Salah satu penghiburan bagi tim La Liga Spanyol, Barcelona di tengah situasi krisis saat ini adalah keberadaan beberapa pemain muda di skuad tim. Pelatih Barca, Ronald Koeman sering menurunkan beberapa pemain muda untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan oleh pemain terdahulu, dan juga sebagai upaya regenerasi tim.
Barangkali posisi yang belum diisi oleh pemain muda adalah posisi striker bertipe seperti Samuel Eto'o atau Luis Suarez. Gaya Ansu Fati lebih sering sebagai pemain sayap atau pun penyerang lubang. Dia belum menunjukkan gaya striker laiknya Suarez atau pun Eto'o. Â
Memang, tak gampang untuk melakukan regenarasi sebuah tim. Apalagi kalau pemain senior yang telah pergi dari tim sudah lama berseragam Blaugrana dan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan untuk kesuksesan Barca.
Misalnya, dari sisi bek kanan yang musim-musim sebelumnya ditempati oleh Dani Alves. Ketika pemain timnas Brasil ini pergi, Barca mencoba banyak nama untuk menggantikan posisinya itu. Namun, sejauh ini upaya itu masih berjalan mandek.
Pemain muda, Sergino Dest yang tiba musim lalu mulai diharapkan untuk menggantikan perannya. Selain masih muda, Dest juga mendapat peran banyak dari Koeman.
Walaupun Dest tak bisa secara total mengikuti jejak Alves, paling tidak lubang yang ditinggalkan terisi oleh pemain yang tepat. Kalau terus diasah, Dest bisa memiliki karakter tersendiri dan bisa membantu permainan Barca.
Sama halnya, ketika Barca kehilangan Xavi Hernandes dan Andre Iniesta. Barca berupaya mengidentifikasi nama-nama yang masuk ke skuad utama dan coba menyamakan mereka dengan kedua legenda ini. Namun, sangat sulit untuk menemukan pemain yang mempunyai gaya permainan yang persis sama.
Nama Pedri Gonzales (18 tahun) tiba-tiba naik ke permukaan pada musim lalu. Pedri tak datang dari akademi Barca, La Massia, tetapi dibeli dari Las Palmas.
Biasanya, pemain yang datang seusia Pedri akan terlebih dahulu bergabung dengan tim Barca B yang didominasi oleh pemain akademi. Tujuannya, agar para pemain itu bisa beradaptasi dengan sistem tim sebelum masuk pemain inti. Kecuali kalau sebelumnya pemain muda itu sudah tampil gemilang di klub sebelumnya. Â
Namun, pelatih Barcelona Ronald Koeman mengambil jalan lain. Pedri dijadikan bagian dari proyeknya pada musim pertama kepelatihannya. Tak tanggung-tanggung, selama musim lalu Pedri bermain 31 laga untuk Barcelona.
Dengan ini, Pedri sudah mendapat tempat permanen di Barca. Kedewasaannya di lini tengah, kelihaiannya dalam mengontrol bola dan permainan, serta sikap kalemnya dalam bermain menunjukkan bahwa Barca sudah menemukan sosok baru.
Hampir serupa dengan Xavi atau pun Iniesta yang tak terlalu menonjolkan diri di luar lapangan, tetapi begitu "menggila" saat menjadi diregen permainan tim.
Akibat dari performanya ini, pelatih La Roja Spanyol Luis Enrique tak segan-segan memanggil Pedri masuk timnas Spanyol untuk Euro 2020. Di Euro, Pedri menjadi pemain tetap dari sistem Enrique.
Bahkan Pedri juga dilibatkan di Olimpiade 2020 di Jepang. Di Olimpiade, Pedri bermain di setiap laga. Dengan ini, Pedri tak terlihat sebagai pemain yang berusia 18 tahun, tetapi pemain yang sudah lama berkiprah sebagai pesepakbola profesional.
Pedri menjadi sensasi karena kiprahnya untuk Barca dan timnas Spanyol. Dia menjadi wajah baru dari permainan Barca atau pun Spanyol. Dengan ini, masa depan kedua tim berada di tangan yang tepat.
Penampilan Pedri selama musim lalu membuatnya masuk dalam nominasi peraih Ballon d'Or. Dia baru berusia 18 tahun, namun banyak mata sudah mempertimbangkannya sebagai salah satu pemain terbaik untuk saat ini.
Tak gampang untuk berada sejajar dengan para pemain senior seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Robert Lewandoski, Moh Salah dan beberapa nama lainnya pada nominasi peraih Ballon d'Or.
Kendati Pedri tidak meraih trofi individual ini pada tahun ini, namun dia sudah mulai menapaki jalan yang tepat. Lebih jauh, Pedri menjadi satu-satunya pemain Barca yang masuk nominasi ini. Padahal, sebelumnya di era kepelatihan Pep Guardiola atau pun Luis Enrique, Barca menjadi salah satu tim yang banyak masuk nominasi ini.
Masuk nominasi untuk pemain muda seperti Pedri menjadi hal yang positif. Yang tertinggal adalah bagaimana terus mengasah kemampuannya agar tetap bertahan pada level terbaik.
Menjadi keuntungan untuk Pedri adalah dia sudah mendapat kepercayaan dari timnas Spanyol dan Barcelona. Kepercayaan ini seyogianya dijaga agar bisa menjadi medium agar kelak mencapai prestasi pribadi seperti meraih Ballon d'Or.
Tak hanya masuk nominasi Ballon d'Or, Pedri juga masuk nominasi calon pemain muda di bawah usia 21 tahun. Kandidat peraih trofi Kopa yang diberikan oleh Sepak Bola Prancis.
Pedri akan bersaing dengan 10 pemain muda lainnya. Tahun sebelumnya, Erling Haaland dinobatkan sebagai pemain terbaik untuk kategori ini.
Untuk level ini, Pedri termasuk calon kuat, dan bahkan bisa meraih trofi individual ini apabila menimbang kiprahnya pada musim lalu.
Pedri menjadi salah satu pemain muda yang bermain penuh, tak hanya di level klub, tetapi juga di timnas. Bahkan dia mencipatkan rekor sebagai pemain profesional yang tampil terbanyak laga yang dibuat pada musim lalu.
Selain itu, faktor konsistensi Pedri untuk bermain di level tertinggi. Pedri menjadi bagian dari lini tengah yang tetap tampil prima, kendati para pemain lain di Barca berada di bawah standar.
Pedri menjadi pemain muda yang sementara berada pada jalan yang terang. Masuk nominasi Ballon d'Or dan pemain muda terbaik di bawah U-21 menjadi tanda-tanda bahwa kelak Pedri menjadi legenda sepak bola. Kehadirannya di dua nominasi ini seolah menyelamatkan wajah Barca yang berada di jurang krisis.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H