Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Romelu Lukaku Mulai Diejek dan Chelsea yang Perlu Berwaspada di Liga Inggris

21 April 2022   17:06 Diperbarui: 21 April 2022   17:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku, striker Chelsea. Foto: AFP/Javier Soriano via Kompas.com

Chelsea harus mengakui keunggulan Arsenal (4-2) di Stamford Bridge (21/4/22) dalam lanjutan kompetesi Liga Inggris tengah pekan ini. Kendati menguasai jalannya laga, Chelsea tak bisa mengantisipasi dengan baik efektivitas permainan Arsenal.

Hasil ini memanaskan persaingan untuk masuk 4 besar Liga Inggris dan merebut tiket Liga Champions pada musim depan. Arsenal masih bercokol di posisi ke-5 di bawah Tottenham Hotspur dengan akumulasi poin yang sama dengan Tottenham.

Baik Arsenal maupun Tottenham sementara berjuang untuk merebut tiket ke Liga Champions. Persaingan ini menjadi panas dengan keberadaan Manchester United di posisi ke-6.

Dalam laga kontra Arsenal, pelatih Chelsea Thomas Tuchel menduetkan Timo Werner dan Romelu Lukaku di lini depan.

Jarang sekali Tuchel menduetkan duo striker ini. Sejauh ini, keduanya belum menunjukkan performa apik sebagai duo maut di Liga Inggris.

Pemilihan Werner bisa dimengerti. Werner tampil baik di beberapa laga terakhir. Sementara Lukaku mengalami penurunan. Cenderung tampil tak konsisten.

Karenanya, Lukaku lebih banyak hadir sebagai pemain pengganti, sementara Werner mulai mendapat tempat regular di lini depan pada beberapa laga terakhir.

Skema duet Lukaku dan Werner tak berjalan dengan baik. Makanya, Lukaku harus ditarik keluar ketika Arsenal sudah unggul 3 gol atas Chelsea.

Penarikan keluar Lukaku ini diiringi dengan siulan ejekan dari tribun Stamford Bridge. Tandanya, mulai ada ketidaksenangan dari kubu suporter Chelsea pada performa Lukaku.

Harapan Chelsea pada Lukaku tak berjalan sebagaimana mestinya. Lukaku tampil melempem. Daya gedornya bersama Inter Milan seolah dibungkam oleh pengalaman masa silamnya bersama Chelsea.

Cinta kedua pun seolah tak disambut dengan situasi yang nyaman. Lukaku seperti menjadi mantan yang gagal untuk menebus pengalaman masa silam.

Ya, Lukaku merupakan mantan pemain Chelsea di tahun 2011-14. Seperti Moh Salah, Lukaku gagal bersinar bersama Chelsea. Lantas, dia dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan Everton.

Bersinar di Everton, Manchester United merekrut striker asal Belgia ini. Namun, relasinya dengan MU tak berjalan mulus. Lukaku kemudian berlabuh ke Inter Milan.

Di bawah kepelatihan Antonio Conte di Inter Milan, Lukaku berubah menjadi salah satu mesin gol di Liga Italia. Dominasi Cristiano Ronaldo sebagai skorer di Liga Italia mendapat persaingan dengan kehadiran Lukaku.

Berkat performanya itu, Thomas Tuchel yang tak begitu puas dengan performa para strikernya kemudian membeli Lukaku. Bahkan Chelsea nekat menjual striker muda yang nota bene didikan akademi Chelsea Tammy Abraham ke AS Roma.

Tammy tampil bagus bersama AS Roma pada musim ini. Cepat atau lambat, Tammy akan menjadi salah satu striker produktif di Liga Italia apabila tidak pindah ke liga lain.

Ketika Tammy Abraham bersinar bersama AS Roma, Lukaku malah harus berjuang untuk menemukan performa terbaik. Situasi ini mungkin membuat Chelsea menyesali dengan langkah di awal musim.

Awalnya karis Lukaku berjalan mulus. Lukaku langsung mencetak gol di laga-laga perdana.

Namun, perlahan dan dibarengi dengan cedera, performa Lukaku pun naik turun. Hingga terlihat melempem dan tak menjawabi persoalan lini depan Chelsea.

Pendek kisah, Lukaku pun menjadi sasaran ejek suporter Chelsea. Ejekan bisa menjadi menguat berbarengan dengan performa Chelsea.

Tersingkir dari Liga Champions hingga menghadapi kekalahan di beberapa laga terakhir membuat Chelsea perlu waspada.

Apabila Chelsea tak waspada tempatnya di posisi ke-3 bisa tergeser. Kendati masih unggul 1 laga dengan tim di posisi ke-4 dan ke-5, namun persaingan menjelang akhir musim bisa memberikan tantangan serius untuk Chelsea.

Setiap tim pastinya tak mau tersingkir dari arena Liga Inggris. Makanya, sedapat mungkin untuk menghindari zona degradasi dengan mengerahkan energi ekstra dalam menghadapi setiap laga tersisa.

Belum lagi persaingan panas untuk merebut tiket ke Liga Champions atau pun Piala Eropa. Ini akan menjadi tantangan pada setiap tim.

Chelsea terlihat belum aman di tiga besar.  Apabila tak segera memperbaiki performa tim, tempat Chelsea bisa saja tergeser oleh tim seperti Tottenham atau pun Arsenal.

Kekalahan kontra Arsenal bisa menjadi alarm dini untuk Chelsea. Tiket ke Liga Champions menjadi salah satu target kuat di benak Thomas Tuchel selain meraih trofi Piala FA nantinya.

Laga-laga tersisa mesti dipandang bak partai final, di mana Chelsea perlu tampi pada jalur yang tepat.

Untuk saat ini, barangkali mentalitas Lukaku sementara turun karena apa yang dialaminya di Stamford Bridge. Suporter pun pastinya tak begitu gampang menutup mulut untuk mengritik Lukaku.

Maka dari itu, Tuchel perlu mencari pemain yang siap secara mental untuk menghadapi setiap laga-laga tersisa. Cara itu bisa menyelematkan tempat Chelsea di tiga besar dan memastikan tempat di Liga Champions mendatang.

Salam Bola

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun