Chelsea pastinya tak mau melepasnya begitu saja dengan harga murah. Paling tidak, investasi dalam mendatangkan Chelsea harus sedikit setimpal dengan harga yang dipatok kalau menjualnya ke klub lain.
Situasi Lukaku di Chelsea memang agak rumit. Mulai dari pernyataannya yang mengritik sistem kerja Thomas Tuchel hingga performanya yang kerap pasif di lini depan.
Dampaknya, dalam lanjutan kompetesi Liga Champions di babak 16 besar kontra klub asal Perancis, Lille, Tuchel lebih memilih trio Kai Havertz, H. Ziyech, dan C. Pulisic di lini depan dan membangkucadangkan Lukaku. Formasi 3-4-3 dimainkan oleh Tuchel.
Apabila menggunakan formasi striker tunggal dan kebetulan Lukaku absen, Tuchel memainkan antara Pulisic ataupun Havertz sebagai striker tunggal. Hasilnya tak terlalu mengecewakan. Mereka bisa menutup lubang yang ditinggalkan.
Sejauh ini, Havertz, Pulisic, dan Ziyech kerap menjadi solusi Chelsea dalam mencetak gol ke gawang lawan. Ziyech sudah mencetak gol di dua laga terakhir. Havertz sudah menemukan ketajamannya di lini depan. Pulisic juga kerap menjadi solusi untuk menjebol gawang lawan.
Sebenarnya, metode memainkan Havertz, Pulisic, dan Ziyech bukanlah hal yang baru dalam sistem kerja Chelsea di Tuchel.
Semenjak Tuchel pindah pada awal tahun lalu, Tuchel memiliki keterbatasan di sisi striker. T. Abraham yang sudah pindah ke AS Roma dan Timo Werner gagal memainkan peran sebagai striker seperti yang diharapkan Tuchel. Performa mereka persis yang dialami oleh Lukaku saat ini.
Situasi yang sama ini bisa saja membuat Tuchel kembali ke metode lama. Havertz, Ziyech, dan Pulisic siap-siap menjadi andalan tetap Tuchel di lini depan.
Akibatnya, Lukaku harus siap-siap untuk sering berada di bangku cadangan, sebagaimana yang terjadi dalam  laga kontra Lille. Sebenarnya, keputusan Tuchel membangkucadangkan Lukaku tak lepas dari performanya di Liga Inggris kontra Cystal Palace.
Dalam laga kontra Crystal, Lukaku gagal bersinar di lini depan Chelsea. Lukaku jarang menyentuh bola. Tak mencatatkan tembakan ke gawang lawan. Terlihat abu-abu dalam sistem permainan Chelsea.
Beruntung, Chelsea memiliki Ziyech. Ziyech yang sempat digadang-gadang untuk dilego malah menjadi salah satu penyerang Tuchel yang terus menunjukkan tingkat produktivitas yang cukup bagus hingga saat ini.