Kekalahan Manchester City atas Tottenham Hotspur menjadi berkah bagi Liverpool serentak membuka perlahan persaingan di klasemen sementara Liga Inggris.
Jarak poin Liverpool dengan Man City terpangkas menjadi 6 poin. Itu pun Liverpool masih memiliki 1 laga tersisa. Andaikata Liverpool memenangi laga tersisa, poin pun terpangkas menjadi 3 poin.
Jarak 3 poin bisa mengganggu konsentrasi Man City, dan menjadi kesempatan emas untuk Liverpool untuk menggeser Man City. Menimbang laga-laga yang masih berlangsung dan persaingan antara tim-tim Liga Inggris, peluang Liverpool menggeser Man City kian terbuka.
Liverpool berhasil menang kontra Norwich (3-1), ketika kemudian Man City tumbang di tangan Tottenham. 3 gol Liverpool dicetak oleh 3 pemain berbeda.
Tepatnya, trio rasa baru untuk Liverpool. Trio L. Diaz, Sadio Mane, dan Moh Salah. Trio ini menjadi salah satu eksperimen baru serentak senjata baru Klopp.
Menariknya, L. Diaz, pemain baru yang didatangkan dari FC Porto pada musim transfer bulan Januari ini sudah mulai membuka koleksi golnya. Ini artinya Klopp kembali berhasil mencium pemain yang tepat untuk menjadi senjata di lini depan Liverpool.
Kecepatan dan kecekatan pemain Kolombia menjadi nilai plus bagi Liverpool. Paling tidak, Diaz mengimbangi tuntutan permainan Liverpool dan kualitas dari rekan-rekan setimnya dan gaya permainan Klopp khususnya.
Dengan keberhasilan Diaz mencetak gol dan ikut membangun lini serang Liverpool, cepat atau lambat kekuatan lini depan Liverpool menjadi yang perlu ditakuti.
Selain Diaz, ada juga Jota, Firmino, dan Takumi Minamino yang kerap memberikan kontribusi ketika diturunkan oleh Klopp.
Mendatangkan Diaz, memang, cukup membingungkan. Pada satu sisi, Klopp sebenarnya memiliki amunisi pemain depan yang terbilang sudah mumpuni di Liga Inggris.
Kendati Moh Salah dan Mane memperkuat timnas mereka masing-masing di Piala Afrika bulan Januari lalu, performa pemain depan Liverpool tak anjlok.
Firmino, Jota, dan bahkan Minamino dan Alex Oxlade-Chamberlain bisa mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Salah dan Mane dengan performa yang cukup positif. Bahkan Liverpool tak sekalipun kalah ketika ditinggal pergi oleh Salah dan Mane.
Seharusnya, Klopp mendatangkan bek belakang. Persoalan cedera para pemain belakang pada musim lalu menjadi salah satu hambatan Liverpool dalam mempertahankan level konsistensi selama semusim.
Di awal musim, Klopp berhasil mendatangkan Ibrahima Konate sebagai bek tengah. Lalu, Joe Matip dan Van Dijk terlihat kembali tampil solid.
Juga, Klopp sering memberi jam bermain kepada pemain seperti K. Tsimikas dan H. Elliot di lini bek sisi kiri dan kanan Liverpool.
Memang, performa mereka belum bisa mengimbangi kualitas bek kiri Tren-Alexander dan bek kanan Andrew Robertson, yang nota bene kerap menjadi sumber assist bagi lini depan Liverpool.Â
Pada titik lain, perekrutan Diaz menjadi jawaban atas gaya permainan Klopp yang dikenal dengan gaya gegenpressing. Mencapai hasil positif hanya bisa tercapai lewat permainan menyerang yang cepat, taktis, dan agresif.
Untuk menopangnya, Klopp membutuhakan kualitas penyerang yang sesuai dengan gaya tersebut. Dengan kata lain, Klopp terlihat ingin agar gaya menyerang Liverpool menjadi ancaman bagi tim-tim lawan, sehingga mereka pun terlihat waspada untuk bermain terbuka.
Mengutip kata-kata Pep Guardiola, bertahan yang baik bisa tercapai dengan pola penyerangan yang agresif. Inilah pula yang barangkali mau ditekankan Klopp bersama Liverpool.
Ketika timnya menyerang, tim lawan berupaya sedemikian rupa untuk mengunci pertahanan. Semakin ditekan, semakin sempit bagi tim lawan untuk melakukan serangan balik.
Apalagi ketika tim secara kompak cekatan dalam mencuri bola dari lawan. Jadinya, pertahanan mendapat bantuan dari tiap lini untuk menutup serangan lawan.
Maka dari itu, dengan kondisi pemain belakang yang dalam kondisi fit dan lini depan yang mumpuni, peluang Liverpool untuk tampil konsisten hingga akhir musim bisa terjadi. Bahkan kans menggeser Man City dari puncak klasemen sementara Liga Inggris terbuka lebar.
Konsistensi menjadi kunci untuk sebuah tim berada di puncak klasemen Liga Inggris. Hasil seri, apalagi kalah, bisa mempengaruhi peta persaingan di kompetesi Liga Inggris.
Terbukti dengan kekalahan Man City dari Tottenham di depan pendukungnya sendiri. Kekalahan ini membuka peluang bagi Jurgen Klopp dan anak-anak asuhnya untuk terus menempel dan mengancam Man City di puncak klasemen Liga Inggris.Â
Klopp berhasil mendatangkan Diaz sebagai cara mempertahankan dan menopang performa Liverpool. Level konsistensi Liverpool sementara terbangun, dan itu didukung oleh keberhasilan Klopp mendatangkan Diaz di bulan Januari ini.
Untuk saat ini, Liverpool tolak tunduk pada dominasi Man City. Malahan, Klopp cenderung membenahi skuadnya agar mempertahankan performa terbaiknya di Liga Inggris.
Pep Guardiola sebenarnya sudah waspada dengan kekuatan Liverpool. Guardiola sendiri mengakui bahwa persaingan di Liga Inggris belum berakhir, karena dia meyakini Liverpool tak tinggal diam.Â
Kewaspadaan Liverpool makin menguat dengan langkah taktis Klopp di musim transfer bulan Januari ini. Klopp hanya fokus mengejar Diaz, yang nota bene posisinya sudah dipenuhi oleh beberapa pemain berkualitas.Â
Langkah taktis Klopp mulai membuahkan hasil. Para pemain depan yang dituntut untuk tampil agresif bisa dirotasi secara regular, dan tak terlalu mempengaruhi performa Liverpool secara umumnya.Â
Salam Bola
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI