Kualifikasi grup Liga Champions 2021/22 bisa menjadi referensi dari perjalanan tim-tim ke tangga juara. Sejauh ini, beberapa tim tampil sangat meyakinkan. Dalam arti, meraih 100 persen kemenangan. Salah satunya Bayern Munchen.
Bayern Munchen menjadi tim yang belum kebobolan di fase grup. Dari 3 laga, Munchen berhasil menang 3-0 kontra Barcelona, 5-0 kontra Dynamo Kyiv dan 4-0 kontra Benfica. Total 12 gol yang tercipta dan gawang Manuel Neur masih perawan.
Tak ayal, Bayern menjadi favorit kuat untuk menjadi juara pada musim ini. Di bawah asuhan pelatih muda Julian Nagelsmann (34 tahun), Bayern tetap mempertahankan performa pada level terbaik kendati berganti pelatih. Nagelsmann berhasil menjalani masa transisi dari pelatih sukses, Hansi Flick.
Performa Munchen bisa menjadi awasan bagi tim-tim besar lain di Eropa. Pasalnya, Munchen tak hanya produktif di lini depan, tetapi juga solid di lini belakang.
Lalu, Nagelsmann berhasil menekankan permainan tim daripada fokus pada kualitas individu. Jadi, secara umum Munchen tak terlalu peduli pada kualitas pemain secara individu, tetapi pemain yang bisa cocok dengan sistem tim untuk bermain sebagai tim.
Kunci bermain sebagai tim inilah yang membuat pemain seperti Robert Lewandowski, T. Muller, L. Sane, J. Kimmich bermain dalam level terbaik. Secara umum, Bayern tak mencari pemain berharga fantastis, tetapi mencari pemain yang mau bekerja dalam sistem tim.
Selain menjadi awasan bagi tim-tim Eropa, penampilan Bayern bisa menjadi bahan pelajaran. Paling tidak, PSG harus belajar dari Bayern agar tampil solid di setiap lini.
Sejauh ini, PSG menunjukkan performa yang belum meyakinkan. Contohnya, dalam laga kontra RB Leipzig di Liga Champions.Â
RB Leipzig lebih dahulu unggul dari PSG. Beruntung, tuah Lionel Messi hadir di waktu yang tepat. Kalau tidak, tim yang bertabur bintang ini akan jatuh dalam kesulitan.
Lawan RB Leipzig, PSG tampil kurang meyakinkan. Beberapa kali lini belakang PSG diteror oleh serangan cepat pemain RB Leipzig. Tak ayal, RB Leipzig mendapat catatan tembakan ke gawang lebih banyak daripada yang dimiliki PSG.