Paris Saint Germain (PSG) dipandang sebagai salah tim kuat di Eropa untuk saat ini. Berkat kekuatan finansial yang dimiliki, PSG mampu mendatangkan dan mengaji para pemain berkelas.Â
Terbukti, di awal musim ini. Tak tanggung-tanggung, PSG mau menampung Lionel Messi yang tak bisa menandatangani kontrak dengan Barcelona karena persoalan benturan antara gaji si pemain, kondisi keuangan klub, dan aturan dari La Liga Spanyol.Â
Selain Lionel Messi, PSG juga mau menampung pemain seperti Wijnaldum dari Liverpool, Sergio Ramos, dan Donnaruma yang hengkang dari AC Milan karena ketidaksepakatan dalam hal gaji. Belum lagi, usaha PSG membeli A. Hakimi dari Inter Milan.
Pendeknya, pada musim ini PSG melengkapi skuadnya yang sudah diisi oleh Neymar Jr. Kylian Mbappe, Angel de Maria, dan beberapa pemain lainnnya. Karena ini, menimbang dari komposisi skuad yang dimiliki, peluang untuk mendapatkan kesuksesan terbuka di tangan PSG.Â
Namun, pertimbangan itu bisa mulus di atas kertas. Kenyataan kerap kali berjalan terbalik.Â
Sejauh ini, PSG dihadapkan pelbagai rumor yang melibatkan para pemain, termasuk para pemain yang baru bergabung musim ini. Salah satunya, Gianluigi Donnarumma, kiper yang dinyatakan sebagai pemain terbaik di Euro 2020.Â
Kedatangan Donnarumma ke AC Milan membawa persaing di area mistar gawang. Kalau dipikir-pikir, tempat Kylor Navas yang menjadi penjaga gawang PSG pada musim lalu bisa tergeser oleh Donnarumma.
Selain masih berusia muda, reputasi Donnarumma kian terangkat setelah Euro 2020. Belum lagi, postur tubuh dan kepercayaan tinggi yang berada di balik kiper timnas Italia.Â
Akan tetapi, Donnarumma harus berhadapan dengan situasi yang menantang di PSG. Ternyata, tak semudah yang dipikirkan untuk mendapat tempat di bawah mistar gawang PSG.Â
Kylor Navas terlihat menjadi pilihan utama Mauricio Pochettino sebagai penjaga gawang nomor satu. Sejauh ini, Navas sudah bermain untuk 8 laga. Sebaliknya, Donnarumma duduk di bangku cadangan bersama beberapa pemain bintang lainnya dan hanya tampil 2 laga.Â