Kompetesi Liga Inggris pekan ke-13 akan menyajikan  big match antara Manchester United (MU) kontra Chelsea. Laga ini akan menjadi ujian keberanian pelatih sementara MU, Michael Carrick kontra taktik solid a la Thomas Tuchel dengan Chelsea.
Laga kontra Chelsea menjadi laga ke-2 Carrick sebagai pelatih sementara MU. Carrick menggantikan peran Ole Gunnar Solksjaer yang dipecat pekan lalu.
Keputusan pemecatan Ole terlahir ketika MU kalah telak dari Watford 4-1 pada pekan ke-12 di Liga Inggris. Carrick kemudian ditunjuk sebagai pelatih sementara.
Cepat atau lambat, tempatnya juga bergeser. Barangkali Carrick juga bisa keluar dari kepengurusan kepelatihan MU. Semuanya ini bergantung pada keputusan pelatih sementara yang nantinya datang ke MU.
Kabarnya, MU sudah memilih Ralf Rangnick sebagai pelatih interim hingga akhir musim. Salah satu alasan keterpilihan Rangnick adalah reputasinya sebagai pelopor gaya bermain gegenpressing. Gaya ini pula yang dihidupi oleh Jurgen Klopp di Liverpool dan Thomas Tuchel di Chelsea.
Dengan kata lain, Rangnick mempunyai filosofi bermain yang cukup jelas. Barangkali, filosofi ini yang bisa menghidupkan kembali MU pada jalur sebagai tim kuat di Liga Inggris dan Eropa.
MU terlihat mau merasakan sesuatu yang baru. Kebaruan itu terlihat dari preferensi klub pada sosok pelatih interim yang menggantikan peran Solkjsaer.
Pilihan manajemen MU sebenarnya berada di luar jalur spekulasi yang beredar selama ini. Tak disangka, MU memilih Rangnick sebagai pelatih interim hingga akhir musim.
Rangnick masih belum bisa mendampingi MU di laga kontra Chelsea. Carrick masih berpeluang menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih sementara.
Tugas pertama Carrick berjalan mulus. MU berhasil menang 2-0 di kandang Villarael dalam laga Liga Champions.