pada titik ini, banyak faktor yang memungkinkan seseorang bisa menang dalam konteks politik. Salah satu faktornya adalah soal latar belakang wilayah dan pengaruh politik.Â
Sejak masa kampanye politik berlangsung, dua nama capres yang begitu mencolok dalam tataran politik Filipina. Ferdinand Romualdez Marcos Jr atau dikenal juga dengan Bongbong Marcos dan dan Leni Robredo.Â
Menariknya, baik Robredo maupun Bongbong sempat bertarung memperebutkan kursi wapres 6 tahun lalu. Robredo berhasil unggul atas Marcos. Walau demikian, Marcos menilai ada kecurangan yang terjadi dalam keterpilihan Robredo sebagai wakil presiden.Â
Maka dari itu, tuduhan itu berujung gugatan ke Mahkama Konstitusi Filipina. Akan tetapi, tuduhan ini tak berpangkal pada bukti-bukti kuat yang bisa melengserkan Robredo dari kursi wakil presiden. Hingga Robredo mau mengakhiri masa karirnya sebagai wapres, tuduhan dari pihak Bongbong Marcos masih abu-abu.Â
Pada pilpres 2022, keduanya kembali bertarung. Pertarungan kali ini berbeda ring. Pertarungan untuk menjadi presiden Filipina. Â
Secara umum, Bongbong dan Leni mempunyai basis masa yang cukup kuat. Bongbong yang merupakan putera dari mantan Presiden Ferdinand Marcos mempunyai basis masa di bagian utara Filipina.Â
Slogan "solid north" menjadi salah satu slogan yang menggema di bagian Utara pulau Luzon. Slogan ini menegaskan kesatuan di wilayah utara untuk memilih satu calon, yakni Bongbong Marcos.Â