Akan tetapi, nama timnas Filipina belum begitu melekat kuat untuk konteks domestik. Pasalnya, masyarakat Filipina lebih berminat kuat pada olahraga cabang bola basket daripada sepak bola.Â
Tak heran, nama pemain sepak bola pun kurang familiar di mata masyarakat. Kendati banyak dihuni oleh pemain keturunan dan naturalisasi, timnas Filipina masih belum begitu atraktif di mata masyarakat.Â
Barangkali, hal yang masih kurang dari keberadaan para pemain ini adalah prestasi. Ketika para pemain ini memberikan prestasi untuk timnas, nama mereka bisa terangkat dan cabang olahraganya pun ikut dikenal di mata masyarakat.Â
Sejauh ini, timnas Filipina belum meraih trofi yang bisa mempertegas kekuatannya di level Asia Tenggara dan Asia. Walau demikian, cepat atau lambat dengan komposisi skuad dan pergerakan yang dibuat oleh badan sepak bola Filipina, gelar juara itu pun bisa tercapai dalam waktu dekat.Â
Performa timnas Filipina sementara menanjak naik. Timnas Filipina tak lagi menjadi tim yang gampang untuk ditundukkan. Bahkan timnas Filipina menjadi tim yang mulai diperhitungkan.Â
Hal itu terjadi berkat kebedaraan para pemain keturunan dan naturalisasi yang umumnya menimba pendidikan sepak bola di luar Filipina. Budaya sepak bola sudah berakar kuat di dalam diri para pemain ini sehingga mereka tak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi. Â
Pada satu sisi, naturalisasi yang sementara terjadi di timnas Filipina memberikan keuntungan bagi perkembangan sepak bola. Performa timnas semakin membaik dan menjadi kekuatan yang mulai diperhitungkan di Asia Tenggara.Â
Pada sisi lain, naturalisasi ini pun seolah menutup pintu bagi talenta-talenta lokal. Talenta-talenta lokal ini adalah mereka yang memang terlahir, dibesarkan, dan murni berdarah Filipina.Â
Tempat pemain lokal bisa semakin sempit ketika iklim kompetisi sepak bola di Filipina juga belum begitu kuat. Memang ada pemain lokal, namun tempat mereka terisi oleh para pemain naturalisasi. Bakat dan kualitas mereka tak begitu terasah karena kompetisi pun tak seseru dengan apa yang terjadi di Indonesia.Â
Untuk konteks Indonesia, hemat saya, naturalisasi bukanlah jawaban satu-satunya untuk membangun timnas. Toh, iklim sepak bola Indonesia begitu kuat dan ini bisa memungkinkan untuk mencari bakat-bakat baru yang berasal dari pelbagai tempat di Indonesia.Â
Shin Tae Yong tak bisa sepenuhnya disalahkan pada upayanya untuk melakukan naturalisasi untuk timnas Indonesia. Hal itu malah bisa menjadi bahan introspeksi diri untuk PSSI.Â