Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemanggilan Mario Balotelli, antara Perjudian Mancini dan Penyelamat Italia ke Piala Dunia

27 Januari 2022   08:07 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:16 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mario Balotelli dan Roberto Mancini (pelatih Italia). Foto: AFP/Febrice Coffrini via Kompas.com

Tim Nasional Italia tampil sangat mengejutkan pada perhelatan Piala Eropa 2020. Tak terlalu difavoritakan dalam turnamen ini, Italia malah tampil apik hingga bisa naik ke panggung juara Eropa 2020.

Racikan pelatih Roberto Mancini mengejutkan tim-tim unggulan seperti Spanyol dan Inggris. Akan tetapi, euforia sebagai juara di Piala Eropa 2020 berbanding terbalik dengan perjalanan Italia menuju piala dunia 2022 di Qatar.

Italia belum lolos. Harus mengikuti babak play-off yang berlangsung pada bulan Maret mendatang.

Menjadi sangat rumit bagi Italia ketika Portugal, salah satu tim terkuat di Eropa juga harus menjalani laga play-off ini. Artinya, kedua tim bisa saja harus berjuang mati-matian untuk merebut satu tiket ke piala dunia 2022.

Tentu saja, Italia tak mau mengulangi sejarah kelam 4 tahun lalu, di mana tim yang berjuluk Azzurri ini gagal tembus Piala Dunia 2018 di Rusia.

Andaikata Italia kembali gagal, bisa saja keberhasilan Italia di Piala Eropa sedikit ternoda dan nasib Mancini di kursi pelatih bisa ikut terancam.

Toh, Mancini terpilih menggantikan Gian Piero Ventura, pelatih sebelumnya yang gagal membawa Italia ke Piala Dunia 2018. Mancini membuat Italia tampil meyakinkan di kualifikasi Piala Eropa, di mana tak sekalipun kalah.

Rekor itu berbanding terbalik dengan perjalanan Italia di kualifikasi Piala Dunia 2022. Mancini harus mengeluarkan kemampuan terbaik dari anak-anak asuhnya untuk bisa melewati babak play-off dan meraih satu tiket ke Piala Dunia 2022.

Karena ini, Mancini perlu melihat kemungkinan lain agar Italia bisa tampil meyakinkan di babak play-off.

Kelihatannya, Mancini mulai bergerak untuk mencari peluang yang bisa dijadikan solusi. Ya, secara mengejutkan, Mancini memanggil Mario Balotelli masuk ke timnas Italia.

Pemanggilan Balotteli ini bisa membahasakan perjudian a la Mancini. Bukan rahasia lagi, jika Balotelli dinilai sebagai salah satu pemain yang penuh kontroversi. Hampir di setiap tim yang dibelahnya, Balotelli kerap menciptakan ulah yang merugikan tim.

Tak ayal, banyak pihak menilai jika Balotelli terbilang salah satu pemain berbakat yang menyia-nyiakan talentanya itu. Hal itu terjadi kerena gaya hidup dan mentalitasnya sebagai seorang pemain.

Karenanya, alih-alih harus stabil bermain untuk tim-tim besar, Balotelli malah melanglangbuana di beberapa liga di Eropa. Bahkan sempat bermain di Serie B Liga Italia sebelum pindah ke Liga Turgi bersama tim Adana Demirspor hingga saat ini.

Pemain yang berposisi striker ini sudah tak pernah membela timnas sejak tahun 2018. Dengan ini, Balotelli pun perlu beradaptasi dengan kondisi tim, terlebih lagi jika antara Balotelli dengan para pemain dalam skuad belum familiar satu sama lain.

Karakter Balotelli bisa menjadi tantangan dalam membangun relasi di dalam tim. Melansir berita dari Goal.com (24/1/22), kapten tim Italia Giorgio Chiellini menilai bahwa Balotteli sebagai seorang yang memberikan efek negatif karena tidak memiliki respek untuk tim.

Penilaian Chiellini pun memantik kemarahan dari Balotelli. Relasinya di antara kedua pemain sempat hambar. Namun kemudian, kedua belah pihak berdamai.

Pemanggilan Balotelli ke timnas menunjukkan kebutuhan mendesak untuk timnas Italia. Mancini membutuhkan sosok striker dari sistem yang dibangunnya untuk tim.

Ciro Immobile yang kerap dipercayakan oleh Mancini masih terlihat tak konsisten. Immobile boleh saja gemilang di Serie A Italia, namun di perhelatan Euro 2020, Immobile kurang berkontribusi untuk gol bagi timnas Italia.

Selain itu, tak ada stiker berkebangsaan Italia yang tampil begitu mencolok di Serie A dan liga-liga lain di Eropa untuk saat ini. Umumnya, striker impor yang tampil gemilang di Liga Italia. 

Minimnya, suplai striker membuat Mancini harus berani mengambil resiko. Resiko ini terbilang sebagai perjudian karena menimbang reputasi Balotelli sebagai seorang pemain.

Relasi Mancini dan Balotelli terbilang dekat. Keduanya sempat bekerja bersama di klub Liga Inggris, Manchester City.

Mancini terlihat seperti seorang ayah bagi Balotelli di dunia sepak bola. Bahkan, Mancini sempat mengakui rasa sayangnya kepada Balotelli, namun juga mengakui jika dia tak bisa mengubah karakter dan gaya hidup Balotelli.

Sampai saat ini, Balotelli masih menjadi masalah. Di Adana Demirspor, Balotelli sempat berulah.

Balotelli sempat memukul rekan setimnya di area bangku candangan gegara tak puas diganti pelatih. Barangkali ada komentar yang tak menyenangkan hingga membuat si pemain berulah. Itu pun baru tiga laga yang dilakonkan oleh Balotelli bersama Demirspor.

Pelatih Demirspor sebelumnya Samet Aybaba bahkan menilai bahwa kalau Balotelli bermain, dia akan menjadi masalah untuk tim. Sama halnya, ketika tak dimainkan, dia juga menjadi masalah untuk tim.

Situasi perlahan berubah ketika pelatih Aybaba diganti pelatih baru yakni Montella. Balotelli perlahan menunjukkan kualitasnya sebagai striker. Barangkali hal ini dilatari oleh kesamaan latar belakang antara Balotelli dan Montella yang merupakan sama-sama dari Italia.  

Pemanggilan Balotelli merupakan perjudian besar Mancini untuk timnas Italia, terlebih khusus untuk kiprah Italia meraih satu tiket ke Piala Dunia 2022. Italia sangat membutuhkan sosok striker yang kuat secara mental dan bisa memberikan solusi untuk lini serang timnas. Mancini pun menjatuhkan pilihan pada muka lama yang penuh kontroversial, Mario Balotelli.  

Tantangan bagi Mancini adalah karakter Balotelli. Harapannya, berkat kepercayaan yang dilimpahkan dan pengalaman Balotelli mengarungi pelbagai liga di Eropa, dia sudah bisa tampil kalem di dalam dan luar lapangan hijau.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun