Hemat saya, ada tiga hal yang perlu kita selalu ingat sebelum kita membuat candaan agar tak melukai hati dan menciptak konflik.
Pertama, Kenal Waktu dan Tempat
Tak semua candaan berlaku untuk setiap waktu dan tempat. Ada tempat, di mana candaan atau pun gurauan tak boleh dibuat.
Misalnya, ketika seorang teman baik sementara mengalami luka batin atau dalam posisi sedih karena kehilangan orang tercinta.Â
Pada titik ini, kita perlu menjaga kata-kata, termasuk tak boleh bercanda dengan memanfaatkan momen yang terjadi.
Kata-kata kita sekiranya lebih pada menguatkan dan mendukung yang sementara terluka. Sementara candaan harus dibatasi agar bisa menjaga perasaan dari teman yang terluka.
Selain itu, kita juga mesti kenal tempat dalam bercanda. Misalnya, bercanda di media sosial. Tak jarang terjadi candaan di media sosial juga bisa berujung cekcok.
Salah satu teman saya mengalami ini. Gegara komentar teman akrabnya pada postingannya, dia merasa sangat tersinggung.Â
Dia makin merasa tersinggung karena yang membaca komentar dari temannya itu, bukan dirinya saja, tetapi juga beberapa anggota keluarganya.
Teman akrabnya itu bermaksud bercanda lewat menanggapai postingan temannya. Namun, hal itu malah tak berkenan karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa anggota keluarganya. Karena ini, kedua belah pihak mengakhiri pertemanan.
Maka dari itu, kita perlu tahu waktu dan tempat dalam bercanda. Kendati kita mempunyai bahan candaan yang menarik dan terbaik, namun sebelum disampaikan, kita perlu bertanya dalam diri apakah candaan itu sudah pada tempat dan waktu yang tepat ataukah tidak. Â