Salah satu tantangan terbesar Allegri di awal musim ketika Cristiano Ronaldo mengiakan pinangan Manchester United. Bukan rahasia lagi jika selama tiga musim berseragam Juve, Ronaldo menjadi andalan Juve dalam menjebol gawang lawan.
Pemain timnas Portugal ini terbilang produktif. Ronaldo bisa mencetak 20-25 gol dalam semusim. Akan tetapi, efek sampingnya tak bisa dihindari.
Terlihat, Juve menjadi bergantung dengan Ronaldo. Hingga Juve sulit menemukan sosok yang tepat untuk menggantiknya. P. Dybala dan A. Morata tak bisa mengisi lubang yang ditinggalkan. Makanya, Juve pun tampil cenderung mandek di depan gawang lawan.
Efek samping keberadaan Ronaldo cukup mempengaruhi performa Juve. Efek samping ini ditopang juga oleh gaya Allegri. Allegri merupakan tipe yang cenderung bermain bertahan dan lebih mementingkan hasil dari gaya bermain.
Persoalannya, ketika efektivitas gaya ini tak ditopang oleh para striker yang bernaluri gol tinggi. Jadinya, tim tampil membosankan karena tak menunjukkan hasil yang setimpal.
Sisi positif dari Allegri adalah perpaduan skuad dalam timnya. Allegri bisa memadukan dengan baik antara para pemain senior dengan para pemain muda.
Bukan rahasia lagi, jika Juve termasuk tim yang doyan setia memanfaatkan servis dari para pemain gaek seperti L. Bonuci, J. Cuadrado, dan Giorgio Chiellini . Tantangannya ketika hal itu malah melemahkan proses regenerasi.
Sejauh ini, Allegri memercayakan beberapa pemain muda seperti Matthijs de Ligt, Dusan Vlahovic, Manuel Locatelli, Weston McKennie, Arthur Melo, Luca Pellegrini, dan Deni Zakaria.
Komposisi pemain muda ini menunjukkan arah Juve untuk masa depan. Dengan ini, Juve tak lagi menjadi klub yang menampung pemain senior yang terlihat habis di klub lain dari liga lain di Eropa, tetapi menjadi klub yang berorientasi pada para pemain muda.Â
Tantangannya bagi Juve adalah bagaimana mengamankan para pemain muda ini dari kejaran klub-klub top Eropa. Apalagi klub-klub beruang.Â
Salah satu caranya adalah meningkatkan level kompetetif Juve, terlebih di Eropa. Ketika Juve mengembalikan marwahnya sebagai tim yang disegani di Eropa, tak gampang bagi para pemain ini pergi dari Juve. Malahan, mereka memilih bertahan karena faktor prestasi yang bisa tercapai.Â