Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool yang Sempat Sesak Napas dan Pelajaran untuk PSG di Madrid

9 Maret 2022   12:38 Diperbarui: 9 Maret 2022   12:43 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool kalah 0-1 dari Inter Milan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Foto: Paul Ellis/AFP via Kompas.com


Sebelum laga leg ke-2 babak 16 besar kompetesi Liga Champions antara Liverpool dan Inter Milan di Anfield (9/2/22), saya memprediksi bahwa Liverpool akan menang mudah. 

Prediksi terlahir dari performa Liverpool pada tahun ini. Secara umum, Liverpool dipandang sebagai saingan kuat peraih trofi Liga Champions. Ternyata, prediksi saya keliru.

Faktanya, Liverpool agak keringat dingin. Suporter sesak napas. Gol Lautaro Martinez ke gawang Liverpool membuka asa.

Sial bagi Inter karena setelah dua menit setelah gol ke gawang Liverpool, A. Sanchez mendapat kartu merah. Tim yang sementara menggebu-gebu mencari gol tambahan harus rela kehilangan poin.

Pasti saja energi ikut terkuras. Inter sudah kehilangan satu pemain dan Liverpool cenderung bermain aman.

Gambaran laga antara Inter dan Liverpool bisa menjadi pelajaran bagi tim lain. Salah satunya, Paris Saint Germain.

Real Madrid akan menjamu Paris Saint Germain (PSG) di Santiago Bernebeu. Kabarnya tiket sudah ludes terjual. Artinya, Madrid tak mau tunduk begitu saja pada keunggulan satu gol dari PSG.

Di atas kertas, tim yang bisa lolos ke babak selanjutnya  masih 50-50. PSG belum 100 persen aman. Kendati Neymar sudah kembali dari cedera dan Messi dalam kondisi fit, PSG tampil kurang meyakinkan.

Kylian Mbappe belum mendapat lampu hijau dari klub untuk diturunkan ataukah tidak dalam laga kontra Madrid. Mbappe menjadi pemain yang sangat berkontribusi besar dalam performa PSG pada musim ini.

Absennya Mbappe pada pekan lalu sangat terasa di Liga Perancis. Selain PSG meraih kekalahan 0-1, juga lini serang PSG terlihat tumpul. Neymar tak lagi seperti pemain sebelumnya, yang kerap memberikan pembedaan untuk lini depan PSG.

Apabila Pochettino tak menurunkan Mbappe, bisa saja PSG harus bekerja ekstra. Lionel Messi tak bisa diharapkan sepenuhnya apabila menimbang kontribusi secara umum dari pemain berjuluk La Pulga ini semenjak pindah dari Barcelona.

Setelah PSG kalah, banyak yang menilai bahwa PSG sangat membutuhkan peran Mbappe di leg kedua. Akan tetapi belum ada kepastian yang sangat jelas tentang kesiapan pemain yang mencetak gol tunggal PSG di babak pertama ini.

Hanya kesatuan permainan  tim yang bisa meladeni permainanan Madrid. Memang, Madrid bukannya tanpa kelemahan.

Di Eropa, Madrid tak terlalu diunggulkan. Di leg pertama di Paris, Madrid harus bekerja ekstra keras meladeni gempuran pemain PSG. Bahkan lini depan Madrid begitu mandek untuk menembus barisan belakang pemain PSG.

Barangkali situasi berbeda di leg kedua. Pekan lalu kontra Real Sociedad Madrid menang telak. Kemenangan ini berhasil mengangkat mentalitas tim yang sempat dikritik.

Selain itu, Ancelotti akan memainkan permainan efektif kontra PSG di Madrid. Berstatuskan tuan rumah, Ancelotti mungkin memanfaarkan aura rumah sendiri untuk memanfaatkan setiap peluang.

Lini belakang di bawah kendali Ancelotti terbilang stabil. Hanya saja, Ancelotti membutuhkan tuah dari Benzeman, Modric, Vinicius untuk menjebol gawang PSG.

Skenario kontra Sociedad pekan lalu bisa diulang. Dalam mana, 2 gol Madrid terjadi dari tembakan jarak jauh.

Pendeknya, PSG harus berwaspada dengan efektivitas ala Ancelotti. Keunggulan 1 gol belum pasti memberikan kepastian untuk PSG.

Performa PSG juga tak terlalu menjanjikan. Lionel Messi yang didatangkan dari Barcelona terlihat belum menjadi jaminan kuat bagi PSG sebagai saingan kuat peraih trofi Liga champions.

Makanya, tak berlebihan PSG harus berwaspada di kandang Madrid. Kewaspadaan itu bisa dipelajari dari Liverpool yang sempat mengelus dada dengan permainan efekti ala Inter Milan.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun