Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cara Lionel Messi Bangun Relasi dan Antoine Griezmann "From Hero to Zero"

20 Oktober 2021   06:55 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe dan Lionel Messi merayakan gol ke gawang RB Leipzig. Foto: AFP/Anne-Christine Poujoulat

Kompetesi Liga Champions 2021/22 kualifikasi grup kembali bergulir (21/10/21). Ada beberapa pertandingan yang menarik untuk disimak. Selain pertandingan, juga performa pemain secara individual.

Dua hal ini yang menarik perhatian saya dari beberapa laga Liga Champions dini hari tadi. Pertama, performa Lionel Messi yang kembali membantu kemenangan PSG. Kedua, Antoine Griesmann yang mencetak 2 gol untuk Atletico Madrid, tetapi kemudian dianugerahi kartu merah.  

Dalam laga antara Paris Saint Germain (PSG) kontra RB Leipzig, Lionel Messi menjadi salah satu bintang pertandingan. Laga ini berakhir dengan kemenangan PSG (3-2). Messi mencetak dua gol.

Ini merupakan gol ke-3 Messi di Liga Champions pada musim ini. Sebaliknya, Messi belum mencatatkan namanya sebagai skorer di kompetesi domestik.

Tak berlebihan jika menilai bahwa PSG sangat bergantung pada Messi untuk mengakhiri impian klub dalam meraih trofi Liga Champions pada musim ini.

Tak masalah jika produktivitasnya melempem di kompetesi domestik. Asalkan, pemain yang berjuluk "La Pulga" ini bisa membantu PSG mengakhiri impian klub kaya asal Prancis ini untuk meraih trofi si kuping besar.

Sejauh ini, memulai karir di PSG bukanlah perkara gampang untuk Messi. Messi yang menghabiskan sebagian besar waktunya berkarir di Barcelona pastinya membutuhkan waktu beradaptasi dengan iklim sepak bola di Prancis, termasuk dalam membangun relasi dengan rekan setim.

Dalam laga kontra RB Leipzig, Mauricio Pochettino memercayakan Messi, Mbappe, dan Draxler di lini depan. Neymar tak dimainkan karena menderita sakit.

Relasi antara Messi dan Mbappe belum terlihat "mesrah". Isu kepergian Mbappe yang begitu kencang menghembus di awal musim ini bisa menandakan kalau Mbappe tak begitu tertarik untuk bermain dengan Messi.

Bukan rahasia lagi jika Mbappe lebih mengidolakan Cristiano Ronaldo daripada Lionel Messi. Namun, niat Mbappe berbenturan dengan ketegasan klub untuk tak menjualnya ke Real Madrid. Jadinya, Mbappe tetap bertahan dan menjadi rekan setim dengan Messi.

Penampilan Mbappe dan Messi dalam laga kontra RB Leipzig menunjukkan tanda kerja sama di antara kedua pemain. Menariknya, keduanya memberikan kontribusi dalam urusan assist dan mencetak gol untuk kemenangan PSG.

Messi dan Mbappe sudah menunjukkan tanda-tanda kerja sama sejak laga kontra Man City. Mbappe-lah memberikan assist untuk gol perdana Messi bersama PSG.

Di masa injury time, PSG mendapat penalti yang terlihat kontroversi. Messi bisa menggenapkan koleksi golnya menjadi hattrick. Namun, Messi malah membiarkan Mbappe untuk mengeksekusi tendangan penalti. Kendati penalti Mbappe gagal, tetapi relasi antara pemain bisa saja terjaga.

Bukan kali ini saja Messi memberikan penalti kepada rekan setimnya. Sebelumnya, di Barca dia pernah melakukannya untuk Neymar Jr., Coutinho, dan Luis Suarez. Di balik upaya ini bisa tersimpan upaya Messi untuk membangun kepercayaan rekan setim dan kedekatannya dengan rekan setimnya.

Dengan ini pula, Mbappe yang sudah lebih dahulu di PSG dan sudah menjadi bintang PSG tak merasa tergeser dengan kehadiran Messi. Apa yang telah dilakukan Messi bisa menjadi cara untuk menjaga iklim persahabatan dengan rekan setim.

Selain upaya Messi yang membangun relasi dengan rekan setim dalam laga antara PSG kontra RB Leipzig, juga Liga Champions menghadirkan laga seru antara Liverpool kontra Atletico Madrid.

Permainan ini terbilang panas ketika di akhir laga Diego Simeone menolak berjabat tangan dengan Jurgen Klopp, pelatih Liverpool. Menghadapi kenyataan itu, Klopp hanya berkomentar bahwa Simeone tak marah dengan dirinya, tetapi dia kecewa dengan pertandingan antara kedua tim.

Karakter Simeone memang menjadi salah satu alasan mengapa Atletico tetap tampil pada level terbaik, baik di Liga Spanyol maupun Liga Champions. Berkat Simeone, Atletico sudah menjelma sebagai salah satu tim yang tak gampang tunduk saat berhadapan dengan tim-tim besar di Eropa.

Dalam laga ini, Liverpool yang sementara "on fire" di Liga Inggris harus berjuang keras meladeni tuan rumah. Terbukti, Atletico berhasil meladeni dua gol Liverpool di babak pertama. Ketika Liverpool unggul, Atletico langsung membalas.  

Adalah Antonie Griezmann menjadi pahlawan Atletico. Griezmann berhasil mencetak dua gol.

Gol pertama Griezmann membalas gol di menit awal Liverpool dari kaki M. Salah. Lalu, Liverpool kembali membalas untuk menjadikan skor 2-1. Lagi-lagi, Griezmann mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-34. Akhir babak pertama, skor sama antara kedua tim. 2-2.

Griezmann menjadi pahlawan Atletico di babak pertama. Pemain timnas Prancis ini terlihat kembali menemukan performa terbaiknya. Dengan ini, ejekan dan siulan yang sempat diterimanya di stadion Wanda Metropolitano beberapa pekan lalu bisa berubah pada aplaus.

Namun, petaka menghampiri pemain pinjaman dari Barcelona ini. Tepatnya, di menit ke 52.

Griezmann mendapat kartu merah gegara mengangkat kaki sederajat wajah Firmino. Skor laga sementara 2-2. Posisi yang belum menguntungkan untuk tuan rumah.

Kartu merah ini seolah melunturkan sumbangsih Griezmann di babak pertama. Menjadi menyakitkan, ketika Liverpool keluar sebagai pemenang ketika M. Salah berhasil mencetak gol dari titik penalti meni 78.

Griezmann menjadi pahlawan Atletico di babak pertama. Di babak kedua, Griezmann menjadi tak berdaya karena kartu merah yang diperoleh. From hero to zero.

Griezmann yang sementara memperbaiki reputasi di Atletico harus berhadapan kenyataan pahit. Mendapat kartu merah saat timnya dalam kondisi belum aman.

Bisa saja, tak sedikit suporter yang kecewa dengan hasil laga. Bahkan mereka bisa menyesalkan ulah Griezmann yang menyebabkannya mendapat kartu merah.

Posisi Atletico belum aman di grup B. kemenangan di dua laga tersisa sangat menentukan perjalanan Atletico di Liga Champions.

Tentu saja, untuk tampil prima, para pemain perlu menghindari kesalahan yang tak perlu dan tetap mempertahankan penampilan terbaik untuk tim.  

Salam Bola  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun