Keputusan kedua pemain ini sangat menguntungkan Liga Italia. Dari level usia, keduanya sementara membangun diri mereka. Mereka juga bisa meningkatkan kualitas Liga Italia, termasuk menghindari stereotip jika Liga Italia hanya untuk para pemain tua.
Apabila pemain muda ini bertahan untuk sekian waktu, bukan tak mungkin identitas Liga Italia sebagai liga terhebat kembali ke permukaan.
Persaingan di klasamen Liga Italia saat ini membahasakan jalan Liga Italia di Eropa. Cepat atau lambat, Liga Italia kembali disegani dan bisa disejejerkan dengan La Liga Spanyol atau pun Liga Inggris.
Tentu saja, persaingan itu bisa terjadi apabila klub-klub tak tunduk pada kekuatan uang. Kekuatan uang kerap menjadi tantangan bagi klub-klub mengamankan para pemain mereka dari kejaran klub-klub kaya.
Selain itu, persaingan menjadi kuat apabila aspek kompetetifnya begitu nampak. Dalam mana, dominasi satu klub untuk sekian tahun mesti dihindari.
Makanya, ketika Inter Milan berhasil menjadi juara dan serentak mengakhiri dominasi 9 musim di Liga Italia, hal ini terlihat membuka ruang untuk siapa saja. Ternyata, dominasi itu tak kekal, dan tim mana pun bisa berada di puncak klasemen.
Sejauh ini, Inter, Napoli, AC Milan, dan bahkan Juventus memiliki kesempatan menjadi juara Liga Italia pada musim ini. Peluang yang sama ini membahasakan persaingan ketat di empat besar, sekaligus memberikan pesan untuk Eropa. Liga Italia mulai bangkit!!!
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H