Kemenangan kontra Atletico Madrid (4-2) (7/2/22) melapangkan jalan Barcelona ke 4 besar klasamen sementara La Liga Spanyol. Atletico tergeser ke posisi ke-5, dan Barca naik ke posisi ke-4 dengan beda 15 poin dari pemuncak klasemen sementara, Real Madrid.
Kemenangan Barca ini menandakan debut manis bagi Adama Traore dan gol perdana Dani Alves semenjak pulang ke Barca. Adama tampil cukup meyakinkan dan Dani Alves ikut mencatatkan satu asist dan satu gol.
Warna Camp Nou juga berbeda. Tampak stadion dipenuhi banyak suporter. Pastinya, ada ekspetasi besar dari suporter untuk melihat wajah baru Barcelona.
Kendati Atletico unggul lebih dahulu, namun para pemain Barca tak tunduk pada situasi. Hanya berselang dua menit, Barca berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan voli nan cantik lewat kaki Jordi Alba memanfaatkan umpan terukur dari Alves.
Gol itu menjadi titik balik dan menguatkan dominasi Barca sepanjang laga. Suporter pun ikut bergemuruh melihat performa Barca.
Boleh dikatakan, performa Barca kontra Atletico menjadi yang terbaik di era kepelatihan Xavi Hernandez. Ada tiga hal yang terlihat dari performa Barca dalam laga kontra Atletico.
Pertama, Intensitas Permainan Tampak Meningkat
Dua gol pertama Barca bukan terlahir dari operan dari kaki ke kaki. Akan tetapi, umpan-umpan panjang. Adama memainkan peran penting dari dua gol pertama Barca.
Pergerakannya di sisi kanan cukup merepotkan barisan belakang Atletico. Barangkali Atletico mengantisipasi Barca yang cenderung bermain bola pendek dari kaki ke kaki hingga tak mengantisipasi pergerakan dan umpan-umpan panjang.
Adama memberikan energi baru. Kecepatan dan pergerakannya meningkatkan pola permainan Barca. Cukup menarik apabila O. Dembele ditempatkan di sisi kiri dan strikernya Aubameyang.
Pastinya, lawan harus siap-siap mengantisipasi pola permainan Barca yang terlihat cepat lewat pergerakan para pemain sayap.
Kecepatan Adama, Aubameyang, F. Torres, dan Dembele bisa menjadi nilai plus pada permainan Barca. Warna permainan Barca dari kaki ke kaki barangkali tak terlihat. Walau demikian, dengan tambahan amunisi baru, intensitas permainan tim meningkat sebagaimana yang ditampilkan dalam laga kontra Atletico Madrid.
Kedua, Lebih Bermain Sebagai Tim
Empat gol Barca terlahir dari 4 pemain berbeda. Alba, Gavi, R. Araujo, dan Dani Alves. Hanya proses gol Araujo yang cukup berbeda, di mana pemain asal Uruguay ini memanfaatkan bola muntah dari misatar gawang dan juga kurang diantisipasi dengan baik oleh rekan setimnya, F. Torres.
Selebihnya, tiga gol Barca terlahir dari kerja sama tim yang cukup rapi. Pergerakan Barca di mulai dari menyisir sisi kiri dan kanan sembari memberikan umpan di lini tengah.
Striker tak hanya menjadi target tetapi mereka juga membuka ruang bagi pemain lain untuk mencetak gol. Terbukti, proses gol Dani Alves.
Para pemain Atletico terkecoh dengan pergerakan striker Barca dan lupa menutup ruang Alves yang sudah berada bebas di area pertahanan Atletico. Sama halnya ketika tak menutup ruang untuk Alba ketika Atletico cenderung berkumpul di area tengah.
Empat gol dari 4 pemain menandakan kerja sama tim. Sebelumnya, Barca kerap mengharapkan Messi sebagai pencetak gol, kali ini Xavi harus meningkatkan permainan tim.
Tak berlebihan jika Xavi memerlukan striker seperti Aubameyang. Kendati hanya bermain beberapa menit, namun pergerakan pemain timnas Gabon ini menarik perhatian fans Barca di Camp Nou.
Persoalannya, debut Aubameyang terjadi ketika Barca sudah kehilangan satu pemain akibat kartu merah yang diberikan kepada Alves. Alih-alih melakukan serangan, Barca cenderung bertahan sembari sesekali melakukan serangan. Intensitasnya agak menurun jika dibandingkan dengan babak pertama.
Kendati demikian, Aubameyang kelak memberikan warna pada permainan Barca. Ketika sudah cukup fit dan sudah bisa beradaptasi dengan permainan Barca, Aubemeyang bisa menjadi salah satu senjata Xavi dalam menjebol gawang lawan.
Hal itu menjadi mungkin lewat kerja sama antar lini. Dalam mana, Barca tak lagi mengandalkan satu orang pemain tetapi satu kesatuan tim.
Keuntungan mendatangkan pemain baru adalah mereka tak merasakan momen bersama Lionel Messi yang di beberapa musim terakhir menjadi andalan menjebol gawang lawan.
Pemain baru gampang beradaptasi dengan kerja sama tim. Alasannya, mereka tak merasakan permainan tim sewaktu Messi masih berada di Barca.
Ke depannya, kekuatan Barca sebagai tim bisa kian teruji. Para pemain baru bisa memberikan kekuatan baru untuk Barca sebagai sebuah tim.
Ketiga, Titik Balik Perbaik Posisi di La Liga dan Mentalitas
Kemenangan Barca di depan suporter bisa menjadi titik balik bagi Barca dan kesempatan untuk meningkatkan mentalitas tim. Setelah tersingkir dari Copa del Rey dan gagal di Liga Champions, Barca memerlukan iklim baru untuk meningkatkan mentalitas tim.
Kemenangan kontra Atletico memperbaiki tempat Barca di klasemen La Liga Spanyol. Ini bisa menjadi kesempatan bagi Barca untuk menjaga tempat agar terus berada di zona empat besar.
Target untuk meraih trofi La Liga Spanyol memang masih sulit. Madrid tampak tampil solid dan konsisten. Belum lagi, Sevilla yang berada di peringkat kedua tak mau kendur untuk menjaga posisi kedua dan menempel Madrid di puncak klasemen.
Target Barca untuk sementara berada di posisi 4 besar sembari berharap Madrid atau pun Sevilla bisa terantuk. Toh, tim-tim ini masih akan bertemu satu sama lain dan bisa menjadi kesempatan bagi Barca untuk memperbaiki posisi.
Selain memperbaiki posisi, performa Barca menjadi kesempatan untuk meningkatkan mentalitas para pemain. Setelah gagal di beberapa kompetesi, para pemain Barca membutuhkan energi baru yang bisa merangsang tim agar tampil pada level terbaik.
Kemenangan kontra Atletico bisa menjadi titik balik bagi Barca. Trofi La Liga memang masih sulit tercapai, tapi tak mustahil.
Peluang lainnya adalah meraih trofi Piala Eropa. Barca akan bersua dengan peringkat kedua sementara di Liga Italia, Napoli pada 18 Februari mendatang.
Apabila Barca tetap mempertahankan level performa sebagaimana yang ditunjukkan dalam laga kontra Atletico, bukan tak mungkin Barca bisa meraih trofi yang kerap dipandang trofi kelas kedua di Eropa.
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI