Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Agar Suami Istri Terhindar dari Konflik karena Sanak Saudara Menetap di Rumah

3 Oktober 2021   19:25 Diperbarui: 5 Oktober 2021   12:00 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik suami istri. Foto: Shutterstock via Kompas.com

Seorang teman mengeluh tentang tiga kepenokan kandung dari suaminya yang menetap di rumah mereka. 

Ketiga anak ini diterima masuk tanpa sepengetahuan teman itu. Dia baru tahu ketika ketiga anak itu sudah berada di rumah.  

Hal itu bukan menjadi persoalan utama. Persoalan utama adalah soal tingkah laku dari ketiga anak ini. Mereka menetap seolah tanpa peduli bahwa ada aturan di rumah yang harus dijalankan. 

Karena dia tak enak dengan suaminya, awalnya dia hanya diam memperhatikan tingkah laku mereka. Namun, situasi memburuk saat ketiga keponakan suaminya itu tidak peduli dengan keberadaannya di rumah. 

Mereka hanya peduli pada suaminya. Barangkali karena ikatan keluarga dengan suaminya sehingga mereka hanya mendengar apa yang disampaikan oleh suaminya.  

Menjadi tambah parah ketika ketiga anak itu pergi dari rumah tanpa peduli situasi rumah dan tanpa pemberitahuan. Pernah mereka pergi dengan meninggalkan kondisi rumah dalam keadaan kotor. 

Belum lagi, kalau mereka pulang lebih duluan dari rumah dan menghabiskan makanan di rumah seolah tak menyadari bahwa masih ada orang lain yang belum makan. 

Karena tidak tahan dengan situasi ini, teman ini mulai menyampaikan keluh kesahnya kepada suaminya. Perang kata-kata tak terhindarkan. Suaminya sedikit membela keponakannya.  

Puncaknya, ketika uang tabungan dari anak mereka yang ditabung selama 2 tahun hilang dari celengan. Teman itu pun membuat keputusan antara membiarkan ketiga keponakannya itu tetap tinggal di rumah ataukah dia yang pergi.

Keberadaan dari anak saudara yang menetap karena urusan sekolah, kerja, atau urusan lain kerap kali menimbulkan situasi tidak nyaman. Bisa jadi, yang merasa tidak nyaman adalah anak saudara yang datang menetap karena aturan rumah yang ditetapkan dan sikap dari pemilik rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun