Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Minyak Goreng Masih Melimpah dan Harga BBM Naik Drastis

19 Maret 2022   21:36 Diperbarui: 19 Maret 2022   22:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa transportasi umum sudah mulai menaikan tarif. Sangat normal untuk menaikan tarif transportasi ketika harga BBM melejit.

Namun, menjadi sangat menantang ketika harga kebutuhan pokok ikut naik. Bagaimana pun, barang kebutuhan pokok datang dari pelbagai tempat dan transportasinya pun bisa menjadi mahal. Guna mengimbangi biaya transportasi, menaikan harga bahan-bahan pokok bisa menjadi salah satu solusi.  

Ketika bahan bakar di Filipina perlahan meroket, minyak goreng belum menjadi persoalan yang cukup serius. Sejauh ini, tak ada keluhan kekurangan minyak goreng sebagaimana yang terjadi di Indonesia.

Kalau ke supermarket, minyak goreng dari pelbagai merek masih memenuhi rak-rak di supermarket. Bahkan kios-kios kecil masih menjual minyak goreng, walaupun tak semuanya berbahan kelapa sawit. Kendati demikian, masyarakat tak mengeluh dengan kelangkahan dan bahkan ketiadaan minyak goreng.  

Pendeknya, Filipina secara umum masih belum mengeluh dengan persoalan kelangkahan minyak goreng. Padahal, Filipina bukan termasuk negara penghasil kepala sawit.

Bahkan beberapa minyak goreng merek Indonesia bisa dijumpai di supermarket hingga di wilayah provinsi. Artinya, pasarannya minyak goreng asal Indonesia cukup bagus karena juga dibeli konsumen.

BBM dan minyak goreng menjadi dua hal yang esensial dalam lalu lintas kehidupan manusia. Persoalan kenaikan harganya atau pun kelangkahan jumlahnya di pasaran bisa memberikan pukulan serius bagi pemerintah dan tantangan yang kuat bagi masyarakat.

Ketika BBM naik, banyak masyarakat yang mulai mengeluh. Bahkan tak sedikit yang mulai berpikir untuk meminimalisir penggunaan angkutan pribadi dan lebih memilih angkutan umum.

Sebaliknya, saya yang berasal dari Indonesia mulai berpikir tentang kelimpahan minyak goreng di pasaran di Filpina. Lantas, saya pun bertanya: Mengapa Filipina tak mengalami kelangkahan minyak goreng sebagaimana yang terjadi di Indonesia? Entahlah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun