Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Man United Vs Chelsea: Uji Nyali Pelatih Interim dan Taktik Solid Thomas Tuchel

27 November 2021   09:14 Diperbarui: 27 November 2021   09:29 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompetesi Liga Inggris pekan ke-13 akan menyajikan  big match antara Manchester United (MU) kontra Chelsea. Laga ini akan menjadi ujian keberanian pelatih sementara MU, Michael Carrick kontra taktik solid a la Thomas Tuchel dengan Chelsea.

Laga kontra Chelsea menjadi laga ke-2 Carrick sebagai pelatih sementara MU. Carrick menggantikan peran Ole Gunnar Solksjaer yang dipecat pekan lalu.

Keputusan pemecatan Ole terlahir ketika MU kalah telak dari Watford 4-1 pada pekan ke-12 di Liga Inggris. Carrick kemudian ditunjuk sebagai pelatih sementara.

Cepat atau lambat, tempatnya juga bergeser. Barangkali Carrick juga bisa keluar dari kepengurusan kepelatihan MU. Semuanya ini bergantung pada keputusan pelatih sementara yang nantinya datang ke MU.

Kabarnya, MU sudah memilih Ralf Rangnick sebagai pelatih interim hingga akhir musim. Salah satu alasan keterpilihan Rangnick adalah reputasinya sebagai pelopor gaya bermain gegenpressing. Gaya ini pula yang dihidupi oleh Jurgen Klopp di Liverpool dan Thomas Tuchel di Chelsea.

Dengan kata lain, Rangnick mempunyai filosofi bermain yang cukup jelas. Barangkali, filosofi ini yang bisa menghidupkan kembali MU pada jalur sebagai tim kuat di Liga Inggris dan Eropa.

MU terlihat mau merasakan sesuatu yang baru. Kebaruan itu terlihat dari preferensi klub pada sosok pelatih interim yang menggantikan peran Solkjsaer.

Pilihan manajemen MU sebenarnya berada di luar jalur spekulasi yang beredar selama ini. Tak disangka, MU memilih Rangnick sebagai pelatih interim hingga akhir musim.

Rangnick masih belum bisa mendampingi MU di laga kontra Chelsea. Carrick masih berpeluang menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih sementara.

Tugas pertama Carrick berjalan mulus. MU berhasil menang 2-0 di kandang Villarael dalam laga Liga Champions.

Bukan hanya itu. Carrick berani mengambil langkah cukup berani. Tetap memainkan Ronaldo sebagai striker tunggal di lini depan, namun mengubah total komposisi gelandang serang.

A. Martial dan D. van de Beek yang jarang diturunkan di masa kepelatihan Solksjaer mendapat tempat pertama. Sama halnya, J. Sancho yang mulai ditepikan di beberapa laga terakhir oleh Solksjaer pun mendapat tempat pertama dan berhasil mencatat satu gol dalam laga ini.

Carrick berani membangkucadangkan B. Fernandes dan M. Rashford. Kedua pemain ini termasuk andalan Solksjaer dan keduanya baru dimasukan di babak kedua.

Taktik ini memang terlihat berani karena MU sementara berada dalam posisi sulit. Kalau mau dipikir-pikir pelatih akan memberikan pemain yang sudah terbiasa turun. Polesan di tim pun tak terlalu banyak.

Namun, Carrick mengambil langkah beresiko. Uji nyalinya berjalan mulus. MU meraih kemenangan, dan mentalitas pemain yang dipercayakan bisa terangkat. Bukan tak mungkin, mereka akan dipercayakan dalam laga kontra Chelsea.

Ya, Uji nyali Carrick bisa dibuat lagi dalam laga kontra Chelsea. Memang, laga kontra Chelsea bukanlah laga yang gampang. Carrick harus menggerakan energi ekstra menghadapi pasukan Thomas Tuchel.

Bahkan konsistensi dan kesolidan Chelsea menempatkan MU harus berjuang keras untuk menghindari kekalahan. Tak berlebihan jika mengatakan kalau laga kontra Chelsea menjadi momen ujian keberanian Carrick dalam meramu timnya.

Paling tidak, Carrick bisa memberikan kesan tersendiri bagi Rangnick yang berlaku sebagai pelatih interim hingga akhir musim. Dengan ini, tempat Carrick di MU tak begitu saja tergeser.

Laga kontra Chelsea kembali menjadi uji nyali Carrick sebagai pelatih sementara. Chelsea merupakan favorit juara Liga Inggris pada musim ini.

Untuk sementara, Chelsea berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris. Mesin kerja Thomas Tuchel perlahan mulai memanas.

Terbukti, kendati Chelsea dihadapi dengan cedera para pemain penting, performa tim tak terlalu berpengaruh. Chelsea tetap tampil pada level terbaik.

Misalnya, cedera yang menimpa Romelu Lukaku dan Timo Werner. Cedera kedua pemain ini menyebabkan Chelsea kekurangan striker.

Tuchel pandai menempatkan dan membuat formasi yang tepat. Di laga kontra Leicester dan Juve, Tuchel menempatkan Christian Pulisic sebagai striker dan dibelakangnya berada duo H. Ziyech dan C. Hudson-Odoi.

Formasinya pun berubah. Dari 3-5-2 menjadi 3-4-2-1. Formasi 3 bek tetap dipertahankan. Tuchel hanya meramu formasi para gelandang yang bisa memberikan solusi pada ketiadaan striker.   

Tuchel mampu membuat formasi permainan Chelsea membaik. B. Chilwell yang sempat frustrasi di awal musim mulai tampil konsisten.

Ditempatkan pada gelandang kiri dari sistem 4 atau pun 5 gelandang, Chilwell mampu membantu serangan Chelsea dan sekaligus menciptakan gol.

Akan tetapi, Chilwell berhadapan dengan cedera serius dalam laga kontra Juventus. Bisa jadi, M. Alonso yang sempat dipercayakan Tuchel sejak awal musim bisa kembali mengisi posisi Chilwell.

Selain itu, Tuchel mampu menciptakan keseimbangan di setiap lini. Keseimbagan itu tercipta berkat alokasi waktu bermain di antara pemain.

Tak ada pemain yang tampil begitu mendominasi. Setiap pemain diupayakan untuk mendapatkan tempat di tim utama. Termasuk penjaga gawang antara Eduoard Mendy dan Kepa sering bergantian menjaga gawang Chelsea.

Pemain seperti M. Mount dan C. Axpilicueta terlihat biasa-biasa saja ketika dicadangkan. Namun, ketika diturunkan mereka bisa memberikan kontribusi yang berarti.

Tuchel berhasil membangun Chelsea menjadi tim yang solid. Kecerdikan Tuchel dan kesolidan Chelsea akan menjadi ujian yang sangat serius bagi keberanian Carrick.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun