Biasanya, jeda internasional menjadi tantangan serius bagi beberapa klub besar di Eropa. Banyak pemain timnya yang dipanggil dan diikutsertakan untuk tugas di timnas. Apalagi satu pekan terakhir, banyak negara yang melakonkan laga-laga kualifikasi piala dunia 2022.
Tantangannya ketika pemain pulang dalam keadaan cedera. Tak sedikit juga yang kelelahan karena waktu istirahat tak cukup antara tugas dari klub dan dilanjutkan tugas untuk timnas.
Belum lagi situasi saat ini, yang mana aturan kesehatan menerapkan aturan ketat untuk pemain yang melakukan travel.
Namun, tak menutup kemungkinan jeda internasional juga menjadi berkah. Ini bisa berlaku bagi tim-tim yang mengalami ketimpangan atau pun krisis sebelum tugas internasional.
Waktu jeda dipakai untuk menyegarkan diri bagi tim yang tak dipanggil timnas, dan kesempatan mengevaluasi permainan tim. Juga, waktu istirahat dimanfaatkan untuk menenangkan diri dari situasi runyam atas penampilan tim.
Jeda internasional sekiranya menjadi titik balik bagi salah satu raksasa La Liga Spanyol, Barcelona. Sebelum jeda internasional, Barca berada dalam situasi sulit. Tim tampil di bawah standar terbaik. Situasi kian sulit ini ketika ditandai dengan isu pemecatan Ronald Koeman dari kursi pelatih.
Isu pemecatan Koeman menguat ketika Barca kalah 0-2 dari Atletico Madrid. Namun, isu itu langsung dibantah. Presiden Klub, Joan Laporta malah mendukung balik tempat Ronald Koeman di Barca.
Tentu saja, dukungan balik ini bisa dilatari oleh pelbagai pertimbangan. Selain pertimbangan kondisi keuangan klub, juga pertimbangan kondisi ketersediaan pemain yang dimiliki oleh Koeman.
Secara umum, skuad Barca belum terlalu komplit. Kepergian Lionel Messi dan Antonie Griezmann meninggalkan lubang besar di lini depan Barca.
Belum lagi, langkah mengejutkan Barca yang mendatangkan Luuk de Jong dan mempertahankan Martin Braithwaite. Kedua pemain ini tak sepadan dengan kualitas yang dimiliki oleh Messi maupun Griezmann.
Belum lagi situasi cedera yang menimpa pendatang baru Sergio Aguero. Kabarnya, Aguero sudah pulih dari cedera dan sempat dimainkan pada laga persahabatan. Kondisinya itu bisa memungkinkannya untuk mencicipi kompetesi La Liga Spanyol bersama Barca untuk pertama kalinya.
Selain itu, Fati yang langsung menjadi sensasi di pertandingan perdana setelah kembali dari cedera panjang masih berupaya menemukan ritme terbaik untuk tampil di level tertinggi. Mengenakan nomor peninggalan Messi, nomor 10, Fati menjadi "harapan" dari era baru Barca setelah Messi.
Bergabungannya dua pemain depan ini bisa menambah daya dobrak di lini depan. Bisa jadi, Koeman bisa memasang trio Depay, Aguero, dan Fati daripada terlalu memaksakan Luuk de Jong. Jong terlihat beruntung karena sudah mengenal Koeman atau pun situasi lini depan Barca yang timpang.
Apabila pemain depan Barca sudah kembali dari masa cedera, peluang de Jong berada di bangku cadangan semakin lebar. Terlebih lagi, apabila pemain pinjaman dari Sevilla ini masih belum menunjukkan penampilan terbaiknya. Nasibnya bisa serupa dengan Braithwaite. Â
Sisi positif lain dari jeda internasional untuk Barca adalah penampilan para pemain yang bertugas untuk timnas. Umumnya para pemain Barca yang dipanggil masuk timnas tampil maksimal.
Dari timnas Spanyol, Sergio Busquets dinobatkan sebagai pemain terbaik UEFA League Nations. Enrique mempercayakan Busquets sebagai kapten tim dan jenderal lini tengah Barca. Pola 4-3-3 juga menjadi andalan Enrique dan sangat cocok dengan gaya Busquets.
Pemain senior ini masih menjadi kepercayaan Koeman. Penampilan gemilang Busquests seolah berjalan terbalik dengan performanya di Barca. Kerap kali Busquets menjadi salah satu titik lemah Barca dalam mengantisipasi serangan balik. Kelihatannya, Busquets kesulitan dengan taktik Koeman yang cenderung dengan formasi 3-5-2.
Selain Busquets, sensasi pemain muda Gavi yang dipanggil timnas Spanyol menjadi andalan Koeman untuk mengangkat performa tim. Performanya di dua laga bersama timnas Spanyol menarik perhatian publik. Performanya itu bisa menjadi jaminan bagi Gavi untuk mendapat tempat utama di Barca.
Selain Gavi, Eric Garcia juga dipercayakan penuh oleh timnas Spanyol di lini belakang. Kepercayaan ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi mantan pemain Man City ini di lini belakang Barca.
Selain dari timnas Spanyol, juga pemain Barca yang tampil mencolok adalah Memphis Depay dan Frenkie de Jong di timnas Belanda.
Depay menjadi salah satu lumbung gol bagi timnas Belanda di kualifikasi Piala Dunia. Sebaliknya, De Jong memainkan peran penting di lini tengah Belanda. Dua pemain ini juga menjadi andalan Koeman.
Menimbang secara keseluruhan, Barca mempunyai kualitas pemain yang bisa diandalkan untuk memperbaiki performa setelah jeda internasional. Bagi pemain yang masuk timnas dan tampil positif bersama timnas, mereka bisa menjadi energi positif baru bagi Barca dalam lanjutan kompetesi La Liga Spanyol.
Ini bisa menjadi energi positif bagi Barca untuk keluar dari situasi sulit. Maka dari itu, Ronald Koeman mesti jeli memanfaatkan kondisi ini agar dia juga bisa keluar dari rumor tentang posisinya di Barca. Â
Dalam lanjutan pekan ke-9 La Liga Spanyol, Barcelona akan bertemu Valencia. Laga ini terbilang berat apabila menimbang kondisi Barca sebelum jeda internasional. Namun, ini juga bisa menjadi titik balik bagi Barca sebelum menghadapi El Classico kontra Real Madrid pekan mendatang.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H