Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran dari Kekompakan Duo Messi-Mbappe dan Keprihatinan Pep Guardiola

8 Desember 2021   07:32 Diperbarui: 8 Desember 2021   07:54 6810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paris Saint Germain berhasil mengalahkan Club Brugge (4-1) dalam laga terakhir di Grup A Liga Champions. Foto: AFP/Franck Fife via Kompas.com

Di balik kekalahan ini, pelatih Man City Pep Guardiola seolah tak percaya dengan performa anak-anak asuhnya. Pasalnya, tak semua pemain yang diturunkan dalam laga ini adalah pemain lapis dua.

Di lini depan, Pep mempercayakan Foden, Grealish dan Mahrez. Lini tengah dihuni oleh Kevin De Bruyne, Fernandinho, dan I. Gundongan.  Menimbang kualitas para pemain ini, Man City seyogianya memenangi laga.

Namun, trio lini depan gagal memberikan ancaman yang berarti pada gawang RB Leipzig. Secara umum, Man City tampil mendominasi namun sulit menembus kesolidan para pemain RB Leipzig.

Tandanya, Pep belum menemukan senjata ampuh dalam meruntuhkan tim yang cenderung bermain bertahan. Menjadi sulit bagi Pep ketika pemain lawan hanya mencari kesalahan timnya, dan mengkonversi kesalahan itu menjadi gol.

Pelajaran lainnya adalah ketika pemain andalan seperti Joa Cancelo, Bernardo Silva, Ederson dan Rodri tak diturunkan, Man City terlihat kehilangan ritme permainan. Padahal, sebuah tim yang bertabur bintang seperti Man City harus memiliki keseimbangan setiap lini.

Pep pasti perihatin dengan performa anak-anak asuhnya. Seyogianya, timnya tetap bermain fokus kendati sudah lolos ke babak selanjutnya.

Laga-laga di Liga Champions mesti dijadikan ajang untuk mengukur sejauh mana kekuatan tim dan pemain secara individual hingga mencapai partai final. Dalam laga kontra RB Leipzig Pep barangkali menemukan bahwa timnya yang sebagian besar tetap dihuni oleh pemain bintang kehilangan ritme di kandang Leipzig.

Dengan ini, Pep harus segera mencari akal di babak selanjutnya. Anak-anaknya asuhnya tak boleh kewalahan  ketika bertemu tim kuat dan tim yang menekankan sistem grendel dalam bertahan dan menghalau dominasi Man City.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun