Kegagalan Moh Salah membantu Mesir ke Piala Dunia 2022 di Qatar menambah daftar kegagalannya bersama timnas tahun 2022 ini. Di bulan Januari lalu, Moh Salah gagal mempersembahkan trofi Piala Afrika.
Menariknya, dua kegagalan ini terjadi di tangan Senegal, yang nota bene salah satu pemain pentingnya adalah rekan setim Salah di Liverpool, Sadio Mane. Dua kali Salah dicundangi oleh Mane tahun ini.
Dua kali kegagalan ini tentu menyakitkan. Ketika gagal di final Piala Afrika, Salah meyakinkan rekan-rekannya untuk membalas kekalahan itu pada kualifikasi Piala Dunia 2022.Â
Bukannya balas dendam tercapai, tetapi tambahan beban. Kali ini, Salah pun coba menguatkan rekan-rekan setimnya dengan menyatakan kebanggaannya bermain bersama mereka.Â
Di balik situasi ini, Salah pastinya terluka. Efeknya di Liverpool berjalan terbalik dengan pengaruhnya di timnas.Â
Bagaimana pun, pertandingan membela timnas merupakan bagian dari profesionalitas. Boleh saja mereka satu klub, tetapi soal seragam timnas sangat sulit untuk dipungkiri. Bahkan seragam timnas melebihi relasi yang terbangun di bawah bendera klub.
Moh Salah membawa luka kedua ketika pulang kembali ke Liverpool pekan ini. Ketika pulang dari tugas timnas saat kandas di final piala Afrika, Salah terlihat tak terlalu berpengaruh.
Pemain yang pernah disebut sebagai "Messi dari Mesir" ini tetap tampil konsisten bersama Liverpool. Bahkan Salah menjadi salah satu aktor penting yang membantu Liverpool tetap berada pada jalur untuk mencapai 4 gelar pada musim ini.
Profesionalitas Salah tak bisa dipungkiri. Pemain yang juga dikenal taat beragama ini menunjukkan profesionalitas kendati dia menghadapi masa sulit di timnas.
Begitu pula ketika kontraknya dengan Liverpool belum mencapai kata sepakat. Performa Salah tetap stabil walau nasibnya di Liverpool masih abu-abu.