Rupanya suporter MU pasrah bercampur kecewa. Pilihan meninggalkan stadion di babak pertama menandakan bahwa harapan MU membalikkan keadaan sebagaimana yang dilakukan saat MU bermain kontra Atalanta di Liga Champions sudah terlihat tipis. Liverpool lebih siap dan suporior atas MU di segala lini.Â
Tak heran, para pemain MU malah frustrasi berhadapan dengan pola permainan Liverpool. Terbukti, Ronaldo mendapat kartu kuning ketika menendang pemain belakang Liverpoo. Juga, pelanggara Paul Pogba yang masuk sebagai pemain pengganti.Â
Liverpool lebih seimbang daripada MU juga terlihat dari performa lini belakang. Selain lini belakang ikut membantu melakukan serangan, juga solid mengantisipasi pergerakan C. Ronaldo, Greenwood, dan Bruno Fernandes.Â
Sebaliknya, lini belakang MU begitu rapuh. Lindelof gagal menjadi tandem Harry Maguire. Maguire sendiri terlihat "abu-abu" dii antara pola serangan Liverpool.Â
Gol pertama Liverpool menunjukkan bahwa konsenstrasi pemain MU begitu buyar. Alih-alih menjaga pergerakan Salah, lini belakang tak menyadari pergerakan gelandang Liverpool N. Keita. Bahkan lini belakang MU semakin ambyar ketika tak menjaga dengan baik posisi M. Salah di lini belakang.Â
Kelihatannya para pemain belakang kehilangan konsenstrasi dan mungkin pasrah dengan keadaan. Rencana pelatih sudah terlihat tak cocok dengan pola permaianan Liverpool.Â
Ketiga, taktik Klopp lebih berhasil ketimbang Ole
Rencana Jurgen Klopp berjalan lancar di Old Trafford. Lini serang dipercayakan kepada Diego Jota, R. Firmino dan M. Salah.Â
Sementara itu, S. Mane berada di bangku cadangan. Rupanya, Klopp lebih memilih Jota yang lebih efektif dalam melihat ruang kosong di lini depan. Rencana ini berjalan sukses. D. Jota menjadi salah satu pencetak gol Liverpool.Â
Ole Gunnar Solksjaer secara mengejutkan membangkucadangkan Paul Pogba. Di lini tengah, Ole mempercayakan S. McTominay dan Fred. Pogba masuk ke lapangan saat skor sudah 4-0.Â
Bagaimana pun, situasi ini pasti tidak menyenangkan pemain yang menjadi penyumbang assist terbanyak untuk MU pada musim ini. Seharusnya, Pogba-lah yang ditandemkan dengan McTominay. Salah satu alasan adalah mentalitas Pogba yang sering tampil "Oko" ketika bermain dalam laga-laga besar.Â
Namun, Ole mempunyai rencana yang salah. Fred dan McTommay gagal menjadi tandem yang bisa melindungi kerapuhan lini belakang MU. Juga, Pogba pun masuk bukan mengubah keadaan, tetapi membuat dada suporter MU makin sesak.