Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

RB Salzburg Beri Awasan untuk Muenchen dan Liverpool Pertegas Supremasi Liga Inggris

17 Februari 2022   07:49 Diperbarui: 17 Februari 2022   08:02 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayern Muenchen menjadi salah satu tim yang mencatatkan rekor terbaik di babak kualifikasi grup Liga Champions. Tak pernah kalah. Produktivitas golnya cukup tinggi. Lini belakang begitu solid karena hanya kebobolan dua kali dari 7 laga.

Tak heran, dalam laga kontra RB Salzburg di Red Bull Arena Salzburg dalam babak 16 besar Liga Champions, Muenchen dipandang sebagai favorit kuat. Bahkan prediksi adanya pesta gol barangkali menaungi pikiran beberapa orang.

Rupanya, konsep bola itu bundar berlaku dalam laga antara Muenchen kontra Salzburg. Hampir saja, Muenchen mengalami kekalahan dari  Salzburg.

Salzburg unggul lebih dahulu dari pemain pengganti Chukwubuike Adamu di babak pertama. Tanpa gol Kingsley Coman di menit-menit akhir, Muenchen bisa keok 1-0 dari tim asal Austria ini.

Hasil imbang yang dialami oleh Muenchen menegaskan tentang aspek kompetetif Liga Champions. Kerap kali prediksi di atas kertas berjalan terbalik dengan hasil di lapangan.

Lalu, konsep kandang dan tandang kadang mempengaruhi mentalitas tim. Bermain di kandang sendiri bisa menjadi motivasi ekstra, tetapi bisa juga menjadi beban karena tak mau menghindari kekalahan.

Sama halnya ketika bertandang ke markas lawan. Itu bisa menjadi kesempatan untuk mengambil poin.Tantangannya, ketika bertandang ke markas-markas tim, yang secara tradisional memiliki atmosfir kuat dalam membendung kekuatan tim-tim lawan. Hanya mentalitas kuat yang bisa menembus dan mengatasi situasi seperti ini.

Paling tidak, Salzburg tak mengalami kekalahan di rumahnya sendiri. Hasil imbang sudah cukup membuat Salzburg angkat kepala. Pasalnya, tim yang dihadapi oleh Salzburg bukanlah sembarang tim.

Bayern mempunyai reputasi kuat di ajang Liga Champions. Hasil di kualifikasi grup sudah menempatkan Bayern sebagai salah satu favorit yang bisa mengangkat Piala Liga Champions di akhir musim.

Dari statistik, Bayern unggul segalanya atas Salzburg. Akan tetapi, laga tak hanya berbicara mengenai statistik. Hasil nyata merupakan tuntutan dari laga untuk format kompetesi seperti Liga Champions. Seri, apalagi kalah bisa mempengaruhi perjalanan tim di Liga Champions.

Paling kurang, perlawanan Salzburg membawa Muenchen mendarat kembali ke bumi serentak ini bisa menjadi awasan kuat untuk Muenchen. Awasan paling pertama adalah konsep bermain hanya untuk menang atau mencari poin.

Bukan tak mungkin, Munchen akan berhadapan tim dengan konsep permainan yang sama dengan Salzburg. Bermain rapat, sembari mencari celah dalam mencetak gol. 

Toh, Muenchen mencatatkan banyak peluang, sementara Salzburg memanfaatkan kelengahan Muenchen. Gaya Salzburg bisa menjadi protipe bagi tim-tim lain ketika berhadapan dengan Munchen. 

Beruntung, Muenchen masih bisa mencatatkan gol penyama kedudukan. Kalau tidak, di leg ke-2 Muenchen harus bekerja ekstra, karena Salzburg bisa saja bermain rapat dan lebih banyak bertahan melindungi tim dari serangan.

Ketika Salzburg mampu menahan dominasi Bayern Muenchen, Liverpool kembali menunjukkan tim yang menjadi momok untuk tim-tim Italia.

Apabila di kualifikasi grup, Liverpool berhasil menundukan AC Milan di San Siro, di babak 16 besar Liga Champions Liverpool bungkam Inter Milan dengan 2 gol tanpa balas.

Dua gol ini terjadi di menit-menit akhir. Tandanya, konsentrasi pemain Inter buyar oleh intensitas permainan Liverpool.

Secara tidak langsung, hal ini menegaskan supremasi tim-tim Liga Inggris atas tim-tim Liga Italia. Tuntutan kompetesi sudah mempengaruhi gaya permainan Liverpool pada umumnya. Tak heran, bermain di kandang lawan bukanlah tantangan.

Malahan, itu menjadi kesempatan emas agar pada leg ke-2 tim tak terlalu  bekerja ekstra untuk meladeni tim lawan bila datang bertandang.  

Kemenangan Liverpool menegaskan supremasi Liga Inggris. Satu kaki Liverpool sudah berada di babak 8 besar. Inter terlihat sulit untuk mengatasi Liverpool di Anfield, markas yang kerap menjadi momok bagi tim-tim lawan.

Apabil Inter tersingkir, hanya Juventus yang bisa diharapkan untuk melaju. Itu pun jika Juventus mampu mengatasi tim La Liga Spanyol, Villareal. Tugas Juventus agak sulit karena dari rekam sejarah, Villareal juga mampu berbicara banyak di kompetesi Eropa.

Musim lalu, Villareal keluar sebagai juara Piala Eropa mengalahkan Manchester United di final. Maka dari itu, Juventus tak boleh menganggap enteng kekuatan Villareal.

Tim-tim Liga Inggris bisa kembali berjaya di Liga Champions pada musim ini. Kemarin Man City menang telak 5-0 atas Sporting Lisbon, dan hari ini Liverpool menang 2-0 atas juara Liga Italia musim lalu.

Tak berlebihan jika mengatakan peluang final tim sesama Liga Inggris bisa terjadi. Atau juga, laga tim sesama Liga Inggris di perempat final atau semifinal bisa kembali terjadi.

Ya, untuk saat ini, performa Liverpool di San Siro atau pun Man City di Lisbon mempertegas supremasi Liga Inggris di kompetesi Eropa.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun