Konflik Rusia dan Ukraina ikut mempengaruhi dunia olahraga. Chelsea, klub yang (sebelumnya) dimiliki oleh pengusaha asal Rusia, Roman Ibrahimovich mendapat imbas dari sanksi yang dibuat oleh pemerintah Inggris untuk Rusia.Â
Akibatnya, Chelsea bisa tanpa pemain baru di musim depan. Lalu, para pemain yang berstatuskan bebas transfer tak bisa memperpanjang kontraknya.Â
Bahkan kabarnya, Chelsea juga mengalami tantangan dalam urusan akomodasi dan transportasi ketika melakukan perjalanan untuk sebuah laga.Â
Situasi ini bisa sangat menggangu konsentrasi klub. Bukan tak mungkin, pelatih, staf klub, dan bahkan para pemain ikut merasakan dampak psikologis dari sanksi yang dijatuhkan.Â
Dalam beberapa kesempatan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel menyatakan bahwa dia tak terlalu peduli dengan apa yang terjadi. Fokusnya hanya pada kerjanya sebagai pelatih Chelsea. Selebihnya, dia menyatakan bahwa dia tak terlalu mengerti dengan situasi politik yang sementara terjadi.Â
Pernyataan Tuchel ini menjelaskan bahwa dia tak ingin ikut campur pada urusan yang bukan berada pada ranahnya. Komentar tertentu bisa saja mempengaruhi situasi, dan bahkan kondisi tim pada umumnya.Â
Memang, sangat sulit dihindari jika sanksi yang dilimpahkan kepada Chelsea bisa juga mempengaruhi ruang ganti. Para pemain pun berpikir tentang nasib mereka di Chelsea.
Kendati berada dalam situasi yang rumit, sejauh ini Chelsea tetap mempertahankan performa yang terbaik. Di Liga Inggris, Chelsea berupaya untuk tetap berada di tiga besar. Sejauh ini, Chelsea duduk di posisi ke-3 klasemen sementara Liga Inggris.Â
Walau peluang meraih titel Liga Inggris terlihat sulit, namun Chelsea terbilang sebagai tim yang tampil konsisten di Liga Inggrs. Tuchel berhasil membangun Chelsea sebagai salah tim mapan di 4 besar.Â
Selain di Liga Inggris, Chelsea juga masih bermain di Piala FA dan Liga Champions. Di Piala FA, Chelsea berhasil masuk seminifinal setelah berhasil menundukan Middlesbrough (2-0) (20/3/22).Â