Menjadi begitu kaget ketika anak-anak yang dibesarkannya dan diasuhnya datang ke rumahnya yang cukup sederhana dan menghadiri acara ulang tahun dari cucunya.
Kehadiran mereka bukan tanpa alasan. Terlihat sudah ada relasi yang tercipta antara Aunty Lisa dengan keluarga itu.
Ya, percakapan mereka begitu dekat. Kedua remaja itu tak memanggil Aunty Lisa bukan dengan sebutan Aunty, tetapi Ina (Ina artinya Mama).
Menurut suaminya, kedua remaja itu sudah diasuh Aunty Lisa sejak mereka masih balita. Selain Aunty Lisa bekerja mengurusi rumah tangga umumnya, dia juga membantu urusan pengasuhan anak. Kedua remaja itu bukti dari pengasuhan Aunty Lisa.
Menariknya, Aunty Lisa juga diperlakukan seperti keluarga. Setiap kali ada acara yang dibuat di rumahnya, keluarga itu seringkali datang. Begitu pun sebaliknya.
Seperti tak ada batas di antara kedua belah pihak.
Lantas, apa yang membuat Aunty Lisa atau seseorang nyaman dan betah bekerja sebagai ART di sebuah keluarga.
Pertama, Perlakuan dari Tuan Rumah/Majikan
Aunty Lisa merasa tak diperlakukan sebagai ART. Dia malah diperlakukan seperti bagian dari keluarga.
Misalnya, apa yang dimakan oleh keluarga itu juga menjadi santapan dari keluarga Aunty Lisa. Ketika keluarga itu keluar dan menikmati makanan di restauran, Aunty Lisa juga dilibatkan laiknya sebagai keluarga.
Karena perlakuan ini, Aunty Lisa merasa nyaman untuk bekerja. Dengan sendirinya, dia memperlakukan rumah dan keluarga itu seperti keluarga. Efek lanjutnya, sangat sulit tak berlaku jujur dalam relasi antara satu sama lain.