Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Efek Positif "Perang Dingin" Rangnick-Ronaldo untuk Manchester United

22 Januari 2022   07:27 Diperbarui: 23 Januari 2022   09:30 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Cristiano Ronaldo diganti dalam laga Manchester United (MU) kontra Bentford (20/1/22) dalam lanjutan kompetesi Liga Inggris, Ronaldo tampak tak senang. Selain sempat bersalaman dengan Rangnick, Ronaldo juga berbicara dengan pelatih interim MU, Ralf Rangnick di salah satu sisi bangku cadangan.

Raut wajah Ronaldo terlihat jelas kecewa dengan pergantian yang dilakukan oleh Rangnick. Menjadi kian jelas, ketika Ronaldo tak memilih salah satu tempat duduk di area bangku cadangan, tetapi di salah satu sisi bagian bangku cadangan.

Pelbagai spekulasi pun menyeruak tentang apa yang dibicarakan Ronaldo dengan Rangnick. Spekulasi itu pun perlahan mulai mendapat arah kejelasan ketika Rangnick menjelaskan situasi yang terjadi pada pergantian Ronaldo.

Seperti terlansir dalam Manchester Evening News (22/1/22), Rangnick mengakui situasi Ronaldo selepas diganti. Rangnick mengungkapkan bahwa pergantian itu lebih pada faktor taktik dan kepentingan tim.

Bertolak dari hasil imbang 2-2 kontra Aston Villa di Villa Park dalam laga sebelumnya di Liga Inggris, Rangnick tak mau mengulangi kesalahan yang sama. Dalam mana, di Villa Park MU sudah unggul 2 gol atas Aston Villa. Namun, situasi berubah begitu cepat di menit-menit akhir, di mana Villa mampu membalas 2 gol untuk menyamakan kedudukan.

Maka dari itu, Rangnick coba mengantisipasi situasi yang sama. Pilihannya adalah menggantikan Ronaldo. 

Ronaldo diganti saat MU sudah unggul 2-0 atas Brentford. Bahkan Rangnick juga mengakui bahwa jika Ronaldo barangkali bertanya mengapa dirinya yang diganti dan bukannya pemain muda lainnya.

Lalu, lima menit selepas Ronaldo diganti seorang pemain muda menambah pundi-pundi gol MU menjadi 3-0. Gol pemain muda ini seolah menjadi jawaban atas keputusan Rangnick yang mengantikan Ronaldo.

Semenjak Rangnick mengambil kursi sebagai pelatih interim, pundi-pundi gol Ronaldo sedikitnya menurun. Sejauh ini, dia hanya mencetak 2 gol semenjak MU di bawah kendali pelatih sementara, Rangnick.

Pergantian ini pada satu sisi menunjukkan bahwa Rangnick tak memberikan keistimewaan pada satu atau dua pemain di dalam skuad MU. Boleh saja, Ronaldo memiliki reputasi sebagai seorang pemain hebat, namun tampil regular sebagai starter bukanlah jaminan semata-mata.

Peluang bisa saja terjadi kepada para pemain lain, terlebih khusus para pemain muda dari didikan akademi MU. Sudah lama MU kehilangan tuah dari para pemain didikan akademi. Kecenderungannya MU mencari dan membelanjakan para pemain jadi dari klub lainnya.

Akibatnya, para pemain akademi sulit mendapatkan tempat. Persoalannya, ketika jalan mencari pemain jadi dan mengesampingkan pemain akademi tak berjalan lurus dengan prestasi di Liga Inggris dan Eropa.

Sejauh ini, MU masih mencari cara untuk memecahkan puasa gelar selama lebih dari satu dekada. Untuk musim ini, meraih gelar Liga Inggris sangatlah sulit. Malahan, rival sekota Manchester City yang terlihat sudah menginjakkan satu kaki di panggung juara Liga Inggris pada musim ini.

Maka dari itu, tak berlebihan Rangnick membangun skuadnya dari kumpulan para pemain muda. Mereka bisa menjadi harapan MU untuk waktu yang akan datang.

Laga kontra Brentford menjadi salah satu bukti dari prioritas bagi pemain muda dari Rangnick untuk MU. Apabila pemain muda seperti Mason Greenwood dan Anthony Elanga terus menunjukkan performa yang gemilang, bukan tak mungkin mereka lebih dikedepankan daripada Ronaldo.

Selain itu, ini juga menunjukkan bahwa Rangnick sementara membangun MU bukan semata-mata bersandar pada satu atau dua pemain bintang. Akan tetapi, kekuatan tim perlu dibangun oleh kesatuan secara umumnya. Akibatnya, tak ada pemain yang secara individual mendapat keistimewaan dalam tim.

Pergantian Cristiano Ronaldo memberikan pesan yang jelas untuk para pemain MU. Tak ada pemain istimewa di dalam skuad.

Rangnick berani menghadapi risiko tak disenangi oleh pemain bintangnya, termasuk Ronaldo. Namun, dampaknya dia bisa membangun tim dari sekumpulan para pemain yang mau mengedepankan kekuatan tim dengan menunjukkan kualitas mereka.

Para pemain muda bisa mendapat peluang besar untuk selalu tampil bagi MU. Hal ini sudah terlihat ketika Rangnick memercayakan para pemain muda, terlebih khusus didikan akademi dan berani mengganti Ronaldo di saat MU sementara unggul.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun