Pada tempat pertama, Zidane mempunyai rekam jejak yang positif sebagai pelatih. Ketika melatih Real Madrid, Zidane mampu mengubah mentalitas dan permainan Madrid. Bahkan dia mempersembahkan 3 trofi Liga Champions.
Tersingkirnya Zidane dari Madrid bukan semata-mata prestasi, tetapi karena ketidaksepakatan antara Florentino Perez dan Zidane soal transfer pemain.
Zidane akan mendapat ruang yang luas di PSG dalam urusan transfer pemain karena Nasser mempunyai kekuatan uang yang mumpuni. Namun, situasi ini tak dimanfaatkan oleh PSG.
Sebelum menghadapi Madrid, PSG sudah mengalami kekalahan kontra Nice. Kekalahan ini sebenarnya menjadi awasan bagi Pochettino, namun awasan itu terlihat tak dihiraukan.
Pemilik PSG mungkin masih merenungkan nasib Pochettino. Namun, permenungan itu sudah terlambat untuk musim ini. Saat ini, PSG hanya menanti langkah tegas Nasser dalam bersikap untuk menguatkan timnya.
Sebagaimana gaya Roman Abramovich yang tak segan mengganti pelatih, begitu pun seharusnya langkah Nasser di PSG.
Timnya yang dihuni oleh banyak bintang membutuhkan pelatih yang patut disegani. Untuk saat ini, Zidane menjadi pilihan tepat, karena statusnya sebagai legenda dan reputasi kesuksesannya sebagai pelatih di Madrid.
Pastinya, para bintang akan "tunduk" pada pria asal Perancis. Hal itu terbukti ketika dia membawahi trio Ronaldo, Benzema, dan Bale di Madrid. Ketundukan para pemain kepada Zidane bisa menjadi kunci bagi tim bekerja sebagai tim.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H