Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dampak yang Bisa Terjadi Ketika Chelsea Dikendalikan oleh Pemilik Baru

2 Maret 2022   18:39 Diperbarui: 2 Maret 2022   19:10 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pergantian kepemilikan klub sepak bola kerap menghadirkan dampak-dampak tertentu. Untuk konteks Liga Inggris, di mana tren beberapa klub dikuasai oleh pengusaha kaya, dampaknya bisa meningkatkan performa klub tersebut.

Tentu saja, dampak itu terjadi ketika pemilik klub mengedepankan prestasi klub daripada profit keuangan dari sisi bisnis semata. Karena kalau pemilik klub hanya memikirkan keuntungan bisnis daripada tradisi klub atau pun prestasi, dampaknya juga berat sebelah.

Chelsea menjadi salah satu klub Liga Inggris yang sukses berkat kekuatan finansial dari pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich. Trofi terkini dan barangkali yang terakhir bisa dicicipi oleh Abramovich di Chelsea adalah trofi Piala Antar Klub, yang diraih bulan Januari lalu.

Ya, santer beredar kabar jika Abramovich memilih untuk menjual Chelsea. Awalnya, Abramovich menyatakan bahwa Chelsea akan berada di tangan yayasan amal klub Chelsea.

Namun, beredar kabar jika yayasan itu masih berada kuat di bawah pengaruh Abramovich. Hanya nama yang berbeda, tetapi pengaruh Abramovich masih kuat.

Akan tetapi, kabar terbaru menyebutkan bahwa Abramovich mau menjual Chelsea. Melansir berita dari The Guardian.com (2/3/22), pengusaha billionare asal Swiss Hansjorg Wyss menyatakan bahwa Abramovich sudah menempatkan Chelsea dalam daftar jual. Akan tetapi, harga yang ditetapkan terbilang mahal.

Maka dari itu, Wyss melihat kemungkinan untuk melakukan konsorsi dengan beberapa investor agar bisa membeli Chelsea. Bukan hanya klub Chelsea yang masuk daftar jual. Juga, beberapa vila dan aset kepunyaan Abramovich di Inggris juga sudah masuk daftar jual.

Situasi Abramovich ini tak lepas dari situasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Banyak desakan untuk memblokir Rusia, termasuk usaha bisnis pengusaha Rusia yang berada di beberapa wilayah terlebih di Uni Eropa.

Beberapa anggota parlemen Inggris secara terang-terangan menyoroti keberadaan Abramovich sebagai pemilik klub Chelsea, yang konon dikabarkan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Atas situasi ini, Abramovich lebih memilih dan memihak negaranya Rusia, daripada bertahan pada klub yang telah dibesarkan sejak tahun 2003. Tentu saja, Abramovic pasti berat hati meninggalkan klub yang telah dibesarkannya itu dengan segudang prestasi.

Bagaimana pun, buah dari investasi keuangan Abramovich bisa terlahir lewat prestasi yang telah ditorehkan Chelsea. Kekuatan uangnya tak berat sebelah, di mana tak hanya membangkitkan sisi bisnis dari Chelsea sebagai sebuah klub, tetapi membuat Chelsea sebagai salah satu klub yang disegani di Liga Inggris, dan bahkan Eropa pada umumnya.

Gaya Abramovich memang terbilang keras. Dia dikenal sebagai pemilik klub yang tak segan-segan dalam urusan pergantian dan pemecatan pelatih apabila prestasi klub tak positif. Tanpa pilih antara teman baik atau tidak, yang difokuskan Abramovich di Chelsea adalah prestasi semata.

Sontak saja, nama Chelsea terangkat. Chelsea menjadi salah saingan terkuat di Liga Inggris semenjak Abramovich di Liga Inggris.

Kondisi ini tak lepas dari peran Abramovich sebagai pemilik klub yang suportif. Abramovich tahu mendukung tim, di mana dia lebih mendukung keputusan pelatih sejauh keputusannya itu bisa memberikan kebaikan untuk klub.

Terbukti, ketakcanggungan Abramovic untuk menggelontorkan uang untuk mendatangkan pemain yang diinginkan pelatih. Termasuk, ketika Thomas Tuchel mendatangkan Romelu Lukaku dari Chelsea di awal musim ini, dan Abramovic mendukung sepenuhnya langkah tersebut.

Sikap Abramovich ini menunjukkan bahwa pemilik klub bukan saja mencari sisi bisnis dari klub yang dimilikinya. Akan tetapi, dia berupaya membangun mentalitas klub sebagai tim yang patut disegani.

Belum lagi, upaya Abramovich  yang telah membangun fasilitas dan akademi Chelsea sejak 2003. Akademi Chelsea terbilang salah satu akademi yang produktif dalam menghasilkan pemain muda. 

Akan tetapi, tak semua pemilik klub yang peduli pada prestasi klub. Tak sedikit yang memilih pada aspek keuntungan bisnis daripada prestasi klub.

Tak hanya itu. Ada pemilik klub yang begitu ikut campur dalam urusan kepelatihan dan formasi tim. Dalam mana, pelatih diperlakukan seolah seperti robot yang harus "membeo" begitu saja pada keinginan pemilik klub.

Misalnya, campur tangan pemilik klub dalam keputusan pelatih untuk mengatur pemain mana yang perlu diturunkan di skuad utama.

Sejauh ini, tak terdengar kabar tak sedap antara Abramovich dengan para pemain dan pelatih. Abramovich hanya mengambil keputusan, seperti pemecatan, ketika pelatih sudah dinilai tak memberikan hasil positif untuk performa klub.

Ya, Chelsea kelak akan beradaptasi dengan pemilik baru. Tak masalah, ketika pemilik baru sejalan dengan gaya yang diterapkan oleh Abramovich sejak tahun 2003.

Menjadi persoalan ketika pemilik klub baru sangat berseberangan dengan gaya Abramovich dalam mengolah klub. Pada titik inilah, Chelsea akan mendapat tantangan yang serius.

Pemilik baru akan menjadi tantangan Chelsea di Liga Inggris. Bukan tak mungkin, pemilik baru ikut mempengaruhi stabilitas dan performa Chelsea di setiap kompetesi, baik di level domestik maupun Eropa.

Tak masalah ketika pemilik baru memiliki orientasi yang jelas dengan prestasi Chelsea. Ketika pemilik baru sangat pro untuk prestasi Chelsea, pada saat itulah Chelsea tak memiliki masalah serius untuk mempertahankan performa terbaik dalam setiap kompetesi.

Tantangannya, ketika pemilik baru hanya memikirkan sisi bisni, dan mengabaikan prestasi dan tradisi klub itu sendiri.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun