Man City bukan saja menghadapi tim yang kuat secara tradisi dan sejarah di Liga Champions. Akan tetapi, Man City menghadapi tim yang tolak tunduk untuk menerima kegagalan dan kekalahan.Â
Madrid dalam kondisi mental yang cukup baik. Terlebih lagi jika akhir pekan ini Madrid mampu meraih trofi La Liga Spanyol.Â
Raihan di La Liga Spanyol itu bisa saja mendongkrak mentalitas pasukan Carlo Ancelotti dan menjadi bekal kuat dalam menjamu Man City di Santiago Bernabeu pada pekan depan.Â
Maka dari itu, menimbang performa Madrid sejauh ini, peluang kedua tim untuk tembus final masih 50-50. Walau Man City menang, kemenangan itu belum memberikan tempat aman untuk Man City.Â
Alasannya semangat Madrid sementara berada di puncak. Semangat ini begitu terlihat ketika Madrid mampu membalas defisit dua gol di stadion Etihad.Â
Di balik kemenangan ini, Pep Guardiola terlihat enggan melakukan eksperimen. Pep tetap memercayakan skuad yang mampu memenangkan laga kontra Watford (5-1) pada akhir pekan.Â
Gabriel Jesus yang mencetak empat gol kembali dipercayakan di lini depan berperan sebagai striker. Alhasil, Jesus berhasil mencetak 1 gol.Â
Juga, Pep berpaku pada skema 4-3-3. Absennya beberapa pemain belakang tak membuat Pep untuk memainkan 3 bek. Sebagaimana yang kerap dilakukannya, Pep tetap fokus memainkan skema 4 bek.Â
Padahal, Pep terbilang pelatih yang berani melakukan eksperimen, bahkan dalam laga-laga besar. Di tengah absennya beberapa bek penting, banyak yang menduga Pep akan memainkan 3 bek.Â
Namun, untuk mengisi bek kanan yang ditinggalkan Walker karena cedera, Pep memainkan Stones. Akan tetapi, cedera juga menimpah Stones. Kemudian Pep menggantikannya dengan Fernandinho.Â
Walaupun Fernandinho kerap ditempatkan sebagai gelandang bertahan, namun Pep terlihat tetap menerapkan 4 bek. Faktor fisik dan mental pastinya melatari Pep menempatkan Fernandinho menggantikan peran Stones di sisi bek kanan.Â