Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dilema Man United Memecat Ole dan yang Diragukan dari 3 Calon Penggantinya

19 November 2021   07:31 Diperbarui: 19 November 2021   08:50 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo, dua pemain andalan Manchester United. Foto: AFP/Oli Scarff via Kompas.com

Barangkali salah satu topik yang masih berkutat di langit Old Trafford adalah soal nasib dari pelatih Ole Gunnar Solksjaer. Nasibnya berada di tengah terpaan isu pemecatan.

Semenjak Manchester United (MU) kalah telak 0-5 dari Liverpool di Old Trafford, spekulasi pemecatan Ole menguat. 

Namun, spekulasi itu hanya sebatas wacana yang beredar di publik. Manajemen klub terlihat masih menopang bahu Ole.

Puncaknya, ketika MU menang telak 3-0 atas Tottenham Hotspur. Kemenangan itu seolah menguatkan posisi Ole dan meyakinkan manajemen klub. Spekulasi pemecatan pun perlahan meredup.

Kemenangan kontra Tottenham seperti penghiburan sesaat. Lagi-lagi MU tunduk pada salah satu tim penghuni 4 besar Liga Inggris. Kali ini, MU kalah dari rival sekota, Manchester City di Old Trafford.

Nasib Ole pun kembali diobrak-abrik dengan isu pemecatan. Isu ini agak mengabur ketika sepak bola Eropa disibukan dengan jeda internasional. 

Apalagi jeda internasional kali ini sangat panas karena menentukan perjalanan beberapa timnas untuk meraih tiket ke piala dunia 2022.

Di tengah hangatnya kualifikasi Piala Dunia 2022, nasib Ole tak terlalu diperhatikan. Barangkali nasibnya akan menjadi buah bibir selepas jeda internasional.

Dalam lanjutan kompetesi pekan ke-12 Liga Inggris akhir pekan ini, MU akan berhadapan dengan Watford. Di atas kertas, MU bisa mengatasi tim penghuni peringkat ke-17 klasemen Liga Inggris ini.

Pada titik ini, Ole bisa memanfaatkan momen untuk perlahan memperbaiki citra di hadapan suporter. Pasalnya, isu pemecatan masih kuat dalam pikiran banyak orang.

Kalah dari Watford bisa saja mengakhiri masa kerja Ole dengan MU. Apabila menang, nasib Ole bisa diperpanjang.

Ole terbilang pelatih yang cukup beruntung. Kendati sudah lama diterpa isu pemecatan, pelatih asal Norwegia ini kerap selamat. Nasibnya selalu aman.

Berbeda dengan pelatih lain sebelumnya di MU. Paling tidak, para pelatih selepas era Sir Alex Ferguson. 

Pelatih sebelumnya menghadapi situasi yang persis sama dengan Ole, namun manajemen klub tak segan untuk memutus kontrak dengan mereka.

Ini bisa menandakan bahwa Ole mendapat tempat di hati manajemen klub. Faktor kedekatan emosional antara Ole yang merupakan mantan pemain MU dengan klub menjadi salah satu sebab, di mana klub terlihat enggan mengambil keputusan.

Juga, Ole termasuk pelatih yang direkomendasikan oleh Sir Alex Ferguson. Kendati Ferguson pernah mengritik Ole karena tak menuruntukan Ronaldo saat MU bermain imbang dengan Everton, namun Ferguson tetap menaruh perhatian pada mantan anak asuhnya itu.

Tak mengherankan memang. Antara Ole dan Ferguson mempunyai relasi dan akar budaya yang persis sama.

Selain itu, keengganan manajemen MU memecat Ole karena keraguan pada calon pengganti. Paling tidak, tiga nama ini yang beredar kuat di publik. Zinedene Zidane, Erik Ten Hag, dan Brendan Rodgers.

Ada beberapa aspek yang membuat ketiga nama ini yang kelihatannya membuat manajemen MU belum memilih dan mengambil keputusan satu dari ketiganya.

Kabarnya, Zidane masih ragu untuk mengambil tugas di MU. Kabarnya, Zidane lebih tertarik melatih timnas Perancis selepas akhir kontra Dider Deschamps selepas Piala Dunia 2022.

Selain itu, istrinya Veronique Zidane juga tak merestui Zidane untuk melatih MU. Istrinya tak terlalu tertarik untuk hidup di kota Manchester. Veronique juga ingin agar Zidane mengambil waktu jeda agak panjang selepas memutuskan kontrak dengan Madrid akhir musim lalu.

Padahal MU tertarik pada Zidane, bukan saja faktor keberhasilannya di Real Madrid, tetapi juga relasinya dengan dua mantan anak asuhnya, Cristiano Ronaldo dan Raphael Verane. Ditambah lagi, Zidane memiliki ketertarikan untuk melatih Paul Pogba semenjak dia sudah di Madrid.

Erik Ten Hag dipandang sebagai salah satu calon kuat berkat performanya bersama Ajax. Pelatih asal Belanda ini berhasil mengubah mentalitas Ajax, bukan saja di level domestik, tetapi juga di Liga Champions.

Tantangannya dari Ten Hag adalah soal budaya dan bahasa. Konon, Ten Hag belum fasih berbahasa Inggris. Iklim sepak bola Inggris berbeda jauh dengan sepak bola Belanda dan Ajax.

Lalu, di Ajax Ten Hag lebih banyak menggembleng para pemain muda yang mau belajar. Ajax dikenal sebagai salah satu lumbung pemain muda yang menjadi incaran klub-klub besar di Eropa. Karenanya, Ten Hag seperti menjadi pelatih yang mendidik anak-anak muda yang cenderung "patuh" pada pelatih.  

Sementara di MU, Ten Haag akan berhadapan dengan para pemain senior yang sudah makan garam sebagai pesepakbola profesional. Menjadi tantangan serius bagi Ten Hag saat melatih figur seperti Cristiano Ronaldo, Edinson Cavani, Bruno Fernandes, dan beberapa pemain lainnya. Apalagi Ten Hag memiliki minim pengalaman di klub besar dan Liga Inggris.

Selain Ten Hag dan Zidane, MU juga tertarik untuk mendapatkan manajer Leicester City, Brendan Rodgers.

Rodgers terbilang ideal untuk MU baik dari sisi budaya dan pengalamannya di Liga Inggris. Rodgers sudah mengenal dengan baik iklim sepak bola Liga Inggris.

Olesan tangannya berhasil mempertahankan performa Leicester berada pada level terbaik, termasuk saat Leicester mengalahkan MU 4-2 pada musim ini.

Persoalannya, Rodgers memiliki kedekatan kuat dengan Liverpool. Boleh jadi, tak sedikit suporter MU yang melihat latar belakangnya itu sebagai sebuah pukulan halus untuk MU. 

Rodgers juga masih terikat kontrak dengan Leicester. Mendapatkan tanda tangannya berarti mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Makanya, kalau mau mendapatkan Rodgers, MU harus mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman.

Dilema MU untuk memecat Ole juga berbenturan dengan ketersediaan pelatih. Hanya Zidane yang masih vakum dari tugas sebagai pelatih. Ten Hag dan Rodgers masih terikat kontrak dengan klub mereka.

Selain itu, penunjukkan pelatih baru sebelum paru musim kerap kali bukanlah solusi. Malahan hal itu bisa memperburuk situasi. Terlebih lagi, penunjukkan pelatih yang berasal dari latar belakang yang cukup berbeda dengan situasi klub dan iklim kompetesi.

Ten Hag dan Zidane, kendati cemerlang dalam karir mereka, namun ide mereka belum tentu berjalan di MU dan di Premier League.

Sementara Rodgers yang dekat dengan Liverpool harus membuktikan diri bagaimana melatih tim yang merupakan mantan saingannya.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun