Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Eddie Howe Jadi Pelatih Klub Terkaya dan Emban Misi Keluar dari Zona Degradasi

9 November 2021   15:20 Diperbarui: 10 November 2021   01:45 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebulan lalu, klub Liga Inggris Newcastle United mengalami perubahan kepemilikan. Dari Mike Ashley kepada Mohamed bin Salam putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. 

Perubahan kepemilikan ini ikut memperbaharui status Newcastle United. Newcastle menjadi klub kaya baru di Liga Inggris dan Eropa. 

Kabarnya, kekayaan Newcastle melampaui kekuatan uang yang dimiliki Manchester City, Chelsea, dan PSG. Dengan ini, Newcastle membuka lembaran baru bukan saja sebagai klub kaya baru, tetapi calon kekuatan baru di Eropa. 

Kondisi ini menjadi mungkin bergantung dari cara kerja Newcastle saat musim transfer dibuka. Ketersediaan kekuatan finansial yang kuat bisa memungkinkan Newcastle untuk membangun tim sebagai kekuatan baru di Eropa. 

Dari sisi finansial, Newcastle mempunyai keistimewaan dalam mendatangkan pemain berkualitas. Menjadi agak bermasalah ketika para pemain yang menjadi target klub tak silau dengan tawaran uang. Jadinya, Newcastle harus putar otak agar para pemain berkualitas bisa menerima dengan terbuka tawaran klub. 

Untuk sementara ini, kondisi Newcastle cukup memperihatinkan. Dari 11 laga yang telah dilakonkan, Newcastle belum mencatatkan kemenangan di Liga Inggris. 

Tempatnya pun di zona degradasi. Akibat dari situasi ini, Newcastle lantas memecat Steve Bruce dari kursi pelatih. 

Setelah pemecatan ini, Newcastle coba mencari beberapa nama pelatih yang dianggap mampu mengangkat performa Newcastle. Rupanya tidak gampang mendatangkan pelatih berkualitas.

Nama Antonio Conte dan Jose Mourinho menjadi bagian dari spekulasi. Namun, untuk saat ini Newcastle terlihat sulit mendatangkan pelatih yang berkulitas dari sisi prestasi yang telah mereka capai.  

Barangkali para pelatih yang ditargetkan berpikir tentang kondisi tim untuk saat ini. Terasa sulit mengangkat performa Newcastle ketika komposisi skuad tidak memungkinkan dalam membangun kekuatan Newcastle. 

Nama mantan pelatih Arsenal yang saat ini berkarir di Villareal, Unai Emery juga mencuat ke permukaan spekulasi. Namun Emery menolak tawaran Newcastle dan lebih memilih untuk melanjutkan karirnya di Villareal.

Memang, sangat beresiko untuk seorang pelatih di tengah kondisi klub yang sementara timpang. Kecuali jika Newcastle kelak dipoles dengan pemain berkualitas. 

Barangkali tak ada kesulitan untuk mendatangkan pelatih baru jika kondisi skuad sudah dipenuhi oleh pemain berkualitas. Siapa pun pasti mau karena sudah ada wadah untuk menerapkan ide sebagai pelatih. Di saat, kondisi skuad belum kuat, pelatih bisa berpikir banyak kali untuk mengiakan pinangan klub.  

Untuk situasi saat ini, Newcastle harus pasrah pada keadaan. Uang tak menjamin seorang pelatih berkualitas begitu saja membuka tangannya menerima tawaran. 

Setelah melewati pelbagai pertimbangan dan spekulasi, akhirnya pilihan Newcastle jatuh kepada Eddie Howe. Secara umum, Howe belum terlalu popular di Liga Inggris, apalagi di daratan Eropa.  Prestasi terbaik Howe adalah membangun kekuatan Bournemouth.  

Hal ini menjadi salah satu pertimbangan Newcastle dalam merekrut Howe menjadi pelatih baru. Dengan ini, Howe pun menjadi pelatih klub terkaya di daratan Eropa. Statusnya cukup mentereng, namun kondisi skuadnya belum menunjukkan kekuatan uang yang dimiliki oleh klub.  

Situasi sangat beresiko bagi Howe. Pelatih yang berusia 43 tahun ini harus mampu mengeluarkan Newcastle dari jurang degradasi. Ini adalah misi paling pertama. Andaikata gagal, nasibnya bisa persis sama dengan pendahalunya, Steve Bruce yang telah dipecat. 

Paling tidak, Howe harus mampu untuk mengeluarkan Newcastle dari zona degradasi sembari menanti musim transfer dibuka pada bulan Januari mendatang. Ketika musim transfer dibuka, Howe bisa mendapatkan keistimewaan untuk mendapatkan pemain yang bisa menguatkan skuad. 

Selain itu, Howe mempunyai kesempatan untuk membangun reputasinya di Newcastle. Memang, tak sulit membangun tim yang sementara terpuruk. 

Namun, keterpurukan ini bisa menjadi peluang serentak tantangan bagi Howe sebagai pelatih. Howe bisa memanfaatkan momentum guna mendapatkan pengakuan di Newcastle. 

Ketika pelatih asal Inggris ini sukses, dia bisa dipercayakan untuk membangun Newcastle ke arah yang lebih baik. Boleh dibilang, Howe bisa menjadi bagian dari perjalanan awal Newcastle menjadi kekuatan baru di Liga Inggris dan Eropa. 

Kinerjanya selama menjabat sebagai pelatih hingga musim transfer dibuka pada Januari mendatang bisa menentukan perjalanan karirnya di Newcastle. Kalau Howe berhasil, dia bisa mempunyai keleluasaan untuk membangun skuad Newcastle sebagai klub terkaya di Liga Inggris. 

Untuk saat ini, Howe mempunyai misi mengeluarkan Newcastle dari jurang degradasi. Kalau tidak, nasibnya bisa berada diujung tanduk dan Newcastle harus menggerakan pelbagai sumber untuk mendatangkan pelatih berkualitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun