Duel imbang 2-2 antara Manchester City kontra Liverpool (11/4/22) sangat jelas menggambarkan keseimbangan di antara kedua tim. Rivalitas di antara keduanya di Liga Inggris pun makin jelas.Â
Barangkali tak berlebihan, kedua tim ini terlihat sulit untuk diladeni dan disejajarkan dengan tim-tim lain di Liga Inggris. Juga, salah satu dari keduanya sudah pasti menjadi juara Liga Inggris pada musim ini.
Hasil dari duel ini tetap menempatkan Man City di puncak klasemen. Margin poin tetap beda 1. Banyak kemungkinan bisa terjadi, terlebih khusus untuk Liverpool.Â
Kendati Liverpool gagal mengkudeta tempat Man City, Liverpool patut berbesar hati karena memberikan perlawanan yang cukup sulit untuk Man City di Etihad. Dominasi Man City bisa dihadapi pola serangan yang terorganisir. Jadinya, laga tak terkesan monoton, di Man City cenderung menguasai laga.Â
Duel ini pun barangkali menyulitkan prediksi di semifinal Piala FA pekan depan. Pastinya, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola harus putar otak lagi untuk memainkan strategi yang jitu.Â
Dalam laga ini, Pep coba melakukan eksperimen. Gabriel Jesus yang jarang diturunkan pada musim ini diberi kepercayaan untuk turun sejak menit-menit awal laga. Kepercayaan ini terbayar ketika pemain timnas Brasil ini berhasil mencetak 1 gol.Â
Lalu, Pep meninggalkan sistem andalannya 4-3-3 dan memilih memainkan sistem 4-2-3-1 dengan mengandalkan Raheem Sterling sebagai striker tunggal.Â
Eksperimen dalam hal strategi kerap kali menjadi salah satu kejutan Pep ketika bertemu dengan tim-tim kuat. Terlebih lagi, ketika bertemu dengan tim-tim kuat yang sudah terbiasa dihadapai di Liga Inggris.Â
Alih-alih memainkan strategi yang sama, Pep lebih cenderung memilih untuk memainkan taktik mengejutkan.Â
Kadang taktiknya berbuah manis. Namun, kadang pula eksperimennya itu berbuah petaka atau pun menjadi batu sandungan bagi Man City.Â
Taktik Pep berjalan lancar dalam meladeni permainan cepat Liverpool. Untuk sementara ini, Pep merasa lega karena mereka masih mengamankan tempat di puncak klasemen Liga Inggris.Â
Tujuh laga tersisa untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara. Menimbang dari tujuh tim yang akan kedua tim, Man City agak bernapas lega. Ke-7 tim yang dihadapi oleh Man City umumnya penghuni papan tengah klasemen sementara Liga Inggris.
Pasalnya, di atas kertas Man City terlihat lebih unggul daripada tujuh tim lainnya. Kewaspadaan Man City adalah mentalitas, di mana tak boleh terlalu percaya diri berlebih hingga sampai lengah.Â
Tim-tim papan tengah tak boleh dipandang sebelah mata. Terlebih lagi, Man City menghadapi jadwal yang sedikit padat.Â
Kendati menang 1-0 kontra Atletico Madrid di leg pertama Liga Champions, peluang masih terbuka untuk kedua tim. Pastinya, Pep perlu waspada di kandang Atletico agar tak tersandung oleh gaya pragmatis D. Simeone.Â
Lalu, Man City masih harus meladeni Liverpool di semifinal Piala FA agar bisa tembus ke final Piala FA. Di tengah jadwal ketat ini, konsentrasi Man City di Liga Inggris tak boleh kendor. Termasuk ketika menghadapi tim-tim papan tengah di Liga Inggris. Â
Berbeda dengan Man City yang umumnya menghadapi tim-tim papan tengah, Liverpool paling tidak mewaspadai dua tim, yakni Manchester United dan Tottenham Hotspur.Â
Kendati MU tampil belum stabil, namun pertemuan dengan MU kerap menjadi laga rasa rivalitas klasik di Liga Inggris. MU pastinya tak mau tunduk begitu saja pada situasi ketika menghadapi Liverpool.Â
Lalu, Tottenham di tangan Antonio Conte agak berubah. Conte berhasil mengangkat Tottenham dari posisi tengah klasemen hingga sudah berada di 4 besar Liga Inggris. Target untuk bermain di Liga Champions bisa menjadi motif kuat untuk tak begitu gampang menyerah dari Liverpool.Â
Menimbang dua lawan ini, Liverpool harus menggerakkan energi ekstra. Kekalahan bisa menjadi tantangan dan batu sandungan bagi Liverpool dalam menggeser Man City dari puncak klasemen.Â
Menimbang 7 laga tersisa, Man City terlihat lebih diuntungkan. Yang menjadi penghiburan bagi Liverpool adalah Man City juga kadang tak tampil stabil sehingga kadang meraih hasil seri kontra tim-tim papan tengah.Â
Maka dari itu, Man City memiliki keuntungan dengan hasil seri daripada Liverpool. Keuntungan itu bukan saja soal posisi di klasemen sementara Liga Inggris, tetapi juga menimbang 7 laga tersisa pada musim ini.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H