Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sebab Real Madrid Juara dan Carlo Ancelotti sebagai Veteran yang Terus Bersinar

1 Mei 2022   08:47 Diperbarui: 3 Mei 2022   19:05 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Real Madrid meraih trofi La Liga Spanyol musim 2021/22. Raihan ini dipastikan setelah Madrid mengalahkan Espanyol dengan skor 4-0 (1/5/22) di Santiago Bernabeu dan memperpanjang jarak 17 poin dengan Sevilla di tempat ke-2.

Ini menjadi raihan ke-35 untuk Madrid. Tetap menjadi tim yang paling banyak mengoleksi trofi La Liga Spanyol.

Bila ditelusuri sejak awal musim, pasukan Madrid tak begitu terlalu dibenahi. Madrid hanya kedatangan gelandang muda Camavinga dan David Alaba. Gagal mendatangkan Kylian Mbappe dari PSG. 

Sebaliknya, Madrid harus dua kehilangan dua palang pintu penting. Sergio Ramos yang "dibiarkan" pergi ke Paris Saint Germain (PSG) dan Raphael Verane ke Manchester United. 

Kepergian kedua duo bek ini dalam waktu yang bersamaan diprediksi bisa membuat Madrid bisa pincang di lini belakang. Alaba, kendati berstatuskan bek serba bisa sejak berseragam Bayern Munchen, namun dia perlu membutuhkan waktu adaptasi dengan sistem permainan di Madrid. 

Rupanya, Alaba tak butuh lama menjadi bagian penting dari lini belakang Madrid. Memang performa lini belakang Madrid tak sebegitu gemilang sebagaimana yang ditampilkan oleh duo Verane dan Ramos, paling tidak Madrid bisa mengatasi setiap situasi. 

Salah satu sebabnya adalah upaya pelatih veteran Carlo Ancelotti dalam mengatur Madrid bermain sebagai tim. Tanpa menonjolkan kualitas individu, Ancelotti mampu membangun skuad yang terdiri dari banyak pemain senior dengan beberapa pemain muda. 

Alhasil, umumnya Madrid menang karena permainan tim.  Efektivitas Benzema menjadi tinggi karena pola permainannya ditopang oleh kerja sama tim di setiap lini. Lini belakang Madrid hanya kebobolan 29 gol dan Madrid menjadi tim yang kebobolan paling sedikit. 

Selain itu, raihan Madrid menjadi juara La Liga Spanyol juga tak lepas dari situasi para pesaing seperti juara musim lalu Atletico Madrid dan rival abadi Barcelona. 

Atletico tak bisa menjaga kondisi performa terbaik sejak awal musim. Ketidakkonsisten membuat Atletico terlempar dari dua besar. 

Lalu, Barcelona belum lepas dari kerumitan di musim lalu. Mempertahankan Ronald Koeman pada musim ini tak bisa menjawabi persoalan di Barca. 

Bahkan Xavi yang menggantikan Koeman di bulan November tahun lalu sebagai pelatih juga seolah berhadapan dengan situasi yang sama. di beberapa laga terakhir. 

Selain dari situasi kedua tim ini, tim yang tampil cukup konsisten dari awal musim Real Sociedad dan Sevilla juga mengalami kemunduran semenjak masuk tahun 2022. Sevilla tetap bertahan di empat besar. Sementara Sociedad perlahan terlempar dari 4 besar. 

Sementara Madrid tetap mempertahankan hasil positif secara konsisten, terlebih memasuki tahun 2022. Faktor pengalaman Ancelotti mampu membangun Madrid sebagai tim yang berupaya meraih setiap kemenangan. 

Ya, keberhasilan Madrid saat ini tak lepas dari peran Ancelotti. Walau nasib Ancelotti belum terlalu jelas, pelatih asal Italia ini tak terlalu memedulikan rumor di luar lapangan. 

Barangkali faktor pengalamannya di lintas klub-klub besar Eropa membuat Ancelotti sudah kuat secara mental. Pengalaman Ancelotti, memang, tak bisa diragukan. 

Raihannya mendapatkan trofi La Liga Spanyol menambah daftar koleksi gelarnya sebagai pelatih. Menariknya, Ancelotti menjadi pelatih pertama yang meraih trofi domestik dari 5 liga di Eropa (AC Milan, Chelsea, PSG, Bayern Munchen, dan Real Madrid).

Capaian mempertegas status Ancelotti sebagai pelatih terbaik saat ini. Di tengah kemunculan para pelatih muda dengan gaya permainan yang cukup berbeda, Ancelotti tetap bertahan dengan gaya khasnya. 

Hal itu terlihat ketika Real Madrid bersua Manchester City di leg pertama semifinal Liga Champions. Ketika Pep Guardiola begitu aktif memberikan instruksi kepada para pemain di lapangan, Ancelotti tampak tenang di pinggir lapangan. 

Gaya khas ini bisa menjadi salah satu motor yang membuat permainan tim juga ikut tenang. Tak cepat paknik ketika tim lawan lebih dulu unggul. Hasilnya, banyak kali Madrid berhasil mengembalikan keadaan ketika tim lawan sudah unggul. 

Ancelotti adalah salah seorang pelatih veteran. Dia sudah bersinar ketika Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, dan Capello sudah bersinar di daratan Eropa. 

Sinarnya seolah enggan pupus bersama usianya. Mantan pelatih AC Milan masih menjadi sosok yang diperhitungkan di tengah kemunculan nama-nama seperti Pep Guardiola, Jurgen Klopp, Jose Mourinho hingga Antonio Conte. 

Entah apa keputusan Madrid tentang Ancelotti, yang jelas dia telah membuktikan diri dengan titel La Liga Spanyol pada musim ini. Lalu, peluang masuk final Liga Champions juga masih terbuka untuk Madrid kendati kalah 3-4 dari Man City di leg pertama.

Juara La Liga Spanyol bisa menjadi motor yang menggerakkan mentalitas Madrid pada tengah pekan depan ketika menjamu Man City di Santiago Bernabeu. Perayaan selepas meraih trofi La Liga Spanyol bisa menjadi energi tambahan untuk Madrid. 

Ancelotti yang melakukan rotasi saat bersua Espanyol pasti sudah mempunyai rencana untuk membungkam Man City. Semangat dan taktik dari pelatih veteran ini bisa memperkuat jalan Madrid untuk mengatasi Man City untuk masuk final Liga Champions. 

Man City perlu juga sadar bahwa Ancelotti bukanlah pelatih kacangan di kancah Liga Champions. Tak tanggung-tanggung, Ancelotti juga sudah mengangkat 3 trofi Liga Champions bersama 2 tim berbeda di Eropa (AC Milan dan Real Madrid). 

Ancelotti menjadi pelatih veteran yang bertahan di antara gempuran kemunculan pelatih muda. Faktor pengalamannya menjadi salah satu faktor yang telah berhasil mengantarkan Madrid meraih trofi La Liga Spanyol musim ini. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun